Wednesday, June 19, 2013

TEKNIK PERLINDUNGAN TANAMAN

TEKNIK PERLINDUNGAN TANAMAN
1.HAMA
Hama adalah perusak tanamam yang berupa hewan seperti serangga, tungga, mamalia dan nematoda. Beberapa jenis yang cukup merugikan yaitu:
1.Kutu Lak (Laccifer)
 Ciri-ciri :
-  Menyerang tanaman karet  dibawah 6 tahun.
-  Kutu berwarna jingga kemerahan dan terbungkus lapisan lak.
-  Mengeluarkan cairan madu, membuat jelaga hitam dan bercak pada tempat serangan.
-  Bagian yang diserang ranting dan daun lalu cairannya dihisap sehingga bagian tanaman yang terserang kering.
-  Penyebaran kutu lak dibantu semut gramang.
Pengendalian :
-  Lakukan pengawasan sedini mungkin.
-  Bila serangan ringan lakukan pengendalian secara mekanais, Fisik dan Biologis
-  Bila serangan berat, dengan Insektisida Albocinium 2% dan formalin 0,15% ditambah Surfaktan Citrowet 0,025%, penyemprotan interval 3 mg.
2.    Pscudococcus Citri
Ciri-ciri :
-  Stadia yang merusak adalah nympha dan imago berwarna kuning muda
-  Meyerang tanaman yang masih muda seperti ranting dan tangkai daun.
Pengendalian :
-  Bila serangan berat bisa menggunakan Insektisida jenis metamidofos dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 0,05%-0,1%
-  Interval penyemprotan 1-2 mg

2. PENYAKIT
Penyakit adalah gangguan yang terus menerus pada tanaman yang disebabakan oleh patogen, virus, bakteri dan jasad renix lain.
Beberapa jenis yang cukup merugikan antara lain:
1.      Penyakit Embun Tepung.
Penyebab
Gejala


Pengendalian

:
:


:
-
-

-
-



Cendawan Oidium heveae
Menyerang daun muda lalu  berbintik putih dan merangas   
Umumnya menyerang setelah musim gugur daun.
Secara mekanis dengan menanam klon yang sesuai ,     pemeliharaan yang intensif,  penyelarasan beban sadapan
Secara kimiawi dengan belerang circus dosis 3 – 5 Kg/Ha interval 3 – 5 hari.
2.      Penyakit Daun Colletotrichum
Penyebab
Gejala



Pengendalian
:
:



:
-
-


-
-
Colletotrichum gloeosporioides
Daun muda cacat dan gugur, pucuk gundul daun bercak coklat, ditengah bercak berwarna putih bintik hitam (spora)
Penyebab oleh angin dan hujan 
Dengan Fungisida

3.      Penyakit Kanker garis.
Penyebab
Gejala






Pengendalian
:
:


:

:

:
-
-


-

-

-

Phytophthora palmivora butl
Bidang sadapan terdapat garis vertikal berwarna hitam dan bisa masuk  sampai kebagian kayu dan kulit membusuk
Banyak timbul dimusim  penghujan dan kebun yang                          terlampau lembab
Makin rendah irisan, kemungkinan infeksi makin                          besar.
Secara mekanis penjarangan pemangkasan pelindung,      penanaman penutup tanah.
Secara Kimiawi dengan Fungisida (B.a. Kaptofol)

4.      Penyakit Jamur Upas.
Penyebab
Gejala

Pengendalian

:
:

:
-
-

-
Cortisium salmonicolor
Tajuk pada dahan / cabang akan layu sehingga tanaman
 lemah dan produksi turun.
Secara kimiawi luka akibat serangan dilumas dengan
fungisida bahan aktif tridermof  (Calizin Rm 2%).     

5.      Penyakit Bidang Sadapan
Penyebab
Gejala


Pengendalian
:
:


:
-
-

-
-
Ceratocystis Fimbriata
Menerang kulit bidang sadapan yaitu timbul selaput benang berwarna putih kelabu lalu
Penyebaran melalui spora  spora dan pisau sadap
Secara mekanis dengan mengurangi kelembaban.
Secara kimiawi dengan Fungisida bahan aktif  benomil     dan Kaptofol

6.      Penyakit Cendawan Akar putih.
Penyebab
Gejala


Pengendalian
:
:


:
-
-


-

-
-
-
Cendawan Fomes Lignosus
Daun kusam, menguning, layu dan akhirnya gugur
Tanaman bila dibongkar pada akar terdapat cendawan berwarna putih kekuningan    
Secara mekanis saat pembukaan lahan tunggul dan akar harus dibongkar
Penanaman 1-2 tahun  setelah pembongkaran
Tanaman sakit dibongkar lalu dibakar
Secara kimiawi akar yang terserang dipotong lalu   diolesi fungisida.                    

PANEN DAN PASCA PANEN
     Tanda-tanda kebun mulai disadap :
Umur rata-rata 6 tahun atau 55% dari areal 1 hektar sudah mencapai lingkjar batang 45 Cm sampai dengan 50 Cm. Disadap berselang 1 hari atau 2 hari setengah lingkar batang, denga sistem sadapan/rumus S2-D2 atau S2-D3
Pengolahan lateks sebagai berikut :
-          Standar karet kebun diturunkan dari rata-rata 32% menjadi 16% dengan jalan memberi air yang bening atau yang bersih.
-          Kemudian dicampur dengancuka/setiap 1 Kg karet kering 350 s/d 375 Cc larutan 1% cuka.
-          Dibiarkan sampai beku.
-          Kemudian digiling dalam gilingan polos dan kembang, kemudian direndam rata-rata 60 menit.
-          Disadap selama 1 minggu
-          Kemudian dihasilkan dalam bentuk RSS I, II, III dan IV of sheet.

No comments:

Post a Comment