Monday, March 25, 2013

Bintik-Bintik Matahari

Bintik-Bintik Matahari
Firman Allah :
Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah.(QS Fushshilat [41]: 37)
Malam dan siang membawa tanda diantaranya adalah ukuran ari usia alam semesta berhingga, baik dalam ukuran ruang maupun waktu, bukan tak berhingga. Ketakberhinggaan dalam waktu berarti keabadian; dan jagat raya abadi adalah jagat raya tanpa proses penciptaan yang berimplikasi pada penyangkalan keberadaan Tuhan. Suatu konsep yang menyimpang dari pandangan fundamental Islam bahwa Allah merupakan pencipta dan pengatur jagat raya dan isinya.
Malam dan siang menyangkal jagat raya abadi, lalu matahari dan bulan membawa tanda apa ? Adakah isyarat yang lain di dalam kitab suci yang dapat menuntun kita lebih lanjut ? Ada, sumpah Allah atas nama matahari pada waktu pagi.
Firman Allah yang artinya :
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari.” (QS Al-Syams [91]: 1)
”Demi waktu matahari sepenggalahan naik.” (QS Al-Dhuha [93]: 1)

Ada apa dengan matahari dan cahayanya pada waktu pagi atau saat matahari naik setinggi penggalah ? untuk menjawab pertanyaan ini, orang cukup melakukan upaya sederhana yaitu keluar rumah pada pagi hari menuju tempat yang tak terhalang ketika mengarahkan pandangan ke timur. Pada siang hari, kita tidak sanggup dan dianjurkan untuk tidak melihat matahari secara langsung karena dapat menyebabkan kebutaan. Tetapi pada waktu pagi ketika dapat dilihat dan ditatap langsung dengan mata telanjang, matahari tampak berbentuk bulat dan berwarna kemerahan.
Karena setiap pagi matahari tampak dengan bentuk bulat, tidak pernah berbentuk garis lurus atau lengkung ke atas, berarti matahari berbentuk bundar seperti bola, bukan seperti lembaran kain lingkaran yang tipis. Sebabnya, bola akan selalu tampak bundar dilihat daru arah manapun. Adapun kain tipis berbentuk lingkaran akan tampak seperti lingkaran jika dilihat dari depan dan berbentuk garis jika dilihat dari samping. Barangkali inilah salah satu rahasia yang dapat diperoleh dari penampakan matahari pada waktu pagi, matahari bundar.
Galileo, (Ilmuan Italia, 1565 – 1642) mengamati langit karena kekaguman barunya terhadap fenomena langit. Dengan memproyeksikan bayangan matahari pada sepotong kertas, dia mengamati adanya bintik-bintik matahari (sunspots). Pada tahun 1613, Galileo mempublikasikan temuannya ini dalam The Letters on Sunspots dan membuat pernyataan pertamanya secara tertulis atas keyakinannya terhadap model Copernicus.
Bintik-bintik matahari merupakan daerah di permukaan matahari yang mempunyai temperatur di bawah temperatur rata-rata dengan struktur yang sangat kompleks, kenyataannya lain yang tidak kalah penting dari pengamatan intensif Galileo atas bintik-bintik matahari ini adalah posisinya yang terus berubah. Perubahan posisi bintik-bintik matahari ini dapat terjadi dan ditafsirkan sebagai akibat rotasi matahari mengelilingi porosnya.
Matahari berotasi mengelilingi porosnya, sebagaimana firman Allah :
   
Artinya : Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.
(QS Ya’Sin [36]: 38)

Trio Bumi-matahari-bulan dapat digambarkan sebagai berikut :

2.      Bayang-Bayang di Muka Bumi
Allah Berfirman :

  
Artinya  :  Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh,  (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). (QS Al-Insyiqaq [84]: 5)

            Bumi, sebagaimana manusia, adalah makhluk. Bedanya, manusia mempunyai potensi untuk patuh atau membangkang sedangkan bumi senantiasa patuh kepada Allah Sang Pencipta. Bumi patuh ? Bagaimana wujud kepatuhan tersebut ? Bumi patuh dengan senantiasa berotasi pada porosnya dan setia mengitari matahari.

  
Artinya :   Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang  yang yakin. (Al-Dzariyat [51]: 20)
           
            Mungkinkah tanda kepatuhan itu ada pada bayang-bayang benda di muka bumi? Tetapi, apa istimewa bayang-bayang ? Bukankah bayang-bayang atau bayangan hanya menandakan adanya cahaya dan bagian yang menghalanginya? Pada waktu siang, kita menyaksikan banyangan di area terbuka-tanah lapang, di pasar, jalan raya, terminal dan dihampir semua tempat asal tidak terhalang atap. Pada malam hari, bayangan kita muncul ketika berada di bawah lampu jalan, lampu rumah, lampu mesjid, dan lampu-lampu yang lain. Jadi, apa istimewanya bayang-bayang.


Artinya :  Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu,. Kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.

            Ternyata, Al-Qur’an memberi isyarat betapa bayang-bayang tidak boleh diremehkan. Ada apa dengan bayang-bayang ? bayang-bayang mengisyaratkan dan mensyaratkan adanya sinar cahaya, tetapi pada siang hari bayang-bayang bukan sekedar bayang-bayang yang tetap tanpa perubahan, melainkan dapat memendek dan memanjang. Tetapi, bukankah perubahan panjang bayangan juga hal yang wajar karena  bumi berotasi atau matahari bergerak naik sampai puncak kemudian turun lagi?.
             

Artinya : Dan Apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam Keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri?

            Pada pagi hari, banyangan sangat panjang, jauh lebih panjang dari bendanya kemudian memendek perlahan-lahan sampai sepanjang bendanya dan terus memendek. Pada tengah hari, banyangan mempunyai panjang kecil atau terpendek bahkan pada hari tertentu tanpa bayangan karena berimpit  dengan bendanya. Semua perjalanan bayang-bayang memendek ini terjadi karena bayang-bayang berada di sebelah barat bendanya. Bayangan tidak berhenti di tingah hari, tetapi berbalik memanjang, berbolak-balik ke kanan dan ke kiri.
            Proses bayangan memendek dan memanjang terjadi dan dapat diamati dalam sehari oleh siapa saja serta berulang-ulang setiap hari. Masih ada sifat bayangan  yang tidak terjadi pada orang-orang tertentu dan tidak dapat dikenali dalam sehari, tetapi harus dalam satu tahun. Bayangan dapat berada di sebelah utara selama enam bulan, kemudian disebelah selatan benda selama enam bulan berikutnya. Tetapi ada orang atau benda yang berada di tempat tertentu yang hanya dapat mempunyai bayangan di sebelah selatan saja atau utara saja sepanjang tahun.
   
3.      Kalender Qomariyah
            Allah berfirman :

Artinya : Sekali-kali tidak adalah bantahan terhadap ucapan-ucapan orang-orang musyrik yang mengingkari hal-hal tersebut di atas.

            Allah bersumpah demi bulan, benda langit yang muncul pada waktu malam. Dengan sumpah ini, berarti Allah telah melengkapi sumpahnya atas nama-nama benda langit matahari (QS Al-Syams : 1) bintang (QS Al-Takwir : 15) dan bulan. Ketiganya merupakan benda langit yang secara rutin dilihat manusia. Dengan sumpah ini pula, berarti keberadaan bulan sebagaimana matahari dan bintang mempunyai urgensi lebih dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan lain. Tetapi apa urgensi bulan ?.
Fase Bulan  
            Ayat berikut barangkali dapat membantu dan memberi jawaban atas urgensi bulan :

Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji;

Bulan dengan salah satu penampakannya, yakni penampakannya berupa sabit, merupakan tanda bagi waktu. Kita tahu waktu merupakan bagian dari dwitunggal ruang waktu. Tetapi bagaimana mungkin keberadaan bulan mampu menandai waktu ? salah satu tanda waktu adalah selang atau rentang waktu terntentu yang berulang dan dikenal sebagai periode. Apakah bulan bergerak secara periodik ?


Artinya : Dan dari mana saja kamu keluar (datang), Maka Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram, Sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS Ya Sin [36]: 39)

            Manazilun adalah jamak dari manzilun yang berarti tempat rumah. Bulan mempunyai banyak tempat, dan bulan berpindah dari satu tempat ke lain tempat, tetapi akhirnya kembali dalam posisi melengkung dan condong, Al-urjun al-qadimu. Kembali secara berulang sejak masa silam sampai masa sekarang, penggalan waktu pengulangan ini adalah periode. Artinya, bulan bergerak dari satu tempat ke lain tempat secara periodij, dan pada awal serta akhir periode ditandai oleh penampakan bulan yang melengkung dan condong. Bagaimana lintasan gerak periodik bulan ini ? Berbentuk  bola, elips, garis lurus seperti harmonik, atau lengkungan seperti bandul matematis ? Dua lintasan terakhir jelas tidak mungkin karena dua gerak ini akan memberi lintasan yang bolak balik, suatu waktu dari timur ke barat dan pada waktu lain dari barat ke timur atau arah lain asal berlawanan. Sementara itu, kenyataan memperlihatkan bulan bergerak satu arah tertentu dari timur ke barat, tidak bolak balik.

Andai lintasan bulan berbentuk lingkaran atau elips, apa  yang berperan sebagai titik pusatnya, matahari atau bumi ? Tentu bumi karena ukuran penampakan bulan relatif selalu sama, yang menggambarkan bahwa jarak bumi, bulan relatif sama. Tetapi, seberapa besar radius bulan mengelilingi bumi ? Radius lintasan bulan mengitari bumi harus sedemikian rupa sehingga matahari dan bulan tidak pernah dapat bertemu.


Artinya :   Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS Ya Sin [36]: 40)

Allah Berfirman :
    Artinya : Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak[669]. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Yunus [10]: 5)

Artinya :  Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? (QS Nuh [71]: 16).
Apa makna kedua ayat yang serupa meski tidak sama tersebut ? serupa karena bulan dikatakan sebagai nuran, bercahaya. Tidak sama karena redaksionalnya dibalik dan matahari menggunakan dua istilah yang berbeda dhiya-an dan sirajan. Dhiya-an berarti bersinar atau terang, sedangkan al-siraju berarti pelita, lampu malam (night lihht) atau kandil.

No comments:

Post a Comment