2.1 Guru Adalah Seorang Pembelajar
Pembelajar atau
yang umumnya kita kenal sebagai pengajar, pendidik, atau lebih umum disebut guru
merupakan sebutan untuk seseorang yang dewasa secara psikologi, sehingga ia
dapat memberikan pengalaman-pengalaman belajar kepada orang lain khususnya
kepada peserta didik. Pembelajar juga merupakan komponen dari penting dalam
kegiatan pendidikan, tanpa adanya seorang pembelajar kegiatan pendidikan sulit
untuk dilaksanakan.
Menurut Dewi S.
Prawiradilaga (2007) dalam bukunya yang berjudul Prisip Desain Pembelajaran, pengajar merupakan istilah umum untuk
seseorang ahli yang berprofesi sebagai guru, pendidik, dosen, instruktur,
widyaiswara, pelatih, fasilitator.
Namun, dalam
konteks ini penulis akan mempersempit lingkup dari pembelajar, yaitu hanya
untuk seorang guru.
2.2 Karakteristik Guru Sebagai Seorang
Pembelajar
Seorang pembelajar
harus memiliki karakteristik atau sifat-sifat khas yang diperlukan dalam
melaksanakan tugasnya sebagai seorang pembelajar yaitu:
2.2.1 Kematangan
diri yang stabil
Seorang pemelajar harus mampu peserta didiknya, serta harus dapat
memahami nilai-nilai kemanusian yang berkembang dalam lingkungannya. Sebelum
memehami orang lain seseorang harus dapat memahami dirinya sendiri terlebih
dahulu. Untuk itu dia harus memiliki kematangan diri yang stabil agar mampu
memahami diri sendiri dan peserta didiknya.
2.2.2 Kematangan
sosial yang stabil
Seorang pemelajar harus memiliki jiwa sosialitas yang tinggi, sehingga
mampu menjalin kerja sama dengan masyarakat. Serta memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai masyarakat sekitarnya. Sebab pada dasarnya segala pengalaman
belajar yang akan diberikan pada peserta didik harus sesuai dengan nilai-nilai
social yang berkembang pada masyarakat sekitar, agar kelak peserta didik dapat
mengaplikasikan segala pengalaman belajar yang ia terima kepada masyarakat
sekitarnya.
2.2.3 Kematangan
professional
Seorang pemelajar harus memiliki kemampuan untuk mendidik, artinya harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang latar belakang dan perkembangan anak
didiknya. Sebab pada dasarnya setiap anak didik terlahir dengan kepribadian dan
kemampuan belajar yang berbeda-beda. Ada
anak yang terlahir dengan kemampuan belajar atau tingkat kecerdasan yang
tinggi, namun di samping itu ada juga anak yang terlahir dengan kemampuan
belajar yang rendah, atau bisa dibilang di bawah rata – rata. Anak yang
terlahir dengan kemampuan belajar yang rendah sering kali mengalami kesulitan
dalam belajar seperti halnya kesulitan dalam memahami sesuatu, kesulitan dengan
angka atau perhitungan, sukar untuk mengingat atau bahkan tidak bisa
berkonsentrasi. Selain itu ada pula yang mengalami problem presepsi dan motorik
yang menghambat mereka dalam meraih prestasi yang maksimal dalam belajar. Untuk
itu seorang pemelajar harus mengetahi cara-cara mendidik yang tepat dan sesuai dengan
kemampuan anak didiknya.
2.3 Tugas Guru Sebagai Seorang Pembelajar
Seorang pembelajar
dimanapun dia mengajar, memiliki tugas untuk menyajikan ilmu yang dimilikinya
kepada peserta didik. Tugas pembelajar dapat dijabarkar sebagai berikut:
2.3.1
Tugas
pembelajar sebagai profesi yaitu mendidik, mengajar dan melatih.
Mengajar dan Mendidik sekilas
tampak sama saja, namun sebenarnya kegiatan mengajar lebih ditekankan pada
penguasaan pengetahuan tertentu, sedangkan mengajar lebih ditekankan pada
pembentukan manusia, artinya penanaman sikap dan nilai-nilai kemanusian. Jadi
tanggung jawab guru atau seorang pembelajar tidak sebatas mengajar, namun juga
harus dapat mendidik dan melatih
siswanya.
2.3.2
Tugas
pembelajar dalam bidang kemanusiaan
Seorang pembelajar harus dapat
memotivasi anak didiknya dalam belajar, selain itu harus dapat menjadi sahabat
atau kawan belajar baginya. Bukan malah menjadi musuh yang menakutkan untuk
anak didiknya, sebab biasanya ketika pembelajar mampu menarik perhatian anak
didiknya, disaat itulah ada peluang besar untuk memanipulasi kegiatan belajar
menjadi kegiatan yang menyenangkan. Jadi seorang pembelajar harus mampu
menyajikan materi belajar sebaik mungkin, sehingga menarik perhatian para
peserta didik.
2.3.3
Tugas
pembelajar dalam bidang masyarakat
Pembelajar pada hakekatnya
merupakan komponen strategis yang memilih peran yang penting dalam menentukan
gerak maju kehidupan bangsa, yaitu mencerdakan kehidupan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya yang berdasarkankan pancasila. Jadi segala pengelaman belajar uang
diberikan oleh pembelajar hendaknya sesuai degan tujuan nasional bangsa, yaitu
membentuk karakteristik bangsa Indonesia yang utuh, yang memiliki jiwa
pancasilais.
2.4.4 Peran pembelajar secara psikologis
2.4 Peran Guru Sebagai Seorang Pembelajar
Peran pembelajar tidak hanya sebatas sebagai
sumber belajar atau pengajar yang memberikan materi ajar kepada peserta
didiknya saja, namun peranan pembelajar dapat dirinci lebih luas lagi,
diantaranya akan diuraikan sebagai berikut:
2.4.1 Peran pembelajar dalam proses belajar
mengajar
Peranan dan kompetensi guru
dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal, dan yang dianggap paling
dominan, diklasifikasikan sebagai berikut:
- Sebagai
demonstrator
Melalui peranannya sebagai
seorang demonstator, pemelajar harus mampu menguasai materi atau bahan
pelajaran yang akan diajarkannya kepada peserta didik. Selain itu harus mampu
dan terampil dalam menjelaskan materi ajarnya dengan cara yang professional,
sehingga peserta didik dapat menerima, memahami, dan menguasai ilmu pengetahuan
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Untuk menjadikan proses
pembelajaran lebih terarah, maka seorang pemelajar harus mampu merumuskan kurikulum,
satuan pelajaran, dan racangan pelaksaan pembelajaran, yang akan menjadi
pendomannya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
- Sebagai
pengelola kelas
Dalam peranannya sebagai
pengelola kelas (learning manager. Pembelajar harus ampu mengelola kelas
sebagai lingkungan yang kondusif untuk terjadinya kegiatan belajar mengajar.
Lingkungan ini harus diorganisasi (diatur dan diawasi) agar kegiatan-kegiatan
belajar bisa lebih terarah kepada tujuan pendidikan. Tujuan umum pengelolaan
kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas unuk bermacam-macam
kegiatan belajar dan menngajar agar mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan
tujuan khususnya adalah utnuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas siswa
dalam menggunakan media-media belajar yang tersedia, dengan cara membuat
kondisi yang memungkinkan peserta didik untuk dapat bekerja dan belajar dengan
menggunakan media-media tersebut, serta membantu peserta didik dalam mencapai
hasil yang diharapkan.
- Sebagai
mediator dan Fasilitator
Sabagai mediator seorang
pembelajar hendaknya mamiliki keterampilan dalam memilih, menggunakan dan
mengusahakan media belajar yang sesuai dengan tujuan, materi, dan evaluasi
pembelajaran. Sealin itu pembelajar harus memiliki keterampilan berkomuikasi,
sebab seorang mediator adalah seorang perantara dalam hubungan antarmanusia. Sedangkan
sebagai fasilitator, pembelajar hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar
yang berguna serta menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar.
- Sebagai
elevator
Seperti yang kita ketahui
segala sesuatu hal dapat dikatan sudah sesuai atau belum dengan diadakannya
evaluasi. Begitu pula dengan pendidikan, adanya evaluasi terhadap hasil yang
telah dicapai oleh peserta didik ataupun pendidinya. Dengan adanya evalusi,
pembelajar dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran,
penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah disajikan, serta ketepatan
atau keefektifan metode belajar yang digunakan. Hasil dari evaluasi inilah yang
akan menjadi umpan balik yang akan dijadiakan titik tolk utntuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya untuk memperoleh hasil yang
lebih optimal.
2.4.2 Peran pembelajar dalam pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan kegiatan
pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai berikut :
- Pengambilan
inisiatif , pengarah, dan penilaian kegiatan pendidikan.
- Wakil
masyarakat, yang dapat menyalurkan kemauan masyarakat (dalam arti yang
baik).
- Penegak
disiplin
- Untuk
memperlancar kegiatan pendidikan, maka pembelajar harus mampu melaksakan
kegiatan administrasi.
- Orang
yang berpengetahuan, artinya ahli dalam mata pelajaran yang hendak ia
sampaikan. Sebab pembelajar bertanggung jawab dalam mewariskan kebudayaan
(pengetahuan) kepada peserta didiknya, guna mempersiapkanmereka untuk
menjadi anggota masyarakat yang dewasa.
2.4.3 Peran pembelajar secara pribadi
Dilihat dari segi pribadi atau dirinya sendiri,
pembelajar harus berperan sebagai:
- Petugas
sosial yang dapat membantu kepentingan masyarakat.
- Pelajar
dan ilmuwan, walaupun pembejar telah berperan sebagai pendidik, namun
pembelajar harus terus menuntut ilmu pengetahuan guna mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan. Jadi selain berperan sebagai ilmuwan,
pembeljar juga berperan sebagai pelajar.
- Orang
tua, yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam memberi pendidikan
kepada anaknya. Pembelajar merupakan orangtua siswa di sekolah.
- Teladan,
artinya pembelajar harus mampu menjadi teladan yang baik bagi peserta
didiknya.
- Pencari
keamanan, maksudnya senatiasa memberikan rasa aman bagi peserta didiknya.
Dalam hal ini menjadi tempat berlindung dan bernaung.
Secara psikologis guru memiliki peran sebagai
berikut :
- Ahli
psiklogi pendidikan yang mampu melaksanakan tugasnya berdasarkan
prisip-prisip psikologi.
- Artist in human relation, yaitu orang yang mampu menciptakan
hubungan antar manusia dengan tujuan dan teknik tertentu dalam kegiatan
pndidikan
- Catalytic agent, yaitu orang yang mempunyai
aspirasai dalam pembaharuan.
- Petugas
kesehatan mental yang dapat membina kesehatan mental peserta didik.
No comments:
Post a Comment