Faktor-faktor yang menentukan iklim bisnis - Sesungguhnya kegiatan bisnis akan menjadi lancar dan berkembang bila kegiatan dan sistem ekonomi di suatu negara atau bahkan ekonomi global stabil. Pernyataan ini benar bila kita melihat sejarah perekonomian nasional juga ekonomi global. Sebagai contoh: ketika Amerika Serikat depresi tahun 1929, banyak perekonomian dan bisnis di berbagai negara menjadi terganggu. Di Indonesia sendiri, kita ketahui perekonomian dan kegiatan bisnis terganggu saat krisis moneter terjadi di berbagai negara Asia tahun 1997, terutama di Indonesia. Begitu juga belakangan ini tahun 2008, krisis ekonomi dunia yang terjadi terutama di Amerika Serikat juga ikut melanda Indonesia, walaupun dampaknya tidak separah pada saat krisis moneter tahun 1997. Semua krisis itu berdampak pada banyaknya perusahaan yang terpaksa mengurangi dan bahkan menghentikan kegiatannya yang secara otomatis terjadi pengurangan dan pemutusan hubungan kerja bagi karyawannya. Artinya perekonomian tidak tumbuh bahkan menurun. Apalagi pada situasi krisis ekonomi terjadi inflasi, hal ini akan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.
Dari gambaran dampak krisis ekonomi terhadap kegiatan bisnis tersebut, dapat kita pahami bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi iklim bisnis adalah situasi ekonomi, baik nasional maupun global. Dengan kata lain kegiatan bisnis sangat dipengaruhi oleh faktor kestabilan ekonomi. Secara singkat faktor utama yang mempengaruhi iklim bisnis adalah:
- Investasi, artinya adanya penanaman modal untuk menciptakan modal yang baru atau adanya pembangunan suatu sarana produktif, karena dengan pembangunan sarana produktif ini akan memacu pergerakan sektor lain yang terkait baik suplai utuk menjalankan sarana tersebut, maupun suplai yang dilakukan oleh sarana tersebut sebagai bentuk outputnya yang akan dapat dimanfaatkan untuk sektor lain. Situasi ini akan menciptakan saling ketergantungan antara satu sektor dengan sektor yang lain atau inter-industry relationship.
- Pemerintah, kita ketahui bahwa dalam kegiatan ekonomi intervensi pemerintah sangat diperlukan, dalam hal ini pemerintah berperan sebagai pengelola sistem ekonomi melalui penerapan berbagai peraturan dan perundang-undangan. Peraturan dan perundang-undangan yang paling erat dan langsung berpengaruh terhadap kegiatan bisnis adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan Fiskal dan Moneter. Kebijakan fiskal artinya kebijakan yang berkaitan dengan ketentuan pepajakan. Sementara kebijakan moneter maksudnya ketentuan pemerintah yang mengatur supply uang untuk meningkatkan dan menurunkan permintaan atau peredaran uang dalam masyarakat.
- Tabungan, maksudnya bila masyarakat dan juga pemerintah memiliki tabungan maka di masa yang akan datang tabungan itu akan dapat digunakan untuk investasi yang baru.
No comments:
Post a Comment