Thursday, November 26, 2009

Contoh Pelaksanaan Pembelajaran



Pelaksanaan Pembelajaran : Pembelajaran pola dan barisan bilangan pada penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu metode penemuan terbimbing dan metode konvensional seperti tabel dibawah ini


Pembelajaran Pola dan Barisan Bilangan dengan Metode Penemuan Terbimbing 
Pembelajaran Pola dan Barisan Bilangan dengan Metode Konvensional 
  • Sebelum memulai materi, guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pelajaran
  • Guru membagi siswa menjadi dua kelompok
  • Sebelum menentukan materi pola dan barisan bilangan guru menerangkan pengertian-pengertiannya
  • Guru menginstruksikan siswa untuk mendiskusikan cara menyelesaikan pola dan barisan bilangan dengan membimbing siswa
  • Guru memberikan kesimpulan dari hasil pembelajaran dan memberikan motivasi serta tugas 
  • Guru memberikan motivasi dan tujuan pembelajaran
  • Guru menjelaskan cara menentukan pola dan barisan bilangan
  • Guru bertanya kesulitan dalam mempelajari materi dan menyimpulkan materi yang dipelajari serta memberikan tugas 

Efektiftas Pengajaran

Dalam meningkatkan efektivitas mengajar guru harus membuat perencanaan yang baik, melaksanakan pengajaran dengan baik dan membuat evaluasi, seperti yang dikemukakan oleh Soekarwati (1995 40) bahwa :

Melakukan persiapan/perencanaan pengajaran adalah tahapan yang sangat penting, karena ada persiapan dan perencanaan inilah pelaksanaan pengajaran akan bejalan dengan baik pula. Pengalaman penulis dalam meningkatkan efektivitas mengajar adalah bahwa dengan membuat persiapan pengajaran ini dengan sebaik-baiknya maka akan diperoleh hasil yang menggembirakan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam meningkatkan efektivitas pengajaran sangat dipengaruhi oleh perencanaan dan persiapan tenaga memperhatikan kurikulum dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.
Menurut Pasaribu dan Simanjuntak dalam Suryosubroto (1995:9) Di dalam pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari dua segi :
  1. Mengajar guru, dimana menyangkut sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang direncanakan akan tercapai.
  2. Belajar murid, yang menyangkut sejauh mana tujuan pelajaran yang di inginkan tercapai melalui kegiatan belajar mengajar.
Selanjutnya tim Pembina mata kuliah didaktif metodik / kurikulum IKIP Surabaya dalam Suryosubroto (1995 : 10) mengemukakan bahwa "Untuk mengetahui efektivitas mengajar, dengan memberikan tes. Hasil tes dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran. Hasil tes mengungkapkan kelemahan belajar siswa dan kelemahan pengajaran secara keseluruhan.
Dari keadaan ini dapat disimpulkan bahwa efektivitas pengajaran dapat diketahui dengan mengadakan tes, dari hasil tes akan diketahui sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang direncanakan terlaksana dan apakah tujuan pengajaran yang di inginkan tercapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Hidayatullah Tanjung Morawa pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 5 November 2009, siswa kelas III berjumlah 40 orang.
B. Desain Penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimen. Dalam penelitian ini dilaksanakan pada satu kelas saja, tetapi di bagi menjadi dua kelompok yang satu kelompok eksperimen menggunakan metode penemuan terbimbing kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional yang satu kelompok eksperimen menggunakan metode penemuan terbimbing kelas control dengan menggunakan metode konvensional. Agar kedua kelas homogen maka variabel-variabel yang dipergunakan untuk peneliti perlu dinetralkan sebagai berikut :
  1. Untuk menyamakan pengetahuan dasar siswa maka akan diberi tes awal
  2. Guru yang mengajarkan materi adalah guru yang sama untuk kedua kelas
  3. Waktu belajar yang digunakan tidak terlalu jauh berbeda antara kedua kelas
  4. Buku pelajaran yang dipakai sama untuk kedua kelas
  5. Penjaringan data dilakukan pada pertemuan terakhir yang berupa tes objektif
2. Kondisi Ruangan
Kondisi ruangan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama, baik dari segi ventilasi udara, ukuran ruangan, maupun penerangan. Dengan kata lain validasi ekstemal eksperimen di upayakan relatif sama.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi kelas VII MTs Hidayatullah Tanjung Morawa Medan yang berjumlah 40 orang pada tahun Ajaran 2009 / 2010.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 40 siswa dimana di bagi menjacli 2 kelompok 23 orang kelas eksperimen dan 17 orang kelompok kontrol.
D. Variabel dan Indikator
Variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel X1 yaitu siswa yang diajar dengan tidak menggunakan metode penemuan terbimbing pada pokok bahasan pola dan barisan bilangan di kelas I MTs Hidayatullah Tanjung Morawa Medan Tahun Ajaran 2009 / 2010.
b. Variabel X2 yaitu siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional pada pokok bahasan pola dan barisan bilangan di kelas I MTs Hidayatullah Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2009 / 2010.
Yang menjadi indikator pada variabel X1 dan X2 adalah skor hasil tes yang diperoleh siswa dengan menggunakan metode penemuan terbimbing.

DAFTAR PUSTAKA
Ali. Muhammad .1982. Pendidikan Penelitian Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.
Armanko, Dian. 2001. Apek perubahan Pendidikan Dasar Matematika Melalui Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Makalah Disajika dalam Seminar Sehari Panitia Depag Medan 05 November 2001.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah. Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional.
Djamarah, Syaful Bahri dan Aswan Zain .1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Effendi. Usman dan Praja Suhana. 1985. Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa
Hadi, Soetrisno. 1981. Metodologi Reseach Yogyakarta : Rajawali

No comments:

Post a Comment