Friday, July 12, 2013

Karakteristik Guru Sebagai Seorang Pembelajar

2.1 Guru Adalah Seorang Pembelajar
Pembelajar atau yang umumnya kita kenal sebagai pengajar, pendidik, atau lebih umum disebut guru merupakan sebutan untuk seseorang yang dewasa secara psikologi, sehingga ia dapat memberikan pengalaman-pengalaman belajar kepada orang lain khususnya kepada peserta didik. Pembelajar juga merupakan komponen dari penting dalam kegiatan pendidikan, tanpa adanya seorang pembelajar kegiatan pendidikan sulit untuk dilaksanakan.
Menurut Dewi S. Prawiradilaga (2007) dalam bukunya yang berjudul Prisip Desain Pembelajaran, pengajar merupakan istilah umum untuk seseorang ahli yang berprofesi sebagai guru, pendidik, dosen, instruktur, widyaiswara, pelatih, fasilitator.
Namun, dalam konteks ini penulis akan mempersempit lingkup dari pembelajar, yaitu hanya untuk seorang guru.

2.2 Karakteristik Guru Sebagai Seorang Pembelajar
Seorang pembelajar harus memiliki karakteristik atau sifat-sifat khas yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pembelajar yaitu:
2.2.1 Kematangan diri yang stabil
Seorang pemelajar harus mampu peserta didiknya, serta harus dapat memahami nilai-nilai kemanusian yang berkembang dalam lingkungannya. Sebelum memehami orang lain seseorang harus dapat memahami dirinya sendiri terlebih dahulu. Untuk itu dia harus memiliki kematangan diri yang stabil agar mampu memahami diri sendiri dan peserta didiknya.

2.2.2 Kematangan sosial yang stabil
Seorang pemelajar harus memiliki jiwa sosialitas yang tinggi, sehingga mampu menjalin kerja sama dengan masyarakat. Serta memiliki pengetahuan yang cukup mengenai masyarakat sekitarnya. Sebab pada dasarnya segala pengalaman belajar yang akan diberikan pada peserta didik harus sesuai dengan nilai-nilai social yang berkembang pada masyarakat sekitar, agar kelak peserta didik dapat mengaplikasikan segala pengalaman belajar yang ia terima kepada masyarakat sekitarnya.

2.2.3 Kematangan professional
Seorang pemelajar harus memiliki kemampuan untuk mendidik, artinya harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang latar belakang dan perkembangan anak didiknya. Sebab pada dasarnya setiap anak didik terlahir dengan kepribadian dan kemampuan belajar yang berbeda-beda. Ada anak yang terlahir dengan kemampuan belajar atau tingkat kecerdasan yang tinggi, namun di samping itu ada juga anak yang terlahir dengan kemampuan belajar yang rendah, atau bisa dibilang di bawah rata – rata. Anak yang terlahir dengan kemampuan belajar yang rendah sering kali mengalami kesulitan dalam belajar seperti halnya kesulitan dalam memahami sesuatu, kesulitan dengan angka atau perhitungan, sukar untuk mengingat atau bahkan tidak bisa berkonsentrasi. Selain itu ada pula yang mengalami problem presepsi dan motorik yang menghambat mereka dalam meraih prestasi yang maksimal dalam belajar. Untuk itu seorang pemelajar harus mengetahi cara-cara mendidik yang tepat dan sesuai dengan kemampuan anak didiknya.

2.3 Tugas Guru Sebagai Seorang Pembelajar
Seorang pembelajar dimanapun dia mengajar, memiliki tugas untuk menyajikan ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik. Tugas pembelajar dapat dijabarkar sebagai berikut:
2.3.1        Tugas pembelajar sebagai profesi yaitu mendidik, mengajar dan melatih.
Mengajar dan Mendidik sekilas tampak sama saja, namun sebenarnya kegiatan mengajar lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan tertentu, sedangkan mengajar lebih ditekankan pada pembentukan manusia, artinya penanaman sikap dan nilai-nilai kemanusian. Jadi tanggung jawab guru atau seorang pembelajar tidak sebatas mengajar, namun juga harus dapat mendidik dan  melatih siswanya.

2.3.2        Tugas pembelajar dalam bidang kemanusiaan
Seorang pembelajar harus dapat memotivasi anak didiknya dalam belajar, selain itu harus dapat menjadi sahabat atau kawan belajar baginya. Bukan malah menjadi musuh yang menakutkan untuk anak didiknya, sebab biasanya ketika pembelajar mampu menarik perhatian anak didiknya, disaat itulah ada peluang besar untuk memanipulasi kegiatan belajar menjadi kegiatan yang menyenangkan. Jadi seorang pembelajar harus mampu menyajikan materi belajar sebaik mungkin, sehingga menarik perhatian para peserta didik.

2.3.3        Tugas pembelajar dalam bidang masyarakat
Pembelajar pada hakekatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran yang penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa, yaitu mencerdakan kehidupan bangsa  menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berdasarkankan pancasila. Jadi segala pengelaman belajar uang diberikan oleh pembelajar hendaknya sesuai degan tujuan nasional bangsa, yaitu membentuk karakteristik bangsa Indonesia yang utuh, yang memiliki jiwa pancasilais.


2.4 Peran Guru Sebagai  Seorang Pembelajar
Peran pembelajar tidak hanya sebatas sebagai sumber belajar atau pengajar yang memberikan materi ajar kepada peserta didiknya saja, namun peranan pembelajar dapat dirinci lebih luas lagi, diantaranya akan diuraikan sebagai berikut:
2.4.1 Peran pembelajar dalam proses belajar mengajar
Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal, dan yang dianggap paling dominan, diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Sebagai demonstrator
Melalui peranannya sebagai seorang demonstator, pemelajar harus mampu menguasai materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkannya kepada peserta didik. Selain itu harus mampu dan terampil dalam menjelaskan materi ajarnya dengan cara yang professional, sehingga peserta didik dapat menerima, memahami, dan menguasai ilmu pengetahuan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Untuk menjadikan proses pembelajaran lebih terarah, maka seorang pemelajar harus mampu merumuskan kurikulum, satuan pelajaran, dan racangan pelaksaan pembelajaran, yang akan menjadi pendomannya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

  1. Sebagai pengelola kelas
Dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager. Pembelajar harus ampu mengelola kelas sebagai lingkungan yang kondusif untuk terjadinya kegiatan belajar mengajar. Lingkungan ini harus diorganisasi (diatur dan diawasi) agar kegiatan-kegiatan belajar bisa lebih terarah kepada tujuan pendidikan. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas unuk bermacam-macam kegiatan belajar dan menngajar agar mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan tujuan khususnya adalah utnuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas siswa dalam menggunakan media-media belajar yang tersedia, dengan cara membuat kondisi yang memungkinkan peserta didik untuk dapat bekerja dan belajar dengan menggunakan media-media tersebut, serta membantu peserta didik dalam mencapai hasil yang diharapkan.

  1. Sebagai mediator dan Fasilitator
Sabagai mediator seorang pembelajar hendaknya mamiliki keterampilan dalam memilih, menggunakan dan mengusahakan media belajar yang sesuai dengan tujuan, materi, dan evaluasi pembelajaran. Sealin itu pembelajar harus memiliki keterampilan berkomuikasi, sebab seorang mediator adalah seorang perantara dalam hubungan antarmanusia. Sedangkan sebagai fasilitator, pembelajar hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar.

  1. Sebagai elevator
Seperti yang kita ketahui segala sesuatu hal dapat dikatan sudah sesuai atau belum dengan diadakannya evaluasi. Begitu pula dengan pendidikan, adanya evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai oleh peserta didik ataupun pendidinya. Dengan adanya evalusi, pembelajar dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran, penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah disajikan, serta ketepatan atau keefektifan metode belajar yang digunakan. Hasil dari evaluasi inilah yang akan menjadi umpan balik yang akan dijadiakan titik tolk utntuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya untuk memperoleh hasil yang lebih optimal.

2.4.2 Peran pembelajar dalam pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai berikut :
  1. Pengambilan inisiatif , pengarah, dan penilaian kegiatan pendidikan.
  2. Wakil masyarakat, yang dapat menyalurkan kemauan masyarakat (dalam arti yang baik).
  3. Penegak disiplin
  4. Untuk memperlancar kegiatan pendidikan, maka pembelajar harus mampu melaksakan kegiatan administrasi.
  5. Orang yang berpengetahuan, artinya ahli dalam mata pelajaran yang hendak ia sampaikan. Sebab pembelajar bertanggung jawab dalam mewariskan kebudayaan (pengetahuan) kepada peserta didiknya, guna mempersiapkanmereka untuk menjadi anggota masyarakat yang dewasa.

2.4.3 Peran pembelajar secara pribadi
Dilihat dari segi pribadi atau dirinya sendiri, pembelajar harus berperan sebagai:
  1. Petugas sosial yang dapat membantu kepentingan masyarakat.
  2. Pelajar dan ilmuwan, walaupun pembejar telah berperan sebagai pendidik, namun pembelajar harus terus menuntut ilmu pengetahuan guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Jadi selain berperan sebagai ilmuwan, pembeljar juga berperan sebagai pelajar.
  3. Orang tua, yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam memberi pendidikan kepada anaknya. Pembelajar merupakan orangtua siswa di sekolah.
  4. Teladan, artinya pembelajar harus mampu menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya.
  5. Pencari keamanan, maksudnya senatiasa memberikan rasa aman bagi peserta didiknya. Dalam hal ini menjadi tempat berlindung dan bernaung.
 2.4.4 Peran pembelajar secara psikologis
Secara psikologis guru memiliki peran sebagai berikut :
  1. Ahli psiklogi pendidikan yang mampu melaksanakan tugasnya berdasarkan prisip-prisip psikologi.
  2. Artist in human relation, yaitu orang yang mampu menciptakan hubungan antar manusia dengan tujuan dan teknik tertentu dalam kegiatan pndidikan
  3. Catalytic agent, yaitu orang yang mempunyai aspirasai dalam pembaharuan.
  4. Petugas kesehatan mental yang dapat membina kesehatan mental peserta didik.

No comments:

Post a Comment