Friday, June 21, 2013

TEKNIK BERPIDATO YANG BENAR

TEKNIK BERPIDATO YANG BENAR
Pidato merupakan salah satu bentuk kegiatan berbicara yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap ada acara, baik acara formal maupun informal selalu ada kegiatan berpidato, dari pidato sambutan sampai pada pidato penyampaian informasi ataupun pidato ilmiah. Keterampilan berpidato tidak begitu saja dapat dimiliki oleh seseorang, tetapi memerlukan latihan yang cukup serius dan dalam waktu yang cukup, kecuali bagi mereka yang memang memiliki bakat dan keahlian khusus. 

Menurut Hadinegoro (2003:1) pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiap­kan untuk diucapkan di depan khalayak, dengan maksud agar para pendengar dapat mengetahui, memahami, menerima serta diharapkan bersedia melaksana­kan segala sesuatu yang disampai­kan kepada mereka ( Hadinegoro, 2003:1). 

Dalam kehidupan sehari-hari pidato memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah: 
1. Memberikan informasi (to inform), 
2. Menghibur (to intertain), 
3. Membujuk (to persuade), 
4. Menarik perhatian (to interest), 
5. Meyakinkan (to convince), 
6. Memperingatkan (to warn), 
7. Membentuk kesan (to impress), 
8. Memberikan instruksi (to instruct), 
9. Membangun semangat (to arouse), 
10. Menggerakkan massa (to more), dan lain-lain. 

A. Persiapan Pidato 
Pidato merupakan salah satu kegiatan yang memerlukan persiapan yang cukup. Persiapan pidato ini memiliki peran yang penting karena dengan persiapan yang dilakukan dengan baik, pidato yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Terkait dengan persiapan dan latihan dalam berpidato ini, Gorys Keraf (1997:317) mengemukakan tujuh langkah dalam mempersiapkan pidato, yaitu: 
1. menentukan topik dan tujuan 
2. menganalisis pendengar dan situasi 
3. memilih dan menyempitkan topik 
4. mengumpulkan bahan 
5. membuat kerangka uraian 
6. menguraikan secara mendetail, dan 
7. melatih dengan suara nyaring. 

Ketujuh langkah tersebut dapat diringkas menjadi tiga langkah yang tetap, yaitu: meneliti masalah (1, 2, dan 3), menyusun uraian (4, 5, dan 6), dan mengadakan latihan (7). 

Dalam kaitannya dengan persiapan pidato dan pemilihan topik ini banyak hal yang ada di sekitar kita yang dapat digunakan sebagai sumber topik dalam menyusun pidato. Thompson (dalam Rachmat, 1999: 20-23) mengemukakan susunan sumber topik yang dapat dipakai dalam persiapan pidato, yaitu: 

1. Pengalaman pribadi 
a. Perjalanan 
b. Tempat yang pernah dikunjungi 
c. Kelompok Anda 
d. Wawancara dengan tokoh 
e. Kejadian luar biasa 
f. Peristiwa lucu 
g. Kelakuan atau adat yang aneh 

2. Hobby dan keterampilan 
a. Cara melakukan sesuatu 
b. Cara bekerja sesuatu 
c. Peraturan dan tata-cara 

3. Pengalaman pekerjaan atau profesi 
a. Pekerjaan tambahan 
b. Profesi keluarga 

4. Pelajaran sekolah atau kuliah: 
a. Hasil-hasil penelitian 
b. Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut 

5. Pendapat pribadi: 
a. Kritikan pada permainan, film, buku, puisi, pidato atau siaran radio dan televisi 
b. Hasil pengamatan pribadi 
6. Peristiwa hangat dan pembicaraan publik: 
a. Berita halaman muka surat kabar 
b. Topik tajuk rencana 
c. Artikel pada kolom yang lain 
d. Berita radio dan televisi 
e. Topik surat kabar daerah 
f. Berita dan tajuk surat kabar kampus 
g. Percakapan di antara mahasiswa 
h. Kuliah 
i. Penemuan mutakhir 
j. Peristiwa yang bakal terjadi 

7. Masalah Abadi: 
a. Agama 
b. Pendidikan 
c. Soal masyarakat yang belum selesai 
d. Problem pribadi 

8. Kilasan biografi: 
a. Orang-orang terkenal 

9. Kejadian Khusus: 
a. Perayaan atau peringatan 
b. Peristiwa yang erat kaitannya dengan peringatan 

10. Minat khalayak: 
a. Pekerjaan 
b. Hobby 
c. Rumah tangga 
d. Pengembangan diri 
e. Kesehatan dan penampilan 
f. Tambahan ilmu 
g. Minat khusus 
h. Lain-lain. 
Topik-topik tersebut dapat dipilih sesuai dengan tujuan pidato yang akan disampaikan. Untuk mendapat topik yang baik dalam pidato, ada beberapa kriteria atau pedoman yang harus diperhatikan dalam memilihnya. Berikut ini dikemukakan beberapa kriteria yang dapat diacu dalam pemilihan topik tersebut. 

1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda 
Topik yang paling baik adalah topik yang memberikan kemung­kinan Anda lebih tahu daripada khalayak,   Anda lebih ahli dibandingkan dengan kebanyakan pendengar. 
2. Topik harus menarik minat Anda 
   Topik yang paling enak dibicarakan adalah topik yang paling Anda senangi dan menyentuh perasaan Anda. 
3. Topik harus menarik minat pendengar 
4. Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar 
5. Topik harus terang ruang lingkup dan pembatasannya 
6. Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi 
7. Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang lain. 

Sementara itu, Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S. (1991: 57) mengungkap­kan bahwa dalam hal penentuan pokok atau topik pembicaraan yang akan disampaikan dalam pidato, perlu memperhatikan hal-hal berikut: 
1. Topik yang dipilih hendaknya serba sedikit sudah diketahui dan memungkinkan untuk melengkapinya 
2. Persoalan yang disampaikan hendaknya menarik perhatian bagi pembicara sendiri 
3. Persoalan yang disampaikan hendaknya juga menarik perhatian pendengar 
4. Tingkat kesulitan persoalan yang akan dibahas hendaknya disesuai­kan dengan tingkat kemampuan 
    pendengar 
5. Persoalan yang disampaikan hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan. 

Dengan memilih topik yang sesuai dengan tujuan pidato yang akan disampaikan dan sesuai dengan kriteria atau pedoman yang telah ada, diikuti dengan latihan yang baik akan didapatkan pidato yan menarik dan sukses. Dalam mempersiapkan sebuah pidato agar dapat menjadi pidato yang menarik, latihan penyampaian secara efektif merupakan hal yang harus dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA 
Arsjad, Maidar G. dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. 
Citrobroto, R.I. Suhartin. 1979. Prinsip-Prinsip dan Teknik Berkomunikasi. Jakarta: Bhatara. 
Dipodjojo, Asdi S. 1982. Komunikasi Lisan. Yogyakarta: Lukman. 
Hadinegoro, Luqman. 2003. Teknik Seni Berpidato Mutakhir. Yogyakarta: Absolut. 
Haryadi, 1994. Pengantar Berbicara. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. 
Hendrikus, SDV, Dori Wuwur. 1991. Retorika. Yogyakarta: Kanisius. 
Keraf, Gorys. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende-Flores: Nusa Indah. 
-----------. 1997. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah. 
Nadeak, Wilson. 1987. Cara-cara Bercerita. Jakarta: Binacipta. 
Pringgawidagda, Suwarna. 2003. Pranata Adicara. Yogyakarta: Adicita. 
Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis, Cetakan ke-5. Bandung: Remaja Rosda Karya. 
Suyuti, Achmad. 2002. Cara Cepat Menjadi Orator, Da’I, dan MC Profesional. Pekalongan: Cinta Ilmu. 
Tarigan, Henry Guntur. 1990. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Cetakan ke-6. Bandung: Angkasa. 
Widyamartaya, A. 1980. Kreatif Berwicara. Yogyakarta: Kanisius. 
Wiyanto, Asul dan Prima K. Astuti. 2004. Terampil Membawa Acara. Jakarta: Grasindo. 
Wuryanto, M.E. Satrio. 1992. Pengetahuan tentang Protokoler di Indonesia. Yogyakarta: Liberty. 

No comments:

Post a Comment