· Definisi
· Jenis pertanyaan dalam kuesioner:
o Tertutup
o Terbuka
o Introduktif
o Penyaring
o Matriks pertanyaan
· Syarat kuesioner
· Skoring dan bobot
Pendahuluan
Kuesioner adalah suatu kumpulan pertanyaan dan pernyataan yang telah disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden dalam rangka mengumpulkan data sesuai dengan tujuan penelitan tertentu.
Jenis pertanyaan/pernyataan
· Pertanyaan tertutup
· Pertanyaan terbuka
· Pertanyaan introduktif
· Pertanyaan penyaring
· Matriks pertanyaan
Pertanyaan tertutup
· Merupakan pertanyaan yang dikembangkan dengan menyediakan alternatif jawaban-jawaban.
· Jumlah alternatif jawaban paling banyak 4 pilihan (belum termasuk pilihan “tidak tahu” dan “lain-lain”)
Pertanyaan tertutup
Keuntungannya adalah terdapat pilihan jawaban yang seragam, dan adanya kemudahan dalam pengelolaan data (pengkodean data dapat dilakukan langsung pada lembar kuesioner sesuai nomor pertanyaan sehingga entri data dapat dikerjakan dari lembar kuesioner).
Pertanyaan tertutup
Permasalahan timbul pada pengembangan pertanyaan oleh peneliti:
Ø Peneliti melupakan latar-belakang responden sehingga kurang memperhitungkan jawaban lain dari responden yang tidak diduga sebelumnya, untuk itu biasanya disediakan pilihan jawaban “lain-lain” dan “tidak tahu”.
Pertanyaan tertutup
Ø Bila jawaban yang benar ada lebih dari satu sehingga pengkodean sulit dilakukan, untuk itu dapat menghindarinya dapat dibuat pilihan-pilihan jawaban yang sifatnya mutual eksklusif (tumpang tindih), sehingga responden harus memilih satu jawaban yang terbaik.
Pertanyaan tertutup
Contoh:
Di bawah ini adalah beberapa cara tindakan prevensi terhadap berjangkitnya penyakit AIDS. Tolong anda cek jawaban mana yang benar?
A. Hindari pergaulan seks bebas
B. Hindari penggunaan jarum suntik bekas
C. Hindari tukar menukar pasangan
D. Tidak tahu
(Jawabannya: A, B, C)
Pertanyaan tertutup
Sebaiknya dibuat secara mutual eksklusif atau tumpang tindih di mana ada satu jawaban yang terbaik yang mengandung kebenaran dari semua pilihan yang ada, sehingga responden hanya memilih satu jawaban terbaik.
Pertanyaan tertutup
Contoh:
Tindakan pencegahan mana yang paling efektif dalam menghadapi penyakit AIDS:
A. Hindari pergaulan bebas
B. Hindari hubungan seks dengan banyak pasangan
C. Menggunakan kondom
D. Tidak tahu
(Jawaban: B)
Pertanyaan terbuka
Merupakan pertanyaan di mana responden diminta untuk menyediakan jawaban sendiri terhadap pertanyaan tersebut. Namun sebenarnya peneliti telah menyediakan jawaban-jawaban yang sesuai, yang tidak tertulis dalam kuesioner (terdapat dalam buku manual jawaban). Peneliti menentukan apakah jawaban responden tersebut benar, sesuai dengan jawaban yang tersedia atau sebaliknya dianggap tidak relevan sama sekali.
Pertanyaan terbuka
Keuntungannya adalah dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat kualitatif karena peneliti ingin mengeksplorasi apa yang diketahui responden, terutama bila latar belakang populasi penelitian belum dikenal sama sekali banyak digunakan pada survei pendahuluan.
Pertanyaan terbuka
Contoh:
Tolong Ibu sebutkan zat-zat gizi utama yang diperlukan tubuh manusia!yang diperlukan tubuh manusia!
(dalam buku manual jawabannya adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air).
Pertanyaan terbuka
Kelemahannya terutama pada jumlah jawaban yang banyak sehingga memerlukan pengkodean khusus sebelum dilakukan entri data. Selain itu menerjemahkan jawaban-jawaban yang sesuai dan tidak sesuai dengan pertanyaan memerlukan pekerjaan tambahan bagi peneliti.
Pertanyaan introduktif
Pertanyaan yang sifatnya bukan merupakan pertanyaan yang langsung berhubungan dengan tujuan penelitian. Sifatnya menggiring atau menuntun responden untuk bisa menjawab pertanyaan- pertanyaan mengenai suatu hal yang baru yang belum dimengerti responden.
Pertanyaan introduktif
Contoh:
Dalam penelitian pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai hubungan konsumsi lemak dalam keluarga dengan penyakit kardiovaskular pada ibu-ibu dengan pendidikan rata-rata tamat SD, maka kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang erat kaitannya dengan penyakit kardiovaskular, yang sangat besar kemungkinannya belum dikenal para ibu.
Pertanyaan introduktif
1. Apakah yang disebut sebagai makanan seimbang? (4 sehat 5 sempurna)
2. Zat-zat gizi apa yang terkandung dalam makanan seimbang?
3. Di antara zat-zat gizi protein dan lemak, manakah yang sangat erat hubungannya dengan penyakit kardiovaskular?
4. Apakah zat kolesterol merupakan zat lemak yang berbahaya untuk penyakit kardiovaskular? 1. Ya, jelaskan ; 2) Tidak, jelaskan
Pertanyaan introduktif
Pertanyaan no. 1 dan no. 2 merupakan pertanyaan yang bersifat introduktif untuk masuk ke pertanyaan no. 3 dan no.4. Pertanyaan introduktif mendapatkan skor yang berbeda dengan pertanyaan- pertanyaan yang langsung berhubungan dengan penelitian.
Pertanyaan penyaring
Pertanyaan penyaring digunakan untuk menyaring suatu populasi, sehingga didapatkan sub populasi atau sub kelompok yang lebih spesifik.
Contoh: Suatu program pencegahan osteoporosis direncanakan akan diadakan bagi ibu-ibu muda setiap pagi pukul 10-12 selama 1 bulan. Untuk mengetahui jumlah ibu yang berminat, maka dibuat kuesioner.
Pertanyaan penyaring
1. Apakah ibu bekerja di pagi hari antara pukul 10 sampai 12?
2. Apakah ibu harus mengantar putera/i ke sekolah antara pukul 10 – 12 pagi?
Keduanya adalah pertanyaan penyaring
Pertanyaan penyaring
Contoh: Survei pengobatan diare balita
Ø Apakah dalam 3 bulan terakhir ini balita ibu pernah mengalami diare? Ya/Tidak.
Bila Ya, jawablah no. 2
Ø Tindakan pengobatan apa yang ibu lakukan terhadap balita ibu pada waktu diare itu?
Pertanyaan no. 1 adalah pertanyaan penyaring
Matriks pertanyaan
1. Bila kuesioner direncanakan akan diisi sendiri oleh responden atau responden memilih sendiri jawaban yang benar dari pertanyaan- pertanyaan dalam kuesioner, maka disebut sebagai cara self administered questionnaire.
Matriks pertanyaan
(Sikap mahasiswa terhadap situasi keamanan di Jakarta )
No.
|
SS
|
S
|
STS
|
R
| |
1.
|
Yang diperlukan negara ini adalah hukum dan ketertiban negara
| ||||
2.
|
Polisi sebaiknya tanpa senjata menghadapi
| ||||
3.
|
Dalam huru-hara, penjarah supaya ditembak di tempat
| ||||
4.
|
Metode demonstrasi supaya ditertibkan
| ||||
5.
|
Demonstran menggunakan metode penyampaian pesan secara damai
|
Matriks pertanyaan
(Pendidikan seks di SMA untuk orangtua)
No.
|
Ya
|
Tidak
|
Tidak Tahu
| |
1.
|
Lelaki dan perempuan adalah ciptaan Tuhan yang setara
| |||
2.
|
Sepasang suami- isteri adalah pasangan yang diberi Tuhan dengan kasih sayang yang saling mengisi
| |||
3.
|
Hubungan seks merupakan salah satu faktor sakral utama demi keberhasilan perkawinan
| |||
4.
|
Pengertian seks perlu diberikan dalam keluarga
| |||
5.
|
Pendidikan seks perlu diberikan di sekolah
|
Matriks pertanyaan
2. Bila sebuah pertanyaan mengandung banyak pilihan yang benar tetapi sulit diingat responden (rendah pendidikannya) dalam sebuah wawancara, maka untuk memudahkan pertanyaan tersebut dikembangkan dalam sebuah matriks pertanyaan- pertanyaan dengan jawaban Ya, Tidak dan Tidak tahu.
Matriks pertanyaan
Contoh:
Sebutkan hal-hal mana yang berhubungan dengan kanker rahim!
a. Hubungan seksual remaja
b. Hubungan seksual yang sering
c. Hubungan seksual multipartner
d. Menjadi akseptor pil
Matriks pertanyaan
(Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini dengan satu jawaban yang paling sesuai! Apakah hal- hal di bawah ini merupakan hal- hal yang berhubungan dengan terjadinya kanker rahim).
No.
|
Ya
|
Tidak
|
Tidak Tahu
| |
1.
|
Hubungan seksual remaja
| |||
2.
|
Hubungan seksual yang sering
| |||
3.
|
Hubungan seksual dengan pria yang banyak
| |||
4.
|
Penggunaan pil KB
|
Matriks pertanyaan
3. Untuk menilai sesuatu berdasarkan kriteria yang telah disetujui
Contoh:
Untuk menilai usulan penelitian yang akan diterima oleh sponsor telah dikembangkan suatu kriteria penilaian sebagai berikut:
(Bobot penilaian 1 – 4 dengan ketentuan makin besar angka makin baik penilaian).
Matriks pertanyaan
No.
|
1
|
2
|
3
|
4
| |
1.
|
Formulasi permasalahan
| ||||
2.
|
Originalitas penelitian
| ||||
3.
|
Manfaat penelitian
| ||||
4.
|
Landasan teori
| ||||
5.
|
Kerangka konsep
| ||||
6.
|
Metodologi
| ||||
7.
|
Analisis statistik
| ||||
8.
|
Rencana pendanaan
|
Syarat kuesioner
1. Pertanyaan harus jelas tidak meragukan
Contoh:
Populasi adalah ibu hamil pengunjung Puskesmas daerah pedesaan.
a. Bagaimana pandangan ibu terhadap status Bagaimana perempuan Indonesia dewasa ini?
b. Selama hamil terakhir ini berapa kali ibu memeriksakan kehamilan ke Puskesmas bersama suami ibu?
Syarat kuesioner
Hindari pertanyaan/pernyataan yang mengandung 2 jawaban/pesan (double barreled) Contoh:
a. Bagaimana kesan ibu mengenai mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan KB di puskesmas ini?
(Jawaban: baik atau kurang baik, tapi ada 3 sub item)
b. Pemerintah perlu menghapuskan subsidi bahan bakar dan menggunakan uang tersebut untuk pengembangan koperasi pedagang kecil
(Jawaban: setuju atau tidak setuju tapi ada 2 sub item)
Syarat kuesioner
3. Responden harus mempunyai kemampuan untuk menjawab pertanyaan dengan benar (hindari “recall bias” dan pertimbangkan latar belakang responden).
Contoh:
a. Berapa kali dalam setahun terakhir ini anak balita ibu mengalami diare?
(Ibu pasti tidak mungkin mengingat berapa balitanya diare dalam 1 tahun dibandingkan dengan 3 bulan terakhir)
b. Berapa kali dalam seminggu anda membersihkan bak air kamar mandi di rumah dalam rangka pencegahan nyamuk demam berdarah?
(Pertanyaan ini tidak dimengerti oleh remaja golongan menengah ke atas yang bak mandi itu selalu dibersihkan oleh pembantu rumah tangga)
Syarat kuesioner
Pertanyaan harus bersifat relevan terhadap responden
Contoh:
Menurut ibu makanan siap santap itu memang lebih praktis dibandingkan dengan masakan di rumah? Setuju/Tidak setuju
(Bila responden adalah perempuan pekerja di hotel jalan Thamrin Jakarta maka pertanyaan ini sangat relevan, tetapi bagi ibu rumah tangga di daerah pinggiran Jakarta sangat tidak relevan)
Syarat kuesioner
5. Pertanyaan sebaiknya pendek
Contoh:
Jelaskan riwayat penyakit-penyakit yang anda derita, komplikasinya, perawatan di RS karena penyakit serta pengobatannya sejak mulai bekerja sampai saat ini? (responden adalah manajer perhotelan di Jakarta ). Pertanyaan ini perlu dipecah menjadi beberapa pertanyaan yang dapat dijawab responden dengan baik.
Syarat kuesioner
a. Apakah anda menderita salah satu penyakit kronik? Ya/Tidak. Bila Ya, lanjutkan ke no.b
b. Sebutkan penyakit- penyakit kronik yang anda derita sekarang ini
c. Adakah komplikasi penyakit tersebut yang berhubungan dengan pekerjaan anda? Ya/Tidak.
d. Pernahkah anda dirawat di RS karena penyakit tersebut?
e. Dapatkah anda menyebutkan jenis obat yang anda minum sehubungan dengan penyakit tersebut 6 bulan terakhir ini?
Syarat kuesioner
6. Hindari item yang negatif
Responden mempunyai kecenderungan menjawab pertanyaan yang positif karena yang negatif belum tentu merupakan lawan dari jawaban positif pertanyaan tersebut
Contoh:
a. Mengapa ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi spiral?
b. Mengapa ibu menggunakan alat kontrasepsi spiral?
Syarat kuesioner
7. Hindari item yang bias
Pertanyaan yang menggunakan cara khusus (susunan kata- kata dan redaksi) sehingga sifatnya mendorong responden menjawab pertanyaan itu (=bias) yang banyak dihubungkan dengan prasangka responden.
Contoh:
Apakah menurut anda penggunaan alat kontrasepsi pada perempuan lebih bermanfaat daripada pada pria?
(Responden adalah pria kepala keluarga di pedesaan). Umumnya pria merasa perempuanlah yang perlu menggunakan alat kontrasepsi karena dia yang mengandung.
Syarat kuesioner
Hindari terminologi yang tidak sesuai dengan budaya responden
Contoh:
a. Apakah ibu menderita “hipertensi”?
b. Apakah ibu menderita penyakit darah tinggi?
Syarat kuesioner
9. Hindari pertanyaan yang bersifat hipotetik
Contoh:
a. Seandainya suami ibu mendapatkan gaji yang lebih baik dari sekarang, apa yang akan ibu lakukan dengan menu keluarga? (responden ibu dengan golongan sosek rendah)
b. Apabila keuangan rumah tangga tidak mencukupi bersediakah ibu menggantikan hidangan daging dengan ikan?
Syarat kuesioner
10. Hindari pertanyaan dengan jawaban- jawaban rangkap untuk menghindari “recall bias” menimbang daya ingat ataupun latar belakang pendidikan yang rendah.
Contoh:
Sebutkan apa yang ibu ketahui yang merupakan hal- hal yang berhubungan dengan terjadinya penyakit kanker rahim:
a. Hubungan seksual usia remaja
b. Hubungan seksual yang sering
c. Hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti
d. Penggunaan pil KB
e. Lain-lain
f. Tidak tahu
Syarat kuesioner
Cara lain:
Buatlah satu pertanyaan untuk setiap item sebagai berikut :
a. Apakah hubungan seksual remaja dapat merupakan hal yang memungkinkan terjadinya penyakit kanker rahim?
a.
1) Ya, jelaskan
2) Tidak
3) Tidak tahu
Syarat kuesioner
Untuk menghindari “recall bias” maka dianjurkan untuk membuat pertanyaan- pertanyaan yang menggunakan batas waktu untuk terjadinya suatu kejadian tertentu Contoh: Contoh:
a. Berapa kali anak balita ibu mengalami diare selama 3 bulan terkahir?
b. Berapa kali ibu mengikuti ceramah agama selama 6 bulan terakhir?
SKORING
Tujuan menggunakan skor terutama untuk membentuk 1 variabel baru dari beberapa pertanyaan yang dianggap mewakili variabel tersebut. Pemberian skor bersifat subyektif namun dapat ditingkatkan obyektivitasnya. Angka pemberian skor dapat dimulai dari 0-5.
SKORING
1. Untuk setiap pertanyaan diberikan skor rendah atau tinggi harus konsisten pada semua pertanyaan: benar sekali diberi angka 5, bila salah diberi 0 dan setengah benar diberi angka 3, dan seterusnya.
2. Jumlahkan angka skor dari semua pertanyaan- pertanyaan.
3. Menentukan cara membuat kategori ordinal dari variabel baru. Bila rentang skor antara 0 – 5 maka jumlah skor yang diharapkan untuk seluruh pertanyaan (misalnya 10 pertanyaan) berkisar antara 0-50 dengan kategori: baik = ≥ 80% total skor (40), sedang = 60-80% total skor (30-39) dan rendah = sisanya (0-29).
BOBOT
Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat introduktif bobotnya lebih rendah dari pertanyaan- pertanyaan utama yang langsung berhubungan dengan tujuan berhubungan dengan tujuan penelitan
No comments:
Post a Comment