Monday, June 17, 2013

Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan

Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan 
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. 

Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya, melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga: 
  1. Teori keputusan merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif 
  2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajermemperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya 
  3. Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah. 
Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses dan gaya pengambilan keputusan..

1. Proses pengambilan keputusan 
Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti: 
a. Identifikasi masalah 
b. Mendefinisikan masalah 
c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative 
d. Implementasi keputusan 
e. Evaluasi keputusan 

2. Gaya pengambilan keputusan 
Selain proses pengambilan keputusan, terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari. 

Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi: 
1. Cara berpikir, terdiri dari: 
a. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial 
b. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan. 

2. Toleransi terhadap ambiguitas 
a. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas 
b. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat yang sama. 

Kombinasi dari kedua dimensi diatas menghasilkan gaya pengambilan keputusan seperti: 
  1. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien, mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek 
  2. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan yang cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru 
  3. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi jangka panjang, seringkali menekan solusi kreatif atas masalah 
  4. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan. 
Berdasarkan uraian di atas, maka berikut adalah upaya-upaya yang perlu ditempuh seperti: 
1. Cerna masalah 
Sejalan dengan peran kepemimpinan, maka terdapat perbedaan antara permasalahan tentang tujuan dan metode. Dalam kondisi seperti ini peran pemimpin adalah mengambil inisiatif dalam hubungannya dengan tujuan dan arah daripada metode dan cara. 

2. Identifikasi alternativ 
Kemampuan untuk memperoleh alternativ yang relevan sebanyak-banyaknya. 

3. Tentukan proritas 
Memilih diantara banyak alternativ adalah esensi dari kegiatan pengambilan keputusan. 

4. Ambil langkah 
Upaya pengambilan keputusan tidak berhenti pada tataran pilihan, melainkan berlanjut pada langkah implementasi dan evaluasi guna memberikan umpan balik. 

No comments:

Post a Comment