Saturday, December 28, 2013

Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan

Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan merupakan produk akhir dari interaksi dan ketergantungan yang rumit antara berbagai komponen atau aspek pada fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan. Prof. A. Donabedian menggolongkan berbagai aspek tersebut dalam struktur, proses dan outcome. Struktur adalah sarana fisik, perlengkapan, peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, sumber daya manusia dan sumber dana lainnya. Dengan kata lain struktur adalah masukan atau input fasilitas kesehatan. Jika struktur baik, kemungkinan mutu menjadi baik pula. Baik tidaknya struktur sebagai masukan fasilitas kesehatan dapat diukur dari kewajaran, kuantitas, biaya (efisiensi), mutu komponen-komponen struktur itu. Proses adalah kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya dalam interaksi profesional dengan pasien. Proses adalah apa dan bagaimana kegiatan profesional itu. Baik tidaknya proses dapat dukur dari relevan tidaknya proses itu bagi pasien, efektif atau tidak, dan mutu proses itu sendiri. Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien, dalam arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya, baik positif maupun sebaliknya. Karena itu outcome dapat saja berupa hal yang tak diinginkan seperti penyulit dan kejadian lain yang tak diharapkan.

Menurut Yacobalis (1989) dalam hal mutu layanan tidak lepas dari tiga hal, yaitu : indikator, kriteria dan standar. Indikator yang dapat digunakan dalam jasa pelayanan kesehatan yaitu:
  • Indikator Klinis, merupakan petunjuk dari penampilan (performance) profesi (antara lain: angka infeksi nosokomial, kematian karena operasi, reaksi obat dan sebagainya).
  • Indikator Efisiensi dan Efektivitas : untuk dapat melihat apakah sumber daya telah digunakan secara efisien (misalnya : waktu tunggu pasien, lama hari rawat / ALOS, lama tempat tidur kosong / TOI, penggunaan dan sebagainya).
  • Indikator Keamanan dan Keselamatan Pasien : lebih banyak terjadi karena kurang telitinya asuhan keperawatan pasien (misalnya: pasien diberi obat salah, pasien jatuh dari tempat tidur dan sebagainya).
  • Indikator Kepuasan Pasien (misalnya: jumlah keluhan pasien, hasil survei kepuasan, berita di koran). 
Variabel input dalam proses mewujudkan mutu pelayanan kesehatan adalah:
  • Faktor Manusia, yaitu pemberi jasa manusia langsung baik administrator maupun profesional
  • Faktor Sarana dan Prasarana, yaitu bangunan dan peralatan rumah sakit.
  • Faktor Manajemen, yaitu prosedur pelayanan yang dipergunakan di rumah sakit.
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit menurut Adikoesoemo (1994), adalah bagaimana pasien dilayani sebaik-baiknya, sehingga mereka merasa puas dan penyakit yang dideritanya dapat sembuh. Pelayanan tersebut dimulai dari pasien mendaftar, sistem rekam medik, sampai bertemu dokter tidak terlalu lama, waktu pemeriksaan dokter dan perawat bersikap cukup ramah. Sistem manajemen mutu tersebut dilukiskan dengan tiga komponen sebagai kunci total quality management, yaitu :
  • Meningkatkan mutu yang terfokus pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan yang meliputi perubahan pada permintaan pelanggan, termasuk di dalamnya adanya kekurangan/kesalahan dan berusaha mengembangkan mutu dengan dasar survei.
  • Perbaikan dan proses kemampuan membuat model secara berkelanjutan yang mengakibatkan aktivitas menuju perbaikan mutu secara terintegrasi
  • Menambah kemungkinan dalam persaingan dengan bench marking, dmana tim dapat memperkirakan ”siapa yang terbaik”.
Referensi
Wirabrata, LO.M, 2003. Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Mutu Layanan Pemberian Obat Pada pelayanan Rawat .falan di RSP AD Jakarta, Tesis FKM -UI, Depok.
Yani, M, 1999. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien Rawat lnap di RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Tesis FKM-UI, Depok.
Yarsi, W, 1996. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di lnstalasi Rawat jalan RSUD Tangerang, Tesis FKM-UI, Depok.
Yanuarti, 200I. Kepuasan Pasien Rawat Tingkat Lanjutan Peserta Askes Terhadap Mutu Pelayanan Apotik Arl1'ana Pontianak Tahun 2001, Tesis FKM-UI, Depok.
Yuwanti, S, 1998. Kepuasan Pasien Rawat Inap RSU Syamsudin Sukabumi, Tesis FKM-UI, Depok.
Arikunto, Suhartini, 1997. Sampel & Populasi ,Jakarta: Bhinneka Cipta, Cohen,G,1996
Chodijah Alie, 2002. Analisis tingkat kepuasan pasien d iruang rawat inap RSU: Raden Mullaher Jambi : IKM UI, Jakarta.
Engel, JE, et.al, 1995. Perilaku Konsumen. ed. Bahasa Indonesia, Jilid 11, Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Gonzales, 1967. Culture, Disease and Healing, lc:dited By avid Landy, Mac Millan Publishing Co, Inc, New York.

No comments:

Post a Comment