Pengertian dan Tujuan Perawatan
a. Pengertian
Perawatan
Perawatan adalah suatu
usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga
mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan.
Dari pengertian di atas
jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti
cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan
hendaknya merupakan usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus
agar peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap pakai.
Kegiatan perawatan dapat
dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu :
- Perawatan berencana
- Perawatan darurat
Beberapa istilah tentang perawatan, antara lain :
♣ Perawatan
pencegahan (preventive)
Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan untuk mencegah
terjadinya kerusakan.
♣ Perawatan dengan cara perbaikan (corrective)
Perawatan yang dilakukan dengan cara memperbaiki dari
peralatan (mengganti, menyetel) untuk memenuhi kondisi standard peralatan tersebut.
♣ Perawatan jalan (running)
Perawatan yang dilakukan selama peralatan dipakai
♣ Perawatan
dalam keadaan berhenti (shut-down)
Perawatan yang dilakukan pada saat peralatan tidak sedang
dipakai.
b. Tujuan Perawatan
Tujuan perawatan antara lain :
¬
Untuk memperpanjang usia pakai peralatan
¬
Untuk menjamin daya guna dan hasil guna
¬
Untuk menjamin kesiapan operasi atau siap
pakainya peralatan
¬
Untuk menjamin keselamatan orang yang
menggunakan peralatan
1.2. Jenis Perawatan Peralatan
Dalam prakteknya perawatan
peralatan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pra perawatan dan perawatan
pencegahan.
a. Perawatan
sebelum dioperasikan (pra-perawatan)
Perawatan peralatan
sebelum dioperasikan bertujuan untuk menjamin peralatan agar dapat beroperasi
dengan efektif. Untuk memudahkan pengecekan maka dibuat rencana perawatannya. Perawatan
dapat berupa jadwal pembersihan, penggantian pelumasan dan
uji coba peralatan tanpa beban. Peralatan yang baru
dihidupkan hendaknya tidak langsung dibebani. Peralatan dibiarkan hidup
beberapa menit, sementara itu diadakan itu diadakan pengecekan pada
bagian-bagian tertentu. Apabila tidak ada kelainan, barulah peralatan dapat
dibebani sedikit demi sedikit sampai pada beban yang diharapkan.
b. Perawatan
Pencegahan.
Telah disebutkan di depan
bahwa perawatan pencegahan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang
lebih serius. Tentu saja tidak semata-mata mencegah. Terjadinya kerusakan,
tetapi perawatan pencegahan ini justru merupakan kegiatan rutin dalam
pelaksanaan perawatan agar peralatan senantiasa siap pakai.
Perawatan pencegahan ini
meliputi :
1). Perawatan harian
Maksudnya ialah kegiatan
perawatan yang dilaksanakan setiap/selama peralatan dioperasikan. Kegiatan ini
umumnya dilaksanakan olehpemakai peralatan.
Macam-macam kegiatan
perawatan harian :
a).
Selama peralatan bekerja maka pemakai harus selalu memeriksa/mengganti situasi
kerjanya, bahkan sejak peralatan mulai bekerja.
Cara memeriksa/mengamati
yaitu dengan cara :
♣ Lihat,
maksudnya cara kerja peralatan diperhatikan, barangkali ada sesuatu yang kelihatan tidak semestinya.
♣ Rasa,
maksudnya selama mesin bekerja perlu dirasakan barangkali ada getaran suhu
meningkat, bau yang aneh dan sebagainya.
♣ Dengar,
maksudnya cara kerja peralatan didengarkan barangkali ada suara-suara asing
yang menandakan kelainan.
b). Pencegahan Beban Lebih
Setiap peralatan yang
dioperasikan harus dijaga agar beban tidak melebihi kapasitas/kemampuan yang
termasuk beban lebih.
Misalnya
: Putaran peralatan terlalu tinggi, muatan terlalu berat, suhu terlalu tinggi,
dan sebagainya.
c). Pelumasan
Semua peralatan yang
berputar atau bergerak bergesekan perlu diberi pelumasan. pelumasan ini
berfungsi untuk mengurangi gesekan, mencegah keausan dan berfungsi
mendinginkan. Untuk pelumasan perlu dipilih bahan pelumas yang cocok dengan komponen
yang dilumas.
d) Pendinginan.
Umumnya peralatan yang
bekerja pada suhu tinggi dan bergerak memerlukan pendinginan, dengan
pendinginan berarti suhu terkendali hingga laju kerusakan terkendali pula.
e) Pencegahan Korosi.
Pada umumnya peralatan
yang bagian-bagiannya terbuat dari logam/baja ada kecenderungan berkarat
(korosi). Proses korosi akan terjadi bila logam bereaksi dengan oksigen, air
atau bermacam-macam asam. Korosi sangat merugikan karena cepat merusak
peralatan. Oleh sebab itu korosi harus dicegah.
Pencegahan korosi dapat
dilakukan dengan cara :
♣ Kebersihan,
yaitu menjaga peralatan tetap bersih selalu dibersihkan sehabis dipakai.
♣ Melindungi
logam agar tidak terkena zat-zat penyebab korosi antara lain dengan mengolesi
oli, mengecat, melapisi dengan anti karat.
2). Perawatan Berkala
Maksudnya ialah perawatan
yang dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang diprogramkan.
Macam-macam kegiatan
perawatan berkala antara lain :
♣ Pemeriksaan secara periodik
Maksudnya ialah memeriksa
peralatan terhadap bagian-bagiannya untuk diadakan perawatan pencegahan.
Pemeriksaan dapat dilakukan 3 bulanan, 6 bulanan atau 1 tahunan.
♣ Penyetelan
bagian-bagian/komponen.
Selama peralatan beroperasi,
dimungkinkan komponen-komponen berubah posisi karena adanya getaran, perubahan suhu,
keausan dan sebagainya, sehingga baut-baut kendor atau posisi komponen
bergeser. Untuk itu perlu distel kembali agar kembali seperti semula.
♣ Penggantian
komponen
Dari hasil inspeksi,
mungkin ditemukan ada komponen-komponen yang perlu diganti karena aus, patah
atau bengkok hingga tak dapat berfungsi dengan baik. Untuk itu perlu penggantian
komponen. Dalam melaksanakan perawatan berkala ini, harus bekerja berdasarkan
petunjuk perawatan.
1. 3. Alat/Bahan Keperluan Perawatan dan Perbaikan
Jenis maupun jumlah
alat/bahan yang diperlukan untuk kegiatan perawatan dan perbaikan sangat
tergantung pada jenis peralatan yang memerlukan perawatan dan perbaikan. Misalnya
diperlukan sejumlah kunci pas atau ring dari bermacam-macam ukuran, atau obeng
dari bermacam jenis dan ukuran atau pelumas dari jenis tertentu.
Jenis alat-alat untuk keperluan perawatan dan perbaikan peralatan rumah
tangga
antara lain :
- Alat-alat tangan seperti : palu plastik, tang, obeng, kunci pas, kunci ring, pisau, solder, kwas dan sebagainya
- Alat-alat ukur dan tester seperti multimeter, megger, tang amper, tespen dan lainnya-lainnya.
- Power supply AC/DC untuk pengetesan.
Sedangkan bahan-bahan keperluan perawatan dan perbaikan antara lain:
- Bahan pembersih seperti :detergen, karosen, tinner, alkohol, dan sebagainya
- Bahan pelumas seperti : oli dan grease (gemuk)
- Bahan pencegah korosi seperti : lak, cat, dll
- Bahan suku cadang, mulai dari peralatan penunjang sampai dengan suku cadang peralatan utama seperti : mur, baut, self-tapping, selongsong asbes, kabel, zekering dan sebagainya.
1.4. Diagnosa Gangguan
Yang dimaksud dengan
diagnosa untuk mencari kerusakan ialah menganalisis peralatan dalam keadaan
rusak ataupun mengalami gangguan untuk diketahui pada bagian mana terjadinya
kerusakan dan apa penyebabnya. Keahlian dan pengalaman mendiagnosa,
memungkinkan dapat menemukan kesalahan / kerusakan dengan cepat dan tepat.
Agar hasil diagnosa dan
pencarian kesalahan dapat lebih cepat dan tepat, diperlukan pula pengetahuan
tentang peralatan yang didiagnosa, antara lain :
v
Cara kerja peralatan
v
Petunjuk pengoperasian peralatan (operation
manual)
v
Petunjuk perawatan (maintenance manual)
Langkah-langkah mendiagnosa gangguan pada peralatan :
- Periksa peralatan secara fisik
- Periksa rangkaian/hubungan kelistrikan mulai dari sumber masukan sampai kebagian yang memungkinkan untuk diperiksa
- Periksa komponen-komponen mekanik yang bergerak secara teliti
- Hidupkan peralatan secara berurutan sesuai dengan langkah kerjanya
- Perhatikan dan catat setiap kelaianan dari peralatan
- Lihat catatan dari data peralatan tentang kerusakan dan langkah perbaikan yang pernah dilakukan (bila ada)
- Analisa dan tentukan langkah perbaikannya agar tepat.
No comments:
Post a Comment