Tuesday, June 18, 2013

TUGAS MAKALAH GEOGRAFI TRANSPORTASI

TUGAS MATA KULIAH GEOGRAFI TRANSPORTASI 
ABSTRAK 
Strategi pengembangan transportasi air di koridor Kapuas merupakan upaya untuk menyusun sistem transportasi air yang terpadu (antar moda), terintegrasi (antar daerah), berkeadilan (pendanaan dan kewenangan) serta berkelanjutan (ramah lingkungan). Kajian yang akan dilakukan merupakan kajian komprehensif yang mencakup aspek perencanaan, kelembagaan dan operasionalnya 

Dalam rangka menyusun sistem transportasi air yang terintregratif (terpadu) dengan moda transportasi lainnya sepanjang koridor Kapuas, dilakukan studi penyususunan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi Air di Koridor Kapuas. Kawasan yang termasuk dalam koridor kapuas meliputi Kota Pontianak dan empat kabupaten yaitu Pontianak, Sanggau, Sintang dan Pustusibu. Wilayah-wilayah tersebut terkait dalam suatu jaringan transportasi khususnya terlintas Sungai Kapuas. 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang 
Transportasi sebagai urat nadi kehidupan sangat dituntut dalam peranannya dalam roda pembangunan negara. Pada dasarnya fungsi dari sistem transportasi beserta sarana dan fasilitasnya adalah sebagai elemen yang menghubungkan titik-titik yang terpisah di dalam ruang dengan berbagai mekanisme yang terdapat di dalamnya. 

Kalimantan Barat yang berpenduduk 3,27 km menempati wilayah seluas 146.807 km mempunyai kepadatan rata-rata 25 jiwa/kilometer persegi. Propinsi Seribu Sungai ini sangat didominasi denngan transportasi airnya didukung keberadaan sungai-sungai besar di propinsi tersebut. 

Julukan ini selaras dengan kondisi geografis Propinsi Kalimantan Barat yang mempunyai ratusan sangat besar dan kecil diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagaian besar kecamatan. Sungai besar utama adalah Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia yaitu 1.806 km yang mana sepanjang 942 km dapat dilayari. 

Wilayah Kalimantan Barat banyak dialiri sungai dan anak sungai, hal ini yang menyebabkan angkutan sungai dapat menjangkau ke tempat-tempat yang relatif jauh dari pusat kota. Karena itu pula angakutan sungai/danau/pedalaman sangat penting perannya untuk menjamin kelancaran kegiatan ekonomi dan masyarakat lainnya. 

Banyak jenis kendaraan pedalaman yang dikenal di Kalbar antara lain sampan/perahu, bandung, tongkang dan beberapa jenis kendaraan lainnya baik bermesin maupun tidak. Akan tetapi jumlah kendaraan ini dari tahun ke tahun semkain berkurang. Ini karena dampak dibukanya jalan-jalan darat menjuju pelosok-pelosok Kalbar. Keadaan ini memerlukan penanganan secara simultan mulai dikembangkan sistem transportasi sungai sebagai intergal dari sistem transportasi secara keseluruhan. 

Dalam rangka menyusun sistem transportasi air yang terintregratif (terpadu) dengan moda transportasi lainnya sepanjang koridor Kapus, dilakukan studi penyususunan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi Air di Koridor Kapuas. Kawasan yang termasuk dalam koridor kapuas meliputi Kota Pontianak dan empat kabupaten yaitu Pontianak, Sanggau, Sintang dan Pustusibu. Wilayah-wilayah tersebut terkait dalam suatu jaringan transportasi khususnya terlintas Sungai Kapuas. 

Belum adanya wadah pengelolaan bersama diharapkan akan memberikan gambaran dan masukan kepada para pihak perencana dan regulator untuk mengembangakan potensi wilayah. Aksesibilitas di daerah Kalimantan Barat masih tergolong sulit karena kondisi geografi dan penyebaran penduduk yang tidak merata sehingga ada beberapa daerah masih belum terjangkau oleh jalan darat. 

Namun keberadaan sungai sebagai sarana penghubung antar daerah mendorong masyarakat banyak bermukim di daerah aliran sungai.masyarakat Kalimantan Barat sebagian besar bermatapencaharian petani dan berkebun. 

Strategi ini sebagai sebagian langkah kongkrit untuk bersama mengembangkan sarana dan prasarana transportasi air di dalam koridor kapuas. Pengembangan ini antara lain dengan perbaikan prasarana berupa dermaga, alur air dan aksesibilitas dari transportasi darat, sedangkan untuk sarananya adanya peningkatan kualitas pelayanan, kuantitas kapal/perahu. Usaha ini diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi masyarakat tepian sungai dan meningkatkan kepedulian pada pengusaha untuk ikut serta memperhatikan konservasi alam sepanjang alur Sungai Kapuas. 

2. Maksud dan Tujuan 
Maksud dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi mata kuliah Geografi Transportasi dan melakukan studi mengenai perkembangan transportasi kondisi fisik, ekologis, sosio ekonomis, dan sistem transportasi beserta kendalanya yang digunakan untuk pengembangan sistem transportasi air di koridor Kapuas. 

No comments:

Post a Comment