Tuesday, July 9, 2013

Mengapa Ada Penjual yang Gagal ?

Mengapa Ada Penjual yang Gagal
Sebab-sebab apakah sehingga banyak penjual gagal dalam melakukan usahanya. Kirk Patrick telah mengadakan suatu survey kepada 500 perusahaan di Amerika, diantaranya 450 perusahaan menjelaskan kegagalan para penjual itu karena:

1. Kurang inisiatif

2. Tidak membuat rencana dan organisasi yang kurang baik

3. Tidak memiliki pengetahuan tentang barang produksi

4. kurang sungguh-sungguh

5. penjual tidak berorientasi pada langganan

6. Kurangnya latihan yang memadai

7. Kurang luwes dalam mengikuti keinginan pembeli

8. Tidak mempunyai pengetahuan pasar

9. Kurang memiliki pengetahuan perusahaan

10. Karir penjual kurang menguntungkan

11. Tidak memiliki pengalaman menjual

12. Kurang disiplin

13. Kurang menaruh perhatian pada perkembangan masa depan dengan pribadinya

14. Bekerja tidak dengan penuh perhatian

15. Kegagalan dalam mengikuti instruksi

16. Kurang percaya pada diri sendiri

17. Tak cakap dalam mengarahkan dan membimbing pembeli ke arah pembelian

18. Tak pandai berbicara

19. Kurang daya imajinasi

20. Banyak terpengaruh tentang persoalan pribadi

21. Kesukaran dalam mengadakan komunikasi

22. Kurang bijaksana

23. Sikap tidak meyakinkan

24. Kegagalan mengatasi keberatan yang diajukan pembeli

25. Kurang sopan dan kurang ramah

26. Suka berjudi dan minuman keras

27. Banyak melamun

28. Sering terganggu kesehatan dan selalu mengeluh

Di samping faktor-faktor yang disebutkan di atas tentu masih banyak lagi faktor yang dapat menyebabkan orang gagal dalam menjual. Aktor cinta dan menjadikan pekerjaan sebagai hobby yang mengasyikkan akan sangat berpengaruh pada diri dan keberhasilan penjual. Cinta pekerjaan dapat dipengaruhi oleh lingkungan, teman sekerja, majikan, kepastian masa depan, faktor tipe dan macam barang yang dijual, faktor hasutan, issu kurang baik, hal negatif dari orang-orang yang iri, dan sebagainya. Oleh sebab itu majikan yang membawahi pramuniaga (penjual) harus selalu memperhatikan perilaku pramuniaga dan harus lebih dekat dilihat dari segi psikologis antara atasan dan bawahan tersebut.

No comments:

Post a Comment