Friday, June 7, 2013

Contoh simpulan hasil suatu penelitian.

Contoh simpulan hasil suatu penelitian. 
simpulan dan saran/REKOMENDASI 


1. Kesimpulan Temuan-temuan PTK 

Penggunaan alat peraga untuk setiap putaran PTK dapat memberikan kontribusi terhadap kreativitas siswa dengan naiknya rerata nilai hasil belajar matematika di kelas II secara bertahap disetiap putaran. Pada putaran pertama, alat peraga yang digunakan adalah batang kuesionaire dan modifikasi bentuk batang dengan garis pembatas warna hitam, terjadi peningkatan rerata kelas sebesar 1,3. Putaran kedua, alat peraga yang digunakan adalah modifikasi batang kuesion­aire dibuat dari kertas karton yang dipetak-petakkan dan kartu model domino ,rerata kelas naik 0,5 , dan putaran ketiga, alat peraga yang digunakan adalah bangun geometris dan benda-benda konkrit, rerata kelas naik 0,24. 

2. Kesimpulan hasil pembahasan 
Dalam PTK ini dapat memperkecil jumlah siswa yang sangat kurang pemahamannya menjadi kurang disetiap putaran. Dilihat peningkatan rerata kelas selama tiga putaran, PTK ini ternyata rerata hasil belajar matematika naik sebesar 2,04. Keefektivan penggunaan alat peraga dari putaran pertama sampai ketiga adalah 47,44%. 

3. Rekomendasi 
a. Rekomendasi untuk kebijakan kepada: 
  1. Guru kelas, meliputi (a) PTK dapat dipakai menjadi wahana pengembangan profesional guru. Gurulah yang paling mema­hami realitas kelas dan cara-cara meng­hadapinya, dengan mengkaji resep-resep dari luar secara kritis, (b) melaku-kan dokumentasi kelas dan siswa, tentang akademik maupun non akademik. Bahan-bahan ini sangat membantu dalam memahami setiap permasa­lahan yang timbul. Mereka perlu diajak bermu­syawarah tentang penggunaan alat peraga yang sesuai dengan tingkatan kelas dan pokok bahasannya. Setiap tahapan penggu­naan alat peraga perlu dicermati, agar dapat memberikan infor­masi akurat, dan (c) kegiatan perbaik­annya dapat dilakukan dalam arena PTK. 
  2. Kepala Sekolah, meliputi (a) ia dapat menjadikan dirinya sebagai motor penggerak perbaikan di sekolahnya secara nyata. Program sekolah dan kegiatan guru dapat dikem­bangkan dengan pola PTK secara kolaboratif partisipa­toris, meminta dukungan orang tua secara kolaboratif dalam konteks belajar tertentu, dan (b) Kepala SD agar melakukan pemantauan kegiatan guru untuk melihat kemungkinan kesulitan di kelas, mendiskusikannya de­ngan kolega untuk ditangani bersama. 
  3. PGSD: (a) pengajar di PGSD perlu dibekali kemampuan mengenali fenomena di SD dan kecenderungannya, yang positif atau negatif. Pengaruh masyarakat sekitar dan kemungkinan dam­pak­nya bagi perilaku belajar siswa, perlu dikuasai, dan (b) mahasiswa praktikan perlu dibekali kemampuan keguruan yang cukup, seperti menemukan masalah di kelas, cara mengatasi dan memprediksi hasilnya. 
  4. Jajaran Kanwil Depdikbud meliputi, (a) Kanwil dalam penyu­sunan daftar usulan kegiatan, perlu mencan­tumkan kegiatan PTK, agar kepala SD dan guru dapat melaksanakan kegiatan PTK secara efektif untuk mewu­jud­kan peningkatan mutu pendi­dikan, (b) Kandep Dikbud kecamatan, perlu mengambil langkah nyata untuk mendorong kegiatan perbaikan pengajaran oleh guru-guru dan kepala sekolah secara kolaboratif. (c) perlu disediakan media komunikasi untuk menyampai­kan pengalaman guru, dengan mengefektifkan forum KKG atau KKKS. Penyampai makalah tentang inovasi metodologi pengajaran, dapat memperoleh kredit poin kenaikan pangkat, dan (d) perlu disusun peta sekolah, berisi informasi tentang SD-SD yang memiliki kemam­puan memanipulatif alat peraga matematika, menuliskan gagasan baru, dan kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas. Akhirnya PTK dapat dilakukan secara lancar dan berkesinambungan. 
b. Rekomendasi untuk Penelitian Lebih Lanjut 
Untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan penelitian 
  1. Dengan jumlah sekolah yang lebih banyak, agar dapat membuat generalisasi lebih luas. 
  2. Dengan melihat kreativitas siswa lebih jauh, seperti motivasi, meningkatkan minat dan perhatian di kelas tinggi. 
Satu kalimat kunci yang perlu diperhatikan dalam memupuk kemauan dan kemampuan membuat karya tulis ilmiah adalah memupuk ‘rasa tanggap’ terhadap kesenjangan dan ‘mengungkap’ untuk mencari jawabnya dalam latihan kegiatan penelitian. Bagi peneliti pemula tidak usah khawatir berbuat salah (asal usaha maksimal telah dilakukan), karena bukan efektivitas hasil penelitian yang menjadi tujuan utama, tetapi yang diutamakan adalah berlatih memenuhi prosedur kegiatan penelitian penelitian ilmiah. Diharapkan dari waktu-kewaktu peneliti pemula di bidang pendidikan akan menjadi peneliti yang baik, dalam arti dari hasil penelitiannya dapat memberikan kontribusi (sumbangan positif) bagi dunia pendidikan. 

TUGAS LATIHAN 
1. Mahasiswa berlatih dalam kelompok menyusun dan melakukan uji coba alat pengumpul data 
2. Mahasiswa berlatih menganalisis hasil uji coba alat pengumpul data 
3. Mahasiswa berlatih menyusun laporan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data. 

DAFTAR PUSTAKA 
Among Kurnia Ebo. (1995). Kiat Menembus Kolom dan Rubrik Media Massa. Yogyakarta: Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia UGM. 
Depdikbud. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 
-------------. (1991). Penjelasan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Angka Kredit Bagi Jabatan Guru Dalam Lingkungan Depdikbud. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. 
-------------. (1993). Keputusan Bersama Mendikbud dan Kepala BAKN Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. 
-------------. (1995). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. 
IKIP Yogyakarta. (1996). Materi Pelatihan Pemula Bagi Guru-guru SD, SLTP, SMU, dan SMK se-DIY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta. 
Imam Syafi’ie. (1988). Retorika dalam Menulis. Jakarta: Dirjen Dikti. 
Ruseffendi. (1994). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press. 
Sanapiah Faisal. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. 
Soedarsono, F.X. (1996). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Buku II. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. 
Suharsimi Arikunto. (1991). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 
------------------. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 
Sukamto. (1996). Materi Semiloka Penulisan Artikel dalam Jurnal. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta. 
Sumarno. (1996). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Buku III. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. 
Suryanto, dkk. (1991). Kesalahan-kesalahan Umum dalam Usulan Penelitian Dosen IKIP Yogyakarta. Yogyakarta: Pusat Penelitian IKIP Yogyakarta. 
Suwarsih Madya. (1994). Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta. 
Suyanto. (1996). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Buku I. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. 
Wardani I.G.A.K, Wihardit Kuswaya, dan Nasoetion Noehi. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. 

No comments:

Post a Comment