Tuesday, July 9, 2013

Multi Level marketing (MLM)

Multi Level marketing (MLM)
- Pengertian dan Cara Kerja MLM
Salah satu cara perusahaan untuk menembus pasar dengan cepat adalah dengan sistem pemasaran bertingkat (Multi Level Marketing). MLM /a sistem pemasaran yang mengandalkan penjualan langsung (direct selling) melalui jaringan distributornya yang terbentuk secara berantai, dimana setiap distributor yang merekrut dan direkrut selalu ada kaitan perhitungan komisi dan bonus. Tujuan dari sistem pemasaran bertingkat ini adalah menyebarkan produk dan mensejahterakan distributor sekaligus konsumennya. Karena pemasaran produk dilakukan secara langsung ke konsumen, maka sukses tidaknya kegiatan pemasaran sangat tergantung pada jumlah dan kemampuan distributor dalam menjual. Di samping itu berhasil atau tidaknya suatu MLM juga ditentukan oleh kualitas produk dan layanannya, yaitu produk yang memenuhi keinginan konsumen, akrab dengan kesehatan dan lingkungan, dan tentu saja sang distributor harus mengikuti aturan main bisnis perusahaan MLM.
Ditinjau dari cara dan tempatnya berhubungan dengan konsumen bisnis eceran dapat dibagi dua: store retailing dan non-store retailing. Supermarket, convenience store, department store, superstore, dan katalog showrooms termasuk store retailing; yang berarti konsumen datang berbelanja ke toko penjual. Sedangkan yang termasuk non-store retailing adalah direct responses marketing, misalnya mail order catalogs, telemarketing, dan sebagainya. Baik store maupun non-store retailing mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing. MLM yang termasuk dalam in home selling, hanya menggabung, memilah dan memilih kekuatan kedua kelompok tersebut dan menutupi kelemahan-kelemahannya.
Pada sistem pemasaran konvensional, barang dari pabrik harus melalui jalur agen tunggal, agen wilayah, agen kota, grosir, toko dan warung, baru sampai ke konsumen. Tiap-tiap unit y terlibat mengeluarkan biaya dan mendapatkan keuntungan yang besarnya berbeda-beda, yang pada akhirnya menjadi beban bagi konsumen sebagai biaya distribusi. Biaya distribusi yang tinggi terutama dikontribusikan pada tingkat pengecer. Pada jalur MLM relatif lebih singkat. Barang didistribusikan dari pabrik ke agen tunggal, lalu melalui anggota (distributor) sampai ke konsumen. Dengan demikian memangkas biaya-biaya yang terjadi pada saluran distribusi konvensional.
Cara MLM ini ternyata juga berbeda dengan sistem penjualan langsung lainnya. Berbeda karena MLM terkesan lebih menekankan faktor konsumen dan distributor sebagai sumber kehidupan perusahaan. “Tanpa konsumen dan distributor, perusahaan bukan apa-apa karena itu mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis perusahaan”, demikian budaya yang dikembangkan dalam sistem MLM ini untuk memelihara hubungan dengan distributor dan konsumennya.
Tenaga penjual MLM yang disebut distributor adalah wirausahawan mandiri yang sudah diberi pelatihan manajemennya, kewiraniagaan, pengetahuan produk dan disiplin diri; untuk ini adalah bukan karyawan MLM! Bila seseorang tertarik untuk menjadi distributor, ia bisa langsung mendaftar ke perusahaan MM dan kemudian dilatih. Karena distributor bukan karyawan perusahaan, maka ia harus mampu mandiri dalam menjalankan usahanya.
Pendapatan distributor berasal dari keuntungan selisih harga jual dan harga beli, ditambah bonus prestasi yang progresif dari penjualan jaringan distributornya termasuk hasil mensponsori down line (distributor yang disponsori) nya. Perhitungan pendapatan dihitung dengan rumus matematis yang merangsang peningkatan penjualan dan perluasan jaringan secara simultan. Untuk menjamin perhitungan pendapatan ini perusahaan MLM menerapkan komputerisasi yang memberikan laporan setiap bulannya kepada distributor tentang hasil pencapaiannya. Sedangkan untuk memberi ketenangan bekerja bagi distributornya, perusahaan MLM menjamin produknya tidak bisa dibeli dari toko eceran umum lainnya. Perang harga antara para distributor tidak akan terjadi karena harga jual ditetapkan oleh kantor pusat perusahaan MLM.
Di Indonesia sistem MLM baru sekitar delapan tahun diterapkan. Namun sekarang kecenderungannya semakin banyak perusahaan yang beralih dari cara direct selling bisa ke sistem MLM. Perusahaan yang dianggap sebagai pelopor MLM di Indonesia adalah PT. Centra Nusa Insancemerlang (CNI) yang sebelumnya bernama PT. Nusantara Sunchlorella Tama yang berdiri pada tahun 1986 di Bandung. Perusahaan-perusahaan MLM yang sudah beroperasi di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      PT. Aloe Vera Forever Living Product
2.      PT. Fortune Prima Nusantara
3.      PT. Orindo Alam Ayu
4.      PT. Multilevelindo Internusa
5.      PT. Foreverindo Abadi
6.      PT. Amind Way (AMWAY)
7.      L’Amore
8.      Avon
9.      Sara Lee dan lain-lain

No comments:

Post a Comment