Saturday, June 8, 2013

Proposal Tesis Master Komputer


BAB I
PENDAHULUAN 

Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat vital dan fundamental karena pendidikan memiliki peran yang amat penting dalam menentukan aspek–aspek kehidupan lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan perlu memperoleh prioritas dan perhatian yang serius oleh segenap pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan, dan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata .Hal ini ditegaskan oleh Presiden dalam amanahnya yang disampaikan pada pembukaan Konferensi Nasional Revitalisasi Pendidikan yang diselenggaran pada tanggal 6- 9Agustus 2006.Sejalan dengan Presiden, Wakil Presiden pada acara yang sama juga Menegaskan bahwa disamping penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, professional,dan berdaya saing tinggi, pendidikan juga memiliki kontribusi positif terhadap kondisi ekonomi suatu negara.Artinya, jika pendidikan suatu negara maju, maju pulalah perekonomiannya. Oleh sebab itu, tidak ada pilihan lain kecuali meningkatkan pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.

Diantara upaya peningkatan pengelolaan pendidikan adalah melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK ( Informationand CommunicationTechnology).
Salah satu tantangan pendidikan dewasa ini adalah membangun keterampilan abad 21, diantaranya adalah keterampilan melek teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan beprikir kritis dan sistemik, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi efektif dan keterampilan berkolaborasi. Keterampilan tersebut itulah yang menurut PBB merupakan ciri dari masayarakat era global saat ini, yaitu masyarakat berpengetahuan (knowledge-based scoiety).

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), memiliki potensi yang sangat besar sebagai sarana atau alat untuk membangun keterampilan tersebut dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pendidikan modern, guru dituntut untuk mampu mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran.Tantangan pendidikan abad 21, menurut PBB adalah membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society) yang memiliki (1) keterampilan melek TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2) keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), (3) keterampilan memecahkan masalah (problem-solving skills), (4) keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills); dan (5) keterampilan bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills). Keempat karakteristik masyarakat abad 21 menurut PBB tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri

Pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan, termasuk pendidikan bahasa , merupakan Respons positif terhadap perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi pada abad millennium ketiga. Oleh karena itu, penggunaan TIK dalam menunjang pembelajaran bahasa merupakan suatu keharusan, bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran, tetapi yang lebih penting adalah untuk meningkatkan penguasaan TIK baik bagi guru mau pun siswa sebagai bekal hidup di era teknologi yang terus berubah dan berkembang. Dalam konteks pembelajaran bahasa, pemanfaatan dan pemberdayaan media TIK, termasuk teknologi multimedia, dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, yang diharapkan dapat memberikan kepuasan public dengan memberikan layanan yang prima dengan hasil sesuai dengan Standar dan tujuan yang diharapkan.Jika pada masa lalu ada anggapa bahwapembelajaran bahasa tidak terlalu perlu menggunakan media TIK, pada era saat ini penggunaan media TIK merupakan suatu keharusan Hal ini terkait dengan meningkatnya peran dan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi di era teknologi. Dalam thesis ini dibahas beberapa hal terkait dengan pemanfaatan TIK video conference dalam pembelajaran bahasa inggris disekolah, mulai dari pengertian TIK, keterkaitan

TIK dalam metode pembelajaran bahasa, ketersediaan media TIK disekolah, bentuk pemanfaatan TIK video conference. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara umum diartikan sebagai teknologi yang Memiliki fungsi penunjang proses penyampaian informasi dan komunikasi. dalam eraglobal, penyampaian informasi dan komunikasi tidak  harus dilakukan secara langsung dengan mempertemukan antara pengirim pesan  dan penerima pesan. Dengan berkembangnya TIK, para pengirim dan penerima pesan dapat berkomunikasi dan berinteraksi melalui telepon, melalui internet,email, satelit, televisi, videoconference,dan sebagainya.Hal ini juga berlaku dalam pembelajaran bahasa;dalam hal ini pada mata diklat bahasa inggris melalui video conference siswa dapat berinteraksi langsung dengan tutor (native English speaker ) sebagai media praktek berkomunikasi langsung bersama pengguna asli bahasa ( native English speaker) .

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah pada saat ini menganut belajar tuntas dengan menggunakan standar TOEIC ( Test of English for international communication).Hingga saat ini mata pelajaran bahasa inggris yang diterima anak anak sekolah dipandang belum mampu mencapai hasil belajar yang baik. Padahal kebanyakan orang tua sadar betapa pentingnya bahasa inggris untuk masa depan putra putrid mereka (buchori,2000:59). Permasalahan masih rendahnya hasil belajar pada mata diklat bahasa inggris dipengaruhi beberapa faktor, antara lain prasarana ,guru,siswa dan pola pembelajaran. Hingga saat ini sebagian guru menggunakan pola pembelajaran konvensional yang hasilnya kurang dari 10 % . pembelajaran dengan pola konvensional dalam pelaksanaanya siswa diminta memperhatikan bacaan guru dari suatu bacaan atau teks dan siswa menirukan kemudian guru menterjemahkan teks atau bacaan dan siswa diberikan tugas untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang berberkenaan dengan teks. Siswa tidak mampu mencapai tingkat psikomotorik tetapi hanya sampai pada tingkatan kognitif. Melihat kenyataan tersebut guru perlu mengadakan berbagai upaya dan mencoba berbagai pola pembelajaran yang bervariasi agar siswa tidak bosan dan jenuh mengikuti mata diklat bahasa inggris, guru perlu mengedepankan proses belajar mengajar dengan pola pembelajaran yang dapat menarik minat dan motivasi siswa berbagai pihak sering kali menganggap bahwa mengajarkan tata bahasa(grammar )merupakan pemborosan waktu (waste of time ) dan bahkan membosankan (boring).

Ditilik dari sejarah perkembangan pembelajaran bahasa, telah terjadi berbagai upaya untuk mewujudkan metode pembelajaran yang lebih baik .Upaya

Mencari metode pembelajaran yang lebih baik selalu didasari atas kritik terhadap kekurangan metode pembelajaran yang telah ada sebelumnya. Sebagai contoh, Grammar Translation Method yang menekankan pada pengajaran membaca, tatabahasa, dan kosakata dianggap kurang efektif dalam membekali siswa dengan kemampuan komunikatif .Dengan dasar kritik inilah maka muncullah metode pembelajaran bahasa yang lainnya seperti Direct Method, yang menekankan pada menggunakan bahasa yang dipelajari dalam berkomunikasi. Dierct Method juga akhirnya menuai kritik, dan lahirlah Audio–Lingual Method, The Silentway, Suggestopedia, Community Language ,Communicative Approach ,hingga Total Physica lResponse. Kehadiran Total Physical Response pun menuai kritik, dan sejalan dengan perkembangan TIK muncullah gagasan untuk mengembangkan Computer–Assisted Languag eLearning(CALL)–Multimedia.
Memperhatikan dampak positif berbagai kajian tentang pemanfaatan TIK dalam menunjang pembelajaran disekolah, tidak berlebihan jika disekolah–sekolah ditanah air juga memiliki prospek masa depan yang memungkinkan untuk mengaplikasikan TIK dalam menunjang pembelajaran.

Penggunaan TIK video conference mempunyai kekuatan kekuatan untuk mendorong dan meningkatkan motivasi ,memberikan peluang pada siswa untuk melihat mendengar dan berinteraksi langung dengan pengguna asli bahasa( native English speaker) diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar mata diklat bahasa inggris. Penelitian dilakukan pada siswa kelas 8 yang sudah dibekali dengan materi pola pola kalimat dan ketrampilan bahasa pada tingkat sebelumnya

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang didapatkan rumusan masalah sebagai berikut
Bagaimana pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media video conference terhadap hasil belajar mata diklat bahasa inggris siwa kelas 8 SMP MASEHI KOTA PEKALONGAN

Tujuan penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan penelitian ini bertujuan secara umum untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media video conference terhadap hasil belajar mata diklat bahasa inggris dan menghitung seberapa besar pengaruh pembelajaran menggunakan media video conference terhadap hasil belajar mata diklat bahasa inggris siswa kelas 8 SMP MASEHI KOTA PEKALONGAN

Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis
1. Manfaat teoritis
Memberikan masukan bagi pengembangan pengetahuan tentan media yang efektif bagi pembelajaran mata diklat bahasrhadap hasil belajar mata diklat bahasa inggris

2. Manfaat praktis
  • Memberikan masukan kepada guru guru mata diklat bahasa inggris tentang adanya pengaruh pembelajaran dengan pola pembelajaran menggunakan video conference terhadap hasil belajar mata diklat bahasa inggris.
  • Memberikan masukan kepada guru guru mata diklat bahasa inggris tentang pentingnya variasi pola pembelajaran dalam pembelajaran mata diklat bahasa inggris sehingga menimbulkan suasana yang mampu menarik minat dan motivasi siswa.
  • Memberikan masukan kepada guru gur mata diklat bahasa inggris tentang alternative pemakaian media yang mampu membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar
  • Sebagai rekomendasi bagi peneliti lain yang tertarik dengan mengembangan media pembelajaran bahasa inggris

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Tinjauan teoritis.
Secara etimologis ’Teknologi ’berakar dari istilah ’techno’ yang berarti teknik, seni atau keterampilan, dan’ logos’ berarti ilmu. Jadi makna teknologia dalah ilmu tentang seni atau keterampilan. Zen (dalamEffendy2003:399) menjelaskan bahwa teknologi mencakup sains atau ilmu pengetahuan serta engineering atau teknik.Levis (1996:6) memberikan pengertian komunikasi sebagai “proses interaksi antara komunikator dan komunikan. Komunikator akan memberikan pesan kepada komunikan dalam batas waktu dan ruang tertentu dengan menggunakan media dan metode tertentu pula” .Sedangkan Hubley (1993:45) menyatakan bahwa “communication involves the transfer between people Information including ideas, emotions, knowledge and skills”.

Terkait dengan pengertian komunikasi, Effendi(1986:3) memberikan pengertian komunikasi dari dua segi ,yaitu dari segi etimologis, dan terminologis. Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio, dan istilah ini juga bersumber dari kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama makna mengenai suatu hal. Dengan demikian, komunikasi berlangsung apabila antara orang–orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Dengan kata lain, apabila komunikan mengerti apa yang dikomunikasikan oleh komunikator, berarti komunikasi telah berlangsung dengan efektif. Demikian sebaliknya, jika komunikan tidak mengerti pesan yang dikomunikasikan, berarti komunikasi tidak berlangsung dengan baik. Artinya hubungan antara orang–orang yang terlibat dalam proses komunikasi tesebut tidak komunikatif dan tidak efektif.

Secara terminologis ‘komunikasi’ berarti proses penyampaian suatu pesan atau penyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang. Orang yang satu menyatakan sesuatu kepada orang lain.

Dengan penjelasan yang telah dipaparkan, teknologi komunikasi mempunyai pengertian bahwa semua perangkat keras/fisik(hardware) dan perangkat lunak (software) yang menghubungkan berbagai bagian dari perangkat keras yang mentransfer data dari lokasi fisik yang satu (komunikator) ke lokasi fisik lain( komunikan) (Loudon1995:12).

Adapun informasi mempunyai arti data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna atau bermakna (Shore1988:22). Dengan demikian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara umum diartikan sebagai teknologi yang memiliki fungsi penunjang proses penyampaian informasi dan komunikasi. Ada beberapa jenis teknologi yang termasuk dalam kategori teknologi informasi dan komunikasi, antara lain sebagai berikut.

1)Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif yaitu teknologi yang membantu Penggabungan dua jenis media atau lebih seperti teks, grafik, bunyi, suara, video gambar bergerak, video gambar diam atau animasi, menjadi aplikasi yang berbasis computer .Multimedia banyak digunakan dalam website. Multimedia terdiri atas computer dengan microprocessor, monitor warna resolusi tinggi, hard disk drive kapasitas besar, CD-ROM disk drive (sekarang ada flashdisk) dan speaker stereo (Loudonetal.1995:158-161)

2)Televisi
Televisi adalah pesawat penerima siaran berupa suara dan gambar(audio–visual).

3)Komputer
Komputer artinya alat penghitungan. Berbeda dengan kalkulator yang hanya berfungsi untuk penghitungan , computer dapat digunakan untuk penulisan dan penghitungan. Komputer merupakan piranti elektronik yang terdiri atas CPU dan monitor untuk mengolah dan menyimpan data (TimPrimaPena:379). Sebagai pendukung CPU, computer juga dilengkapi dengan : Hard disk ,Floppy disk, CD-ROM, USB flash disk, dan perangkat pendukung lainnya.

4)Sistem Suara (Sound System)
Saat ini semua PC sudaht erpasang lengkap dengan system suara ,yaitu speaker dan sound card. Saat ini speaker untuk computer sudah memiliki “subwoofer” yang merupakan speaker tambahan yang didesain untuk suara bass. Untuk jenis computer teknologi terkini sound card sudah terdapat pada motherboard/sudah on board pada motherboard.



5)Music alInstrument Digital Interface (MIDI)

Penggunaan interface MIDI memungkinkan pengguna computer untuk berhubungan dengan sebuah synthesizer pada komputer. Untuk hal ini dibutuhkan softwar e(sebuahMIDI compatible music recording dan programedit) dan hardware (sound card MIDI dan kabel MIDI untuk menghubungkan kesynthesizer).

6)Social Interfaces
Media ini memberikan fasilitas/contoh interaksi antara manusia dengan komputer. Dalam hal ini, computer diposisikan layaknya manusia .Orang akan semakin berinteraksi dengan computer dengan cara yang lebih intuitif dan tanpa memerlukan tenaga—melalui tulisan, ucapan, sentuhan, gerakan mata, dan gerak tubuh lainnya. Teknologi ini lah yang melandasi berkembangnya multimedia interaktif, teleconferencea udio-grafis komputer, dan televisi interaktif melalui satelit (NationalBoardofEmployment, Education and Training, 1993:5).Demikian juga dengan telematika (atautelemedia) yang menggunakan serangkaian teknologi elektronik yang berkembang diakhir tahun 1980an. Awalnya telematik menggabungkan jaringan audio(audio conference, telepon hands-free), jaringan dokumen (mesinfax )dan hubungan visual atau grafis (sebuah computer dengan sebuah modem dan saluran telepon). Telematika jaman sekarang juga meliputi televisi, televise interaktif dan video conference .(NationalBoardofEmployment,EducationandTraining,1993:41).

Sejalan dengan berkembangnya teknologi, TIK dengan dukungan system dan jaringan (network) computer memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan melihat fisik maupun mendengar suara secara langsung meskipun pihak–pihak yang berkomunikasi berada ditempat yang berbeda. Karena peran computer yang sangat vital dalam mendukung TIK, seringkali orang memaknai, meskipun tidaksepenuhnya benar, TIK identik dengan komputer.Pemahaman ini dapat dimaklumi mengingat computer pada umumnya merupakan perangkat utama dalam menunjang beroperasinya TIK.

videoconference adalah seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkankan dua pihak atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan.

Teknologi inti yang digunakan dalam konferensi video adalah sistem kompresi digital audio dan video stream secara nyata. Perangkat keras atau perangkat lunak yang melakukan kompresi disebut coded. Angka kompresi dapat dicapai hingga 1:500. Digital yang dihasilkan aliran 1s dan 0s dibagi menjadi paket label, yang kemudian dikirimkan melalui jaringan digital (biasanya ISDN atau IP). Penggunaan modem audio dalam saluran pengiriman memungkinkan penggunaan Plain Old Telephone System atau POTS, dalam beberapa aplikasi kecepatan rendah, seperti videotelephony karena POTS mengubah getaran digital ke atau dari gelombang analog dalam rentang spektrum audio.

Komponen lain yang dibutuhkan untuk sistem videoconference meliputi:
Video input: kamera video atau webcam
Video output: monitor komputer, televisi atau proyektor
Audio input: mikrofon
Audio output: biasanya pengeras suara yang berkaitan dengan perangkat layar atau telepon
Data transfer: jaringan telepon analog atau digital, LAN atau internet

Pada dasarnya ada dua jenis sistem video conference :
  1. Sistem terdedikasi mempunyai semua komponen yang dibutuhkan dikemas ke dalam satu peralatan, biasanya sebuah konsol dengan kamera video pengendali jarak jauh kualitas tinggi. Kamera ini dapat dikontrol dari jarak jauh untuk memutar ke kiri dan kanan, atas dan bawah serta memperbesar, yang kemudian dikenal sebagai kamera PTZ. Konsol berisi semua hubungan listrik, kontrol komputer, dan perangkat lunak atau perangkat keras berbasis codec. Mikrofon omnidirectional terhubung ke konsol seperti monitor televisi dengan pengeras suara dan/atau proyektor video. Ada beberapa jenis perangkat yang didedikasikan untuk konferensi video:
  2. Konferensi video kelompok besar: non-portabel, besar, perangkat yang digunakan lebih mahal untuk ruangan besar dan auditorium.
  3. Konferensi video kelompok kecil: non-portabel atau portabel, lebih kecil, perangkat lebih murah yang digunakan untuk ruang rapat kecil.
  4. Konferensi video individual: biasanya perangkat portabel, dimaksudkan untuk satu pengguna, mempunyai kamera tetap, mikrofon, dan pengeras suara terintegrasi ke dalam konsol.
  5. Sistem desktop biasanya menambahkan papan perangkat keras ke komputer pribadi normal dan mentransformasikannya menjadi perangkat konferensi video. Berbagai kamera dan mikrofon berbeda dapat digunakan dengan papan, yang berisi codec yang diperlukan dan pengiriman tatap muka. Sebagian besar sistem desktop bekerja dengan standar H 323. Konferensi video dilakukan melalui komputer yang tersebar, yang juga dikenal sebagai e-meeting.

Konferensi video memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan berpartisipasi dalam bentuk komunikasi dua arah. Selain itu, guru dan dosen dari seluruh dunia dapat dibawa ke kelas di daerah terpencil. Siswa dari beragam komunitas dan latar belakang dapat datang bersama untuk belajar tentang satu sama lain. Siswa mampu mengeksplorasi, berkomunikasi, menganalisis, dan berbagi informasi dan ide dengan satu sama lain.
Melalui videoconference siswa dapat mengunjungi bagian lain dari dunia untuk berbicara dengan orang lain, mengunjungi kebun binatang, museum dan sebagainya, untuk belajar. Sekolah kecil dapat menggunakan teknologi video conference untuk menyatukan sumber daya dan mengajar kursus (seperti bahasa asing) yang tidak dapat ditawarkan.
Pemanfaatan TIK videoconference, pada pembelajaran bahasa inggris memungkinkan siswa dikelas berinteraksi langsung dengan penutur asli bahasa (inggris) sebagai sarana praktek berbicara bagi siswa. Denganadanya videoconference ini, guru dan siswa tidak perlu datang menemui pakar ( native ) tertentu yang ada ditempat lain atau memperoleh informasi peristiwa tertentu yang terjadi dinegara lain, sehingga lebih efisien baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya.Videoconference juga memungkinkan seseorang untuk menyampaikan presentasi, memberikan komentar atau tanggapan

Terhadap presentasi tersebut.
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN TIK
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DISEKOLAH

Faktor–factor penunjang pemanfaatan media TIK dalam pembelajaran yang dihimpun melalui berbagai kajian antara lain sebagai berikut
  1. Tingginya motivasi warga sekolah yang ingin maju dan ingin selalu mengikuti perkembangan
  2. IPTEK terutama TIK;
  3. Dukungan yang tinggi daris eluruh warga sekolah, termasuk komite sekolah, serta pemerintah daerah untuk mewujudkan ketersediaan media TIK yang memadai disekolah;
  4. Tersediannya aliran arus listrik yang memadai hampir diseluruh sekolah,meskipun ada beberapa daerah yang belum mendapatkan aliran listrik dan masih menggunakan generator sebagai pembangkit listrik;
  5. Tersediany abuku penunjang penggunaan media TIK dalam pembelajaran, walaupun masih terbatas jumlahnya;
  6. Tersedianya jaringan internet, terutama disekolah–sekolah yang sudah madiri diperkotaan faktor-faktor penghambat (kendala) yang mempengaruhi pemanfaatan media TIK dalam menunjang pembelajaran antara lain sebagai berikut.
  • Secara keseluruhan, jumlah media TIK yang tersedia disekolah masih terbatas;
  • Tenaga teknisi TIK dan instruktur masih kurang, sehingga jika sewaktu–waktu terdapat masalah atau terjadi kerusakan yang terkait dengan mediaTIK tidak dapat segera diatasi;
  • Masih banyak guru yang gagap teknologi dan belum mampu betul mengoperasikan media TIK yang tersedia disekolah;
  • Masih kurangya pelatihan-pelatihan pembelajaran dengan menggunakan media TIK;
  • Dibeberapa daerah tertentu arus listrik sering padam atau arus listrik berubah-ubah (naik turun voltasenya);
  • Ruang media TIK yang belum tersedia secara khusus atau kurang layak sehingga akan berpengaruh terhadap keamanan, perawatan, kenyamanan pengguna media TIK;
  • Masih terdapat peserta didik belum siap menerima pembelajaran dengan media TIK dengan baik , karena pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mereka terhadap media TIK belum memadai;
  • Belum semua orang tua siswa memiliki kesadaran (awareness ) terhadap pernyediaan dan pemanfaatan media TIK;
  • Disebagian besar sekolah, dana yang diperlukan untuk penyediaan/pengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan media TIK masih sangat terbatas, dan belum secara khusus dianggarkan

Hambatan – hambatan pada proses pembelajaran
Hambatan dapat berasal dari factor psikologis,fisik,lingkungan dan budaya (sadiman,2003:13). Hambatan psikologis misalnya minat seseorang yang sudah tidak berminat dengan materi yang diajarkan secara otomatis hasilnya berbeda dengan siswa yang berminat dengan materi. Hambatan fisik misalnya kelelahan, siswa yang kelelahan tidak ias diharapkan dapat menerima pesan dari guru. Hambatan budaya misalnya adat istiadat : adat istiadat yang berbeda kadangkala menimbulkan kesalah pahaman..hambatan lingkungan yaitu hambatan yangtimbul dari situasi dan kondisi lingkungan. Siswa yang belajar dalam lingkungan yang nyaman secara otomatis lebih mudah menyerap materi yang diajarkan guru.

Akibat adanya hambatan tersebut baik siswa maupun guru maka proses komunikasi menjadi kurang efesien dan efektif.
Manfaat media dalam proses pembelajaran.
Menurut sadiman (2002:16) kegunaan media dalam pembelajaran adalah berikut :
  • Memperjelas pesan agar tidak verbalitis
  • Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indra . apabila ingin mengajaekan kusep luas seperti gunung berapi,selat, dan laut digunakan media. Bila mengajarkan benda yang terlalu kecil maka digunakan media mikroskop.apabila ingin mengajarkan sejarah perang diponegoro karena keterbatasan waktu maka digunakan media film.
  • Mengatasi sikap pasif siswa
  • Menimbulkan persepsi yang sama pada siswa

Kriteria pemilihan media menurut Tracey dalam Soekamto (1993:115)adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan media harus sesuai dengan tingkat kedewasaan, minat dan kemampuan siswa
2. Pemilihan media harus didasarkan pada aktivitas belajar yang akan dilakukan.
3. Pemilihan media harus mengusahakan keseimbangan macam media yang digunakan
4. Memilih media yang melengkapi bukan mengulang apa yang telah disajikan sumber belajarlain
5. Menghindari pemaikan media yang berlebih
6. Pemilihan media harus dapat meningkatkan proses belajar siswa

Menurut Brown lewis dan Hareleroad dalam soekamto (1993:116) prinsip prinsip umum pemilihan media yaitu :
  • tidak ada satu pun media, prosedur atau pengalaman belajar siswa dapat dianggap terbaik untuk belajar suatu subjek atau keterampilan, menembangkan suatu sikap atau suatu tingkat apresiasi tertentu.
  • pemakaian media harus konsisten dengan tujuan instruksional khusus, sebab apabila salah memilihnya maka justru akan dapat mengurangi keinginan belajar siswa.
  • perancang harus tahu secara mendalam isi/materi yang tercakup di dalam media tersebut,tingkat kesukaran materi tersebut dibandingkan dengan kemampuan siswa,kesesuaian pemakaian media untuk kelompok tertentu.
  • perlu diperhatikan juga karakteristik siswa yang akan memakai media.
  • bagus tidaknya media bukan karena media itu menyuguhkan materi yang bersifat abstrak atau konkrit.

Menurut Gerlach dan Elly dalam sadiman (1985:85), pemilihan media selain memperhatikan tujuan pembelajaran juga harus memperhatikan:
  1. Kualitas teknis media, artinya seberapa canggihnya media namun apabila kualitas media kurang baik maka akan mengakibatkan adanya persepsi yang salah dan menyesatkan.
  2. Harga, apabila ada dua macam media mempunyai kemampuan dan pengaruh yang sama terhadap proses pembelajaran maka pemilihan perlu dijatuhkan pada media yang paling murah.
  3. Ketersediaan, pemilihan media perlu memperhatikan ketersediaan artinya sudah tersedia atau mesti membuat.
  4. Kemampuan, pemilihan media harus memperhatikan kemampuan baik guru maupun siswa karena apabila media tersebut guru tidak mampu mengoperasionalkanmnya atau siswa tidak tahu maksudnya maka penggunaan media tersebut sia sia.
  5. Adanya sarana dan prasarana pendukung sebaik apaun media namun apabila tidak tersedia sarana pendukung maka akan sia sia.

DAFTAR PUSTAKA
1. Hartoyo,2009, Edu Lingua,Jurnal pendidikan bahasa,
2. Nicholls.1995.Computers asstimulus for talk: the nature of talk generated by pairs of students using story 
    board.ON-CALL,.9(2),19-29.

No comments:

Post a Comment