Monday, June 24, 2013

makalah HIV AIDS

MAKALAH HIV/ AIDS
BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Virus adalah organisme yang kecil, bahkan lebih kecil dari pada bakteri yang bisa menyebabkan TBC atau kolera. Virus tersebut begitu umum sehingga manusia dapat terserang olehnya beruulang kali sepanjang hidupnya. Virus dapat menyebabkan masu angin, demikian juga polio, campak, gondok, dan flu. Virus-virus ini dapat tersebarkan oleh batuk, bersin/ sentuhan.
HIV ( Human Immunodeficiency Virus) berbeda meskipun juga termasuk salah satu virus. HIV tidak dapat menyebar dengan cara yang sama seperti virus-virus pada umumnya. HIV hanya dapat disebarkan oleh hubungan seks, darah, jarum kotor, dan alat-alat lain, serta dari seorang ibu kepada anaknya yang belum lahir atau ibu yang menyusui bayinya.
HIV berbeda karena belum ada vaksin untuknya. Tetapi dengnan mengubah perilaku dapat juga menghentikan penyebaran penyakit ini. Misalnya, mencuci tangan setelah dari kamar mandi akan merendahkan peluang penyebaran penyakit kepada orang lain.
Ada dua jenis virus pelemah system kekebalan manusia, yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 ditemukan di semua belahan dunia, sedangkan HIV-2 ditemukan paling banyak di Afrika Barat. Karena penyebaran kedua virus ini dapat dicegah dengan cara yang sama. Oleh karena itu, dalam makalah ini, penyusun akan membahas HIV-1 dan HIV-2 secara bersama-sama sebagai HIV saja.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah HIV/ AIDS itu?
2.      Bagaimanakah HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh?
3.      Bagaimana HIV dapat ditularkan?
4.      Bagaimanakah HIV dapat mengakibatkan AIDS?
5.      Bagaimana melindungi diri dari penularan AIDS?

C.     Tujuan Penulisan Makalah
1.      Menjelaskan pengertian HIV/ AIDS
2.      Menjelaskan bahwa virus HIV bisa menimbulkan kerusakan pada system kekebalan manusia
3.      Menjelaskan cara penularan HIV
4.      Menjelaskan bahwa HIV dapat mengakibatkan penyakit AIDS
5.      Menjelaskan upaya-upaya melindungi diri dari infeksi HIV dan penyakit AIDS

BAB II
PEMBAHASAN
1.     Pengertian HIV/ AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.
Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu.

HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia, terutama CD4 positive T-sel dan macrophages (komponen-komponen utama sistem kekebalan sel) dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
CD 4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD4 pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD 4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol).
Sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam infeksi. Di sekitar kita banyak sekali infeksi yang beredar, entah itu berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun kita tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV merupakan virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. AIDS  disebabkan oleh Virus (Jasad Sub Renik) yang disebut dengan HIV. sedangkan HIV (Human Immunodeficiency Virus) itu sendiri adalah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.
Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi HIV yang paling lanjut. Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan, akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun. AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai berikut:
·         Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.
·         Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tidak sembuh- sembuh)
·         Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru), atau
·         Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan sebagai indikator AIDS.

2.     HIV Melemahkan Sistem Kekebalan Manusia
Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah sel-sel Limfosit T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 -nya mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun.
Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh, sehingga kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut Infeksi Oportunistik / Infeksi Mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh orang tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjadi ganas. Kumannya bisa Virus lain, Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun Mikroorganisme patogen lainnya. Penderita bisa meninggal karena TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi Jamur, dll.
Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya.  Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.

3.     Penularan HIV
            Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya.  Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.

a.      Penularan lewat senggama :
Pemindahan  yang  paling  umum  dan  paling  sering  terjadi   ialah  melalui  senggama,  dimana  HIV  dipindahkan  melalui   cairan   sperma   atau    cairan  vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah  sebabnya  pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung   lebih  mudah menimbulkan luka,   memiliki  kemungkinan lebih besar  untuk tertular HIV.
b.      Penularan lewat transfusi darah :
Jika  darah  yang  ditranfusikan  telah  terinfeksi  oleh  HIV , maka virus HIV akan ditularkan  kepada  orang  yang  menerima darah, sehingga  orang  itupun  akan terinfeksi virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
c.       Penularan lewat jarum suntik :
Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
1)   Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
2)   Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh para  pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
d.      Penularan lewat kehamilan :
Jika  ibu hamil yang  dalam  tubuhnya  terinfeksi  HIV , maka  HIV dapat  menular ke  janin yang dikandungnya  melalui darah dengan  melewati plasenta. Risiko penularan  Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20% -  40%. Risiko ini mungkin lebih  besar kalau ibu telah menderita  kesakitan AIDS (full blown).
HIV tidak akan menular melalui bersalaman, berpelukan, berciuman, batuk, bersin, memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, kamar tidur, gigtan nyamuk, bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama, dan memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, toilet umum, sauna.
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.

4.     HIV mengakibatkan AIDS
Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya AIDS. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika manusia terkena Virus HIV belum tentu terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
Ada beberapa tahapan ketika seseorang dikatakan terinfeksi HIV hingga terkena AIDS. Tahapan-tahapan itu antara lain:
1.       Tahap 1: Periode Jendela
a)      HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
b)      Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
c)      Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
d)     Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan
2.       Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
a)      HIV berkembang biak dalam tubuh
b)      Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
c)      Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
d)     Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
3.       Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
a)      Sistem kekebalan tubuh semakin turun
b)      Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
c)      Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan     tubuhnya
4.        Tahap 4: AIDS
a)      Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
b)      Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah


BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
a.       HIV merupakan sebuah virus berbahaya yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Selain itu, virus inilah yang menyebabkan AIDS.
b.      AIDS (Aqcuired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan.
c.       Cara penularan HIV yang paling umum ialah melalui senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.
d.      Secara mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, yaitu Abstinence, Be faithful, Condom.

2.      Saran
Sebagai insan yang yang berpendidikan sudah menjadi sebuah kewajiban untuk berpartisipasi dalam memerangi HIV/ AIDS. Untuk memerangi hal itu dapat dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk selalu menjaga diri agar terhindar dari HIV/ AIDS. 

1 comment:

  1. Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }

    ReplyDelete