Potensi Agrowisata dunia, trend dari waktu ke waktu
Laporan yang dikeluarkan World Tourism Organization (WTO) tahun 1990 (dalam Ariyanto, 2003) menunjukkan adanya kecenderungan dan perkembangan baru dalam dunia kepariwisataan yang mulai muncul pada tahun 1990-an. Kecenderungan ini ditandai oleh berkembangnya gaya hidup dan kesadaran baru akan penghargaan yang lebih dalam terhadap nilai-nilai hubungan antar manusia dengan lingkungan alamnya. Perkebangan baru tersebut secara khusus ditunjukkan melalui bentuk- bentuk keterlibatan wistawan dalam kegiatankegiatan di luar lapangan (out-door), keperdulian akan permasalah ekologi dan kelestarian alam, kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan, penekanan dan penghargaan akan nilai-nilai masyarakat.
Nugroho (1997) menyatakan pula, jenis wisata ini menekankan pada beberapa hal dalam implementasinya, yaitu (1) motivasi pencarian pada sesuatu yang unik/ spesifik dan baru (novelty seeking ) dan yang lebih menantang pada lokasi-lokasi baru untuk jenis atraksi yang diminati; (2) motivasi pencarian pada pengalaman wisata yang berkualitas (quality seeking).
Perubahan kecenderungan wisatawan asing untuk mengunjungi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) alam ini sesuai dengan The International Ecotourism Society (2000) yang memprediksikan bahwa pada tahun 1999 terdapat lebih dari 633 juta wisatawan di seluruh dunia dan bahwa hingga 2 (dua) dekade ke depan, pertumbuhan jumlah wisatawan ini rata-rata 4,1% tiap tahunnya. Dari pertumbuhan jumlah wisatawan tersebut di atas, pertumbuhan dari ekowisata (termasuk agrowisata) berkisar antara 10-30%.
Agricultural Tourism Small Farm Center and Partners Launch Agricultural Tourism Project at http://www.sfc.ucdavis.edu/agritourism/agritour.html
Baldwin P. and Brodess D. 1993. Asia ’s New Age Travelers. Asia Travel Trade.
DAFTAR PUSTAKA
About Agritourism at http://www.farmstop.com/aboutagritourism.asp
Agenda 21, 1992, The Travel Tourism Industry; towards Environmentaly Sustainable Development, WTTC, WTO, The Earth Council.
Anonim. 2004. ”Potensi Agrowisata”. Pada http://lampungpost.com/berita.php?id=2004091006350721
Ariyanto. 2003. Ekonomi Pariwisata Jakarta: Pada http://www.geocities.com/ariyanto eks79/home.htm
Aryanto, Rudy. 2003. Environmental Marketing Pada Ekowisata Pesisir: Menggerakan Ekonomi Rakyat Daerah Otonom. P062024264 / S3 / PSL / IPB
Bapeda Bali. 1995. pada http://www.bapeda-bali.go.id
Bisnis Bali Online. 2003. pada http://balipost.com
Brahmantyo, dkk . 2001. “Potensi dan Peluang Usaha dalam Pengembangan Pariwisata Gunung Salak Endah”. Jakarta : LP3M STP Tri Sakti, Jurnal Ilmiah, Vol 5. No. 3 Maret 2001.
Deptan, 2005. “Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani” pada http://database.deptan.go.id
Erari, K.Ph, 1999. Tanah Kita Hidup Kita. Hubungan Manusia dan Tanah di Irian Jaya Sebagai Persoalan Teologis (Ekotologis Dalam Perspektif Malenesia).
Fandeli, Chafid. 2001. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. (Editorial) Yogyakarta : Liberty
Faulkner B. 1997. Tourism development in Indonesia : The “Big Picture” Perspective. Planning Sustainable Tourism. ITB. Bandung
Gunawan M.P. 1997. Tourism in Indonesia : Past, Present and Future. Planning Sustainable Tourism. ITB. Bandung
Jamieson, W. and Noble, A. 2000. A Manual for Community Tourism Destination Management. Canadian Universities Consortium Urban Environmental Management Project Training and Technology Transfer Program, Ca Lindberg, K. 1996. The Economic Impacts of Ecotourism. http://ecotour.csu.edu.au/ecotour/mar1.htm
Lindberg. K. 1991. Policies for Maximizing Nature Tourism Ecological and Economic Benefit. World Resources Institute
Lindberg K. dan Hawkins E.D, 1995. Ekoturisme : Petunjuk Untuk Perencanaan dan Pengelolaan. The Ecotourism Society. North Benington , Vermont .
LIPI. 2005. “Kebun Raya Bogor : Cikal Bakal Perpustakaan Indonesia ” pada http://www.lipi.go.id/www/www.cgi?cetak&1111211845
Lobo, R.E., Goldman G.E. and others. 1999. Agricultural Tourism: Agritourism Benefits Agriculture in San Diego County , California Agriculture, University of California .
Nugroho, K., dkk. 1993. Peta areal potensial untuk pengembangan pertanian lahan rawa lebak, rawa pasang surut, dan pantai. Proyek penelitian sumber daya lahan. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.
Pitana, I Gde. 2002. “Pengembangan Ekowisata di Bali”. Makalah Disampaikan pada Seminar Ekowisata di Auditorium Universitas Udayana pada tanggal 29 Juni 2002.
Rilla, E. 1999. Bring the City & County Together. California Coast and Ocean. Vol. 15, No. 2. 10p.
Rudy Aryanto. 2003. “Environmental Marketing Pada Ekowisata Pesisir: Menggerakan Ekonomi Rakyat Daerah Otonom”. Institut Pertanian Bogor : Program Pasca Sarjana / S3, Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS702)
Spillane, James.1994. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan prospeknya.Yogyakarta: Kanisius.
Sudibya, Bagus. 2002. “Pengembangan Ecotourism di Bali: Kasus Bagus Discovery Group”. Makalah disampaikan pada Ceramah Ecotourism di Kampus STIM-PPLP Dhyana Pura, Dalung, Kuta pada tanggal 14 Agustus 2002.
Sutjipta, I Nyoman. 2001. Agrowisata.Magister Manajemn Agribisnis:Universitas Udayana.(Diktat)
Syamsu dkk. 2001. “Penerapan Etika Perencanaan pada kawasan wisata, studi kasus di kawasan Agrowisata Salak Pondoh, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jakarta : LP3M STP Tri Sakti, Jurnal Ilmiah, Vol 5. No. 3 Maret 2001.
The International Ecotourism Society at http://www.ecotourism.org
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol.24 No.1,2002 pada http://www.pustaka-deptan.go.id/publ/warta/w2419.htm
World Tourism Organization. 2000.Tourism Trends. Madrid
Promoting responsible travel. Missouri Department of Agriculture: Ag Business Development Division 1616 Missouri Boulevard . At www.sustainabletravelinternational.org
No comments:
Post a Comment