Bintik-Bintik Matahari
Firman Allah :
Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah.(QS Fushshilat [41]: 37)
Malam dan siang membawa tanda diantaranya adalah ukuran ari usia alam semesta berhingga, baik dalam ukuran ruang maupun waktu, bukan tak berhingga. Ketakberhinggaan dalam waktu berarti keabadian; dan jagat raya abadi adalah jagat raya tanpa proses penciptaan yang berimplikasi pada penyangkalan keberadaan Tuhan. Suatu konsep yang menyimpang dari pandangan fundamental Islam bahwa Allah merupakan pencipta dan pengatur jagat raya dan isinya.
Malam
dan siang menyangkal jagat raya abadi, lalu matahari dan bulan membawa tanda
apa ? Adakah isyarat yang lain di dalam kitab suci yang dapat menuntun kita
lebih lanjut ? Ada, sumpah Allah atas nama matahari pada waktu pagi.
Firman
Allah yang artinya :
”Demi matahari dan cahayanya di pagi hari.”
(QS Al-Syams [91]: 1)
”Demi waktu matahari sepenggalahan naik.” (QS Al-Dhuha
[93]: 1)
Ada
apa dengan matahari dan cahayanya pada waktu pagi atau saat matahari naik
setinggi penggalah ? untuk menjawab pertanyaan ini, orang cukup melakukan upaya
sederhana yaitu keluar rumah pada pagi hari menuju tempat yang tak terhalang
ketika mengarahkan pandangan ke timur. Pada siang hari, kita tidak sanggup dan
dianjurkan untuk tidak melihat matahari secara langsung karena dapat menyebabkan
kebutaan. Tetapi pada waktu pagi ketika dapat dilihat dan ditatap langsung
dengan mata telanjang, matahari tampak berbentuk bulat dan berwarna kemerahan.
Karena
setiap pagi matahari tampak dengan bentuk bulat, tidak pernah berbentuk garis
lurus atau lengkung ke atas, berarti matahari berbentuk bundar seperti bola,
bukan seperti lembaran kain lingkaran yang tipis. Sebabnya, bola akan selalu
tampak bundar dilihat daru arah manapun. Adapun kain tipis berbentuk lingkaran
akan tampak seperti lingkaran jika dilihat dari depan dan berbentuk garis jika
dilihat dari samping. Barangkali inilah salah satu rahasia yang dapat diperoleh
dari penampakan matahari pada waktu pagi, matahari bundar.
Galileo,
(Ilmuan Italia, 1565 – 1642) mengamati langit karena kekaguman barunya terhadap
fenomena langit. Dengan memproyeksikan bayangan matahari pada sepotong kertas,
dia mengamati adanya bintik-bintik matahari (sunspots). Pada tahun 1613, Galileo mempublikasikan temuannya ini
dalam The Letters on Sunspots dan
membuat pernyataan pertamanya secara tertulis atas keyakinannya terhadap model
Copernicus.
Bintik-bintik
matahari merupakan daerah di permukaan matahari yang mempunyai temperatur di
bawah temperatur rata-rata dengan struktur yang sangat kompleks, kenyataannya
lain yang tidak kalah penting dari pengamatan intensif Galileo atas
bintik-bintik matahari ini adalah posisinya yang terus berubah. Perubahan
posisi bintik-bintik matahari ini dapat terjadi dan ditafsirkan sebagai akibat
rotasi matahari mengelilingi porosnya.
Matahari
berotasi mengelilingi porosnya, sebagaimana firman Allah :
Artinya : Dan matahari berjalan ditempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha
mengetahui.
(QS Ya’Sin [36]: 38)
Trio Bumi-matahari-bulan dapat
digambarkan sebagai berikut :
2.
Bayang-Bayang di Muka Bumi
Allah
Berfirman :
Artinya : Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya
bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia
akan mengetahui akibat perbuatannya). (QS
Al-Insyiqaq [84]: 5)
Bumi,
sebagaimana manusia, adalah makhluk. Bedanya, manusia mempunyai potensi untuk
patuh atau membangkang sedangkan bumi senantiasa patuh kepada Allah Sang
Pencipta. Bumi patuh ? Bagaimana wujud kepatuhan tersebut ? Bumi patuh dengan
senantiasa berotasi pada porosnya dan setia mengitari matahari.
Artinya : Dan di
bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. (Al-Dzariyat [51]: 20)
Mungkinkah
tanda kepatuhan itu ada pada bayang-bayang benda di muka bumi? Tetapi, apa
istimewa bayang-bayang ? Bukankah bayang-bayang atau bayangan hanya menandakan
adanya cahaya dan bagian yang menghalanginya? Pada waktu siang, kita menyaksikan
banyangan di area terbuka-tanah lapang, di pasar, jalan raya, terminal dan
dihampir semua tempat asal tidak terhalang atap. Pada malam hari, bayangan kita
muncul ketika berada di bawah lampu jalan, lampu rumah, lampu mesjid, dan
lampu-lampu yang lain. Jadi, apa istimewanya bayang-bayang.
Artinya : Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan)
Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau
Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami
jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu,. Kemudian Kami
menarik bayang-bayang itu kepada kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.
Ternyata,
Al-Qur’an memberi isyarat betapa bayang-bayang tidak boleh diremehkan. Ada apa
dengan bayang-bayang ? bayang-bayang mengisyaratkan dan mensyaratkan adanya
sinar cahaya, tetapi pada siang hari bayang-bayang bukan sekedar bayang-bayang
yang tetap tanpa perubahan, melainkan dapat memendek dan memanjang. Tetapi, bukankah perubahan panjang bayangan juga hal yang wajar karena bumi berotasi atau matahari bergerak naik sampai
puncak kemudian turun lagi?.
Artinya : Dan
Apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah
yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam Keadaan sujud kepada
Allah, sedang mereka berendah diri?
Pada
pagi hari, banyangan sangat panjang, jauh lebih panjang dari bendanya kemudian memendek
perlahan-lahan sampai sepanjang bendanya dan terus memendek. Pada tengah hari, banyangan
mempunyai panjang kecil atau terpendek bahkan pada hari tertentu tanpa bayangan
karena berimpit dengan bendanya. Semua perjalanan
bayang-bayang memendek ini terjadi karena bayang-bayang berada di sebelah barat
bendanya. Bayangan tidak berhenti di tingah hari, tetapi berbalik memanjang,
berbolak-balik ke kanan dan ke kiri.
Proses
bayangan memendek dan memanjang terjadi dan dapat diamati dalam sehari oleh
siapa saja serta berulang-ulang setiap hari. Masih ada sifat bayangan yang tidak terjadi pada orang-orang tertentu
dan tidak dapat dikenali dalam sehari, tetapi harus dalam satu tahun. Bayangan
dapat berada di sebelah utara selama enam bulan, kemudian disebelah selatan
benda selama enam bulan berikutnya. Tetapi ada orang atau benda yang berada di
tempat tertentu yang hanya dapat mempunyai bayangan di sebelah selatan saja
atau utara saja sepanjang tahun.
3.
Kalender Qomariyah
Allah
berfirman :
Artinya : Sekali-kali tidak adalah bantahan terhadap
ucapan-ucapan orang-orang musyrik yang mengingkari hal-hal tersebut di atas.
Allah bersumpah demi
bulan, benda langit yang muncul pada waktu malam. Dengan sumpah ini, berarti
Allah telah melengkapi sumpahnya atas nama-nama benda langit matahari (QS
Al-Syams : 1) bintang (QS Al-Takwir : 15) dan bulan. Ketiganya merupakan benda
langit yang secara rutin dilihat manusia. Dengan sumpah ini pula, berarti
keberadaan bulan sebagaimana matahari dan bintang mempunyai urgensi lebih
dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan lain. Tetapi apa urgensi bulan ?.
Fase Bulan
Ayat berikut barangkali dapat membantu dan memberi jawaban atas urgensi
bulan :
Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang bulan
sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia
dan (bagi ibadat) haji;
Bulan
dengan salah satu penampakannya, yakni penampakannya berupa sabit, merupakan
tanda bagi waktu. Kita tahu waktu merupakan bagian dari dwitunggal ruang waktu.
Tetapi bagaimana mungkin keberadaan bulan mampu menandai waktu ? salah satu
tanda waktu adalah selang atau rentang waktu terntentu yang berulang dan
dikenal sebagai periode. Apakah bulan bergerak secara periodik ?
Artinya : Dan dari mana saja kamu
keluar (datang), Maka Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram, Sesungguhnya
ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. dan Allah sekali-kali
tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS Ya Sin [36]: 39)
Manazilun adalah jamak dari manzilun yang berarti tempat rumah.
Bulan mempunyai banyak tempat, dan bulan berpindah dari satu tempat ke lain
tempat, tetapi akhirnya kembali dalam posisi melengkung dan condong, Al-urjun
al-qadimu. Kembali secara berulang sejak masa silam sampai masa sekarang,
penggalan waktu pengulangan ini adalah periode. Artinya, bulan bergerak dari
satu tempat ke lain tempat secara periodij, dan pada awal serta akhir periode
ditandai oleh penampakan bulan yang melengkung dan condong. Bagaimana lintasan
gerak periodik bulan ini ? Berbentuk
bola, elips, garis lurus seperti harmonik, atau lengkungan seperti
bandul matematis ? Dua lintasan terakhir jelas tidak mungkin karena dua gerak
ini akan memberi lintasan yang bolak balik, suatu waktu dari timur ke barat dan
pada waktu lain dari barat ke timur atau arah lain asal berlawanan. Sementara
itu, kenyataan memperlihatkan bulan bergerak satu arah tertentu dari timur ke
barat, tidak bolak balik.
Andai lintasan bulan berbentuk lingkaran atau elips, apa yang berperan sebagai titik pusatnya,
matahari atau bumi ? Tentu bumi karena ukuran penampakan bulan relatif selalu
sama, yang menggambarkan bahwa jarak bumi, bulan relatif sama. Tetapi, seberapa
besar radius bulan mengelilingi bumi ? Radius lintasan bulan mengitari bumi
harus sedemikian rupa sehingga matahari dan bulan tidak pernah dapat bertemu.
Artinya : Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului
siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS Ya Sin [36]: 40)
Allah Berfirman :
Artinya : Dia-lah yang menjadikan
matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang
demikian itu melainkan dengan hak[669]. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui. (QS Yunus [10]: 5)
Artinya : Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan
matahari sebagai pelita? (QS Nuh [71]: 16).
Apa makna kedua ayat yang serupa meski
tidak sama tersebut ? serupa karena bulan dikatakan sebagai nuran, bercahaya.
Tidak sama karena redaksionalnya dibalik dan matahari menggunakan dua istilah
yang berbeda dhiya-an dan sirajan. Dhiya-an berarti bersinar atau terang, sedangkan al-siraju berarti pelita, lampu malam (night
lihht) atau kandil.
No comments:
Post a Comment