Kegiatan Menulis Jurnal sebagai Alternatif Tindakan : Salah satu cara alternatif yang dapat diterapkan untuk membiasakan dan melatihkan keterampilan menulis pada siswa, khususnva menuiis paragraf adalah dengan menuiis jurnal atau dalam istilah yang lebih umum dikenal dengan menulis buku harian. Pembiasaan dan rutinitas menulis tersebut akan menjadi suatu kebiasaan perilaku yang positif. Dengan menulis jurnal. siswa dapat berlatih menulis lebih sering dan lebih bebas di luar jam pembelajaran menulis secara khusus. Siswa akan terbiasa mengungkapkan gagasan atau perasaannya secara tertulis dalam bentuk paragraf-paragraf yang baik. Jurnal dapat menjadi sarana yang membantu siswa untuk belajar menulis dengan lebih menyenangkan dan berhasil (Eanes, 1997:457).
Kegiatan menulis jurnal itu tidak hanya dilakukan ketika pmbelajaran menulis, pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan lain kegiatan tersebut juga dapat disisipkan. Guru dapat menyediakan waktu setiap bari atau beberapa hari dalam seminggu sekitar sepuluh sampai dengan lima bela menit bagi siswa untuk menuiis jurnal pribadinva (Capacchione, 1989:15; Tompkins & Hoskisson, 1991:189). Dalam konteks sistem pembelajaran sekolah di Indonesia sekilas terkesan penyedian waktu ini mengurangi alokasi waktu pembelajaran pokok, tetapi bila disadari lebih jauh pengurangan alokasi waktu pembelajaran ini, yang dimanfaatkan untuk menulis jurnal, dapat memberi manfaat yang besar bagi siswa.
Rutinitas menulis jurnal yang dilakukan siswa memberi manfaat positif bagi perkembangan kemampuan menulis. Selain itu, dapat pula meningkatkan penguasaan aspek pembahasaan yang lain secara tidak langsung. Secara berkesinambungan siswa akan teriatih mengemukakan gagasan dan perasaannva dengan pilihan kata, kalimat; struktur penyajian, dan pola pengernbangan yang baik. Sebab, untuk terampil menulis, anak-anak harus sering dan bebas menulis (serta membaca) supaya mereka terampil dalam menggunakan struktur yang kompleks dan benat secara tata bahasa ( Leonhardt, 200l : 22).
Kegiatan menulis jurnal mengajak siswa untuk lebih bebas dan kreatif mengekspresikan diri lewat bahasa tulis. Dalam kegiatan menulis jurnal, kemampuan komukasi secara tertulis dikembangkan, siswa mengkomunikasikan hal-hal yang mereka amati, berbagai informasi, dan berbagai ide (Saukah, 2000). Dalam jurnal siswa dapat menuliskan berbagai hal, tanpa tekanaii dan ketakutan membuai kesalahan. Jika anak terbiasa menulis secara mandiri, maka mereka akan belajar cara menulis dengan fokus vang tajam dan jelas (Leonhard. 2GG 1:21).
Tulisan dalam jurnal merupakan produk yang alamiah dan bersifat spontan. Siswa dapat menuliskan pengalaman keseharian vang dialami atau dirasakannya, tanggapannya tentang kegiatan pembelajaran, tanggapannya tentang suatu bacaan yang dibacanya, tanggapan terhadap lingkungan di sekitarnva atau hal-hal lain yang menurutnva menarik untuk di tulis. Melalui kegiatan menulis jurnal siswa berlatih dan membiasakan diri mengemukakan gagasan, mengekspresikan diri, atau menanggapai hal-hal yang menarik perhatiannya dalam bentul: paragraf-paragraf. Kegiatan menulis jurnal ini memberikan kesempatan siswa untuk menulis dengan lebih bebas. untuk keperluan tugas-tugas menulis seeara formal, tulisan dalam jurnal dapat menjadi pilihan sumber ide awal untuk dikembangkan.
Konsep jurnai dalam penelitian ini adalah tulisan-tulisan yang ditulis siswa daiam buku catatan khusus yang sifatnva informal, spontan, rutin, dan personal. Halha1 yang ditulis adalah tentang pengalaman pribadi, curahan perasaan atau gagasan, tanggapan tentang), bacaan, tanggapan tentang proses pembelajaran. atau hal-hal lain yang menarik minat dan perhatian siswa. Topik-topik yang ditulis dalam jurnal itu dapat dipilih secara bebas atau ditentukan sesuai konteks pembelajaran. Selanjutnya, tulisan siswa tersebut diberi respon oleh guru sebagai upaya meningkatkan motivasi siswa untuk menulis.
Sebagai tulisan informal maka aspek yang ditekankan dalam menulis jurnal adalah kelancaran/kefasihan (fluencv) dalam mengemukakan suatu gagasan secara tertulis. Kejelasan isi tulisan lebih ditekankan dari pada aspek-aspek mekanik, seperti ketepatan ejaan atau penggunaan pungtuasi. Namun. bukan berarti aspek mekanik diabaikan oleh guru dalam pembelajaran. justru sebaiknya, tulisan-tulisan jurnal siswa dapat menjadi bahan acuan dan refleksi bagi guru untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap aspek-aspek tersebut.
Meskipun tulisan dalam jurnal siswa bersifat bebas, tulisan-tulisan tersebut tetap dapat dipantau dan mendapat respon dari guru. Respon yang diberikan bukan sekedar mengoreksi kesalahan-kesalahan mekanis penulisan, tetapi berupa respon yang lebih bersifat positif. Respon positif itu berupa komentar atau tanggapan yang berhubungan dengsan isi tulisan sehingga dapat menjadi penguatan atau motivasi bagi siswa untuk terus menulis. Tulisan-tulisan respon itu juga tidak lebih panjang dari tulisan siswa dan ditulis dengan kalimat vang baik dan benar, sehingga tulisan tersebuut dapat menjadi model bagi siswa. Kegiatan pemberian respon secara tertulis itu memungkinkan terjalinnya interaksi dinamis antara guru dan siswa lewat bahasa tulis, dalam konteks pendekatan komunikatifpembelajaran bahasa.
Dalam pelaksanaannva kegiatan menulis jurnal dapat dilakukan melalui tiga tahapan. Ketiga tahapan itu adalah (1) tahap pendahuluan. (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap penilaian. Pada tahap pendahuluan, kegiatannya pokoknya terdiri dari pemahaman konsepdan pemodelan kegiatan yang akan dilakukan. Pada tahap peiaksanaan. kegiatan pokoknya adalah pengintegrasian menulis jurnal dalam pembelajaran, pembiasaan menulis jurnal secara berlanjut, pemberian penguatan dan respon guru, serta pemberian bimbingan. untuk mengembangkan kreativitas iswa dalam menulis. Pada tahap penilaian, kegiatan penilaian yang dilakukan dalam bentuk penilaian proses dan penilaian hasil.
No comments:
Post a Comment