Wednesday, July 10, 2013

SUMBERDAYA TANAMAN PAKAN

SUMBERDAYA TANAMAN PAKAN 
Pakan dapat dipandang sebagai bahan baku yang dapat dikonsumsi oleh hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan energi dan atau zat nutrisi dalam ransum makanannya. Bagian besar pakan ketersediaannya tergantung dari tanaman pakan. Keberadaan sumberdaya tanaman pakan dipengaruhi oleh unsur lingkungan baik fisik maupun hayati yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pakan. Sistem penyedian pakan di Indonesia mempunyai karakteristik ketergantungan terhadap sistem pertanian yang ada di suatu wilayah. 

Pengelolaan sumberdaya tanaman pakan dimaksudkan sebagai usaha manusia dalam mengubah ekosistem sumberdaya lingkungan produksi pakan agar manusia memperoleh manfaat yang maksimal dengan mengusahakan kontinyuitas produksinya. Mengutip Bishop Toussaint dalam Soeriatmadja (1981) sumberdaya (resources) adalah input proses produksi, sehingga sumberdaya pakan adalah ketersediaan input proses produksi dalam usaha peternakan. Sedangkan menurut Chapman dalam Soeriatmadja (1981) sumberdaya adalah hasil penilaian manusia terhadap unsur-unsur lingkungan, sehingga sumberdaya pakan adalah penilaian manusia terhadap unsur-unsur lingkungan yang mendukung ketersediaan pakan. Penilaian terhadap unsur-unsur lingkungan dalam sumberdaya pakan dapat dilakukan dalam tiga tingkat, yaitu total ketersediaan, potensi dan cadangan riel. Ketersediaan total menyangkut unsur lingkungan yang mungkin sebagai sumberdaya pakan jika dapat diperoleh meliputi lahan dan jenis komunitas tanaman yang ada yang dapat diperuntukkan untuk penyediaan pakan. Potensi adalah bagian dari total ketersediaan yang dapat diperoleh karena tidak seluruh tidak seluruh yang tersedia dapat diperoleh untuk penyediaan pakan. Demikian juga dari bagian potensi tidak seluruhnya dapat menjadi cadangan nyata karena hanya sebagian dari sumberdaya yang diketahui pasti dapat diperoleh akibat kompetisi peruntukan dengan kepentingan lain. 

Kelangkaan Sumberdaya bisa terjadi karena terbatasnya ketersediaan sumberdaya pada suatu tempat sehingga tidak memenuhi kebutuhan lokal atau wilayah tertentu (Yakin, 1997). Kelangkaan juga bisa terjadi karena sumberdaya tersebut hanya terkonsentrasi di suatu tempat tetapi dibutuhkan di tempat lain, karena proses distribusi yang terhambat. Kelangkaan bisa juga terjadi karena digunakan secara terus menerus dari waktu ke waktu sehingga stok menjadi berkurang atau habis. 

Pemasalahan kelangkaan sumberdaya tanaman pakan karena 1) Potensi tergantung pada system pertanian yang ada, 2) Ketersediaan berfluktuasi tergantung musim dan pola produksi, 3) Sejumlah sumberdaya tanaman pakan mempunyai nilai manfaat rendah. Aspek pertama perlunya mengenali sistem, identifikasi sumberdaya potensial, identifikasi kesesuaian lahan, upaya-upaya intervensi peningkatan potensi sumberdaya tanaman pakan baik jenis-jenis (kualitatif) maupun ketersedian (kuantitatif). Pada aspek kedua perlunya mengenali fluktuasi ketersedian tanaman pakan akibat adanya musim hujan dan kemarau yang mempengaruhi pola produksi sehingga diperlukan upaya menjaga kontinyuitas ketersediaan melalui tindakan-tindakan penganekaragaman sumberdaya pakan. Selanjutnya karena sejumlah bahan pakan mempunyai nilai manfaat rendah sehingga diperlukan upaya-upaya agar nilai manfaat meningkat. 

Sumberdaya tanaman pakan pada umumnya mengandalkan berbagai jenis tanaman hijauan pakan kelompok rumput-rumputan (Gramineae) dan leguminosa (Leguminoseae). Namun mengandalkan sumberdaya tanaman hijauan pakan ini secara kuantitatif, kualitatif dan kontinyuitas sulit diharapkan karena ketersediaan alokasi lahan yang diperuntukkan. Sumberdaya pakan yang potensial adalah pemanfaatan limbah pertanian dan industri pertanian. Di daerah pertanian lahan kering dapat diharapkan ketersediaan jerami padi, jerami jagung, pucuk tebu, juga jerami kacang tanah dan kedelai, disamping hasil pengolahan hasil pertanian katul dan berbagai bungkil.

No comments:

Post a Comment