Tuesday, July 9, 2013

Pengertian Perdagangan Besar

Perdagangan Besar
Perdagangan besar ialah segala aktivitas marketing yang menggerakkan barang-barang dari produsen ke pedagang eceran atau ke lembaga-lembaga marketing lainnya. Jika kita lihat dari proses marketing yang meliputi konsentrasi, equasi, dan distribusi, maka proses pengumpulan dan pengembangan (konsentrasi dan equasi dilakukan oleh perdagangan besar, sebagai berikut :

Pada bagian kiri ada proses konsentrasi, artinya barang-barang yang akan dipasarkan akan dikumpulkan terlebih dulu, seperti para tengkulak/perantara atau KUD, Dolog yang mengumpulkan beras atau padi dari petani. Kemudian mencari informasi daerah yang memerlukannya, berapa dan kapan diperlukannya, ini disebut proses equasi. Akhirnya terjadi proses distribusi yaitu beras dikirim menurut jumlah dan kualitas sesuai dengan informasi yang telah dikumpulkan.

Untuk meneliti apakah kegiatan distribusi itu merupakan kegiatan perdagangan besar atau bukan, ada 3 macam sifat yang bisa diperhatikan:
1. Motif pembelian
Motif pembelian memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi, tetapi untuk dijual kembali dengan memperoleh keuntungan.

2. Jumlah pembelian
Kita mengenal beberapa kategori konsumen :
· Commercial consumers
· Industrial consumers, dan
· Governmental consumers

Gambar : Skema Proses Marketing
Dimanakah batasan pembelian itu merupakan pembelian perdagangan besar atau pembelian eceran ?
Pembelian perdagangan eceran ialah pembelian yang dimaksudkan untuk diri sendiri atau keluarga sendiri/kawan sendiri. Sedangkan pembelian perdagangan besar ialah pembelian sejumlah besar barang yang bukan dimaksudkan untuk diri sendiri atau keluarga sendiri/kawan sendiri.

3. Cara-cara usaha dari perusahaan tersebut
Mengenai cara berusaha ada beberapa kriteria, yaitu :
  • Perdagangan besar mempunyai usaha yang diskriminatif, hanya melayani pedagang eceran, tidak melayani semua konsumen
  • Transaksi perdagangan besar adalah besar, dalam arti lebih besar dari kebutuhan sehari-hari.
  • Harga-harga dapat berubah sesuai situasi, bukan one price policy seperti pada pedagang, tetapi dapat diadakan korting, kredit cara-cara pengiriman, dan sebagainya.
Paul D. Converse, Huegy and Mitchell menyatakan Wholesale trade includes those marketing activities which move goods from producers, or wholesaler to retailers. Maksudnya wholesale trade (perdagangan besar meliputi segala aktivitas marketing yang menggerakkan barang-barang dari produsen ke perdagangan-perdagangan eceran).

A. Penggolongan Grosir

Grosir dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Grosir yang berfungsi terbatas, terdiri atas :
a. pengirim barang
Pengirim barang (drop shippers) atau disebut juga pengirim barang ke pabrik (mill shippers) adalah pedagang besar yang tidak memiliki gudang, mereka membeli barang kemudian langsung mengirimkan kepada langganannya.

Pada umumnya mereka bergerak dalam barang-barang berat, seperti bahan bangunan dan ada juga yang bergerak di bidang agro bisnis (pertanian dan perkebunan).
b. Pedagang dengan truk (wagon or truck jobber)
Pedagang yang mengusahakan truk, membawa barang, kemudian menyerahkannya sewaktu melewati pedagang eceran di sekitar kota besar dan kota kecil. Pedagang ini bergerak terutama untuk barang tidak tahan lama seperti daging, hasil pertanian, bumbu masak, dan kadang-kadang perlengkapan mobil.

c. Grosir tunai dengan self service (cash carry wholesalers)
Pedagang besar yang menjual barangnya secara tunai dengan harga relatif rendah. Mereka tidak memberikan kredit, tidak mempergunakan petugas penjualan, dan tidak melakukan pengiriman. Mereka berusaha atas dasar self service untuk menekan biaya. Biasanya bergerak di bidang pangan. Langganan cash carry wholesalers umumnya pedagang eceran yang tidak berafiliasi dengan grosir lainnya.

d. pengencer yang bersama-sama memiliki grosir (retailer owned cooperative wholesalers)
Sekelompok pedagang eceran mengusahakan sendiri toko grosir dengan maksud menekan biaya dan dapat membeli barang dengan harga lebih rendah. Mereka memilih seorang manajer yang akan mengurus toko grosirnya. Fungsi secara cooperative sebagai pedagang besar atau melakukan fungsi perdagangan lainnya secara bersama. Usaha semacam ini patut menjadi pemikiran bagi pengusaha pedagang eceran di negara kita.

e. Kelompok sukarela bergabung dengan grosir (voluntary group whole-salers)
Kelompok ini terdiri dari sekumpulan toko-toko eceran yang dimiliki secara bebas oleh pengusaha-pengusahanya yang dengan sukarela bergabung dengan seorang pedagang besar untuk pembelian, reklame, dan aktivitas-aktivitas lainnya.

2. Pengumpulan hasil pertanian, macamnya antara lain:
  • Pembeli lokal khusus (private residen buyers) merupakan dealer lokal yang berdiri sendiri dan kadang-kadang merupakan wakil dari dealer dan produsen.
  • Pembeli yang berkeliling mendatangi perusahaan pertanian satu-persatu atau membuka tempa pengangkutan lokal agar dapat membeli hasil para petani seperti buah-buahan, sayuran, telor, kapas, beras, dan ternak.
  • Saudagar dengan truk (merchant trucker) menggunakan truk sebagai alat pengangkut dengan membeli buah-buahan, sayuran, telor, ternak, dan menjual langsung kepada pabrik, grosir dan pedagang eceran.
  • Pembeli berdasar perintah (order buyers) yang memiliki para grosir pasar sentral dan distributor, mereka membeli berdasarkan perintah dari pemberi tugas dengan kualitas tertentu, dengan kata lain menjadi agen perantara.
3. Menurut jenis yang barang yang diperdagangkan, terdiri atas
  • Grosir barang umum (general line) dapat memenuhi setiap kebutuhan pedagang eceran karena mempunyai bermacam-macam produk dan mengambil keuntungan dari order yang cukup besar, misalnya sabun, rokok, kertas, biskuit, kosmetik minuman, kecap, dan sebagainya.
  • Grosir barang khusus (specialty wholesalers) bergerak di bidang penjualan bahan pangan dan obat-obatan seperti pakaian jadi. Karena mengkhususkan diri di dalam penjualan barang, biasanya dapat menguasai pengetahuan barang yang diperdagangkannya.
4. Menurut lapangannya
  • Grosir melayani pabrik (mill supply wholesalers atau industrial distributors). Mereka menjual berbagai barang hasil industri yang dibelinya ke pabrik-pabrik.
  • Penjual barang khusus ke pabrik (single line wholesalers). Grosir ini memperdagangkan produk khusus untuk dijual kepada macam-macam pembeli industri dan bertindak sebagai drop shipper, contohnya grosir kertas, grosir bahan kimia, grosir baja, dan grosir alat perkantoran.
  • Menurut daerah operasi atau daerah yang dilayaninya
  • Grosir tingkat nasional (national wholesalers) yaitu grosir yang daerah kerjanya meliputi wilayah seluruh negara.
  • Grosir tingkat propinsi (regional wholesalers) grosir yang tidak berusaha untuk mendistribusikan produk-produk mereka ke seluruh negara, tetapi hanya menjangkau daerah luas meliputi seluruh daerah bagian atau propinsi.
  • Grosir lokal (local wholesalers) daerah kerjanya pada sebuah kota besar atau bagian dari kota atau kota kecil yang letaknya berdekatan.
B. Fungsi-fungsi Pedagang Besar
Fungsi-fungsi Pedagang besar ini ialah :

1. pengumpulan dan penyebaran (assembling and distributing)
Inilah fungsi utama grosir, mereka berusaha mengumpulkan barang dari berbagai produsen kemudian menyebarkan ke pedagang eceran.

2. Pembelian dan penjual (buyers and selling)
Kegiatan pembelian sangat menentukan kelancaran grosir untuk mengembangkan tugas dan tanggung jawab menyampaikan barang dan jasa ke konsumen. Setiap pembelian harus berdasarkan barang yang laku di pasar, karena sebelum melakukan pembelian pasti mereka mengadakan penelitian walaupun belum mendapatkan data lengkap. Sekurang-kurangnya mereka bisa mendapat data dalam selera konsumsi yang akan dihadapi.

3. Pemilihan barang (selection of goods)
Pemilihan barang (sorting and standardizing) tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelian dan penjualan. Sebab grosir melakukan pemilihan terutama berdasarkan jenis, mutu, dan harga barang pilihannya. Keahlian grosir merupakan jaminan bagi produsen untuk mengetahui bahwa hasil produksinya mendapat permintaan dari konsumen atau laku di pasaran. Pilihan grosir yang ahli merupakan pedoman bagi produsen.

4. Pemberian kredit (financing)
Dengan meningkatnya hasil perusahaan dan meluasnya pasaran barang, maka pemberian kredit meningkat. Dalam hal ini, fungsi kredit sangat memegang peranan penting umumnya dalam hasil industri yang ditampung oleh grosir. Grosir memberikan kredit kepada pedagang eceran yang dikenal sebagai istilah kredit leveransir.

5. Penyimpanan (storage)
Penyimpanan merupakan fungsi grosir yang tidak pat diabaikan apalagi dengan semakin jauhnya konsumen. Setiap kali proses pembelian terjadi biasanya disimpan lebih dulu dalam gudang untuk diolah lagi atau dipilih untuk memudahkan penjualan.

6. Pengangkutan (transportation)
Mengingat jauhnya pedagang eceran dan konsumen yang harus ditemui oleh grosir, maka fungsi pengangkutan sangat penting bagi kelancaran penyampaian barang pada pedagang eceran atau konsumen.

No comments:

Post a Comment