Tuesday, June 11, 2013

Identifikasi Organisasi Sosial Politik dan Perubahan Sosial

Identifikasi Organisasi Sosial Politik dan Perubahan Sosial Politik 
  • Perubahan sosial politik adalah transformasi struktur, proses dan tujuan-tujuan yang mempengaruhi distribusi dan penggunaan kekuasaan yang memerintah dalam suatu masayarakat. 
  • Perubahan politik boleh terjadi karena penyesuaian sistem terhadap tuntutan-tuntutan baru dan perubahan lingkungan atau karena suatu sistem tidak mampu lagi mempertahankan diri sendiri sehingga diganti dengan sistem yang lain. 
  • Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi perubahan sosial: 
  1. Kontak dengan kebudayaan lain 
  2. Sistem pendidikan baik formal maupun informal semakin maju dan meningkat 
  3. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu 
  • Kekuatan-kekuatan yang mendorong suatu perubahan: 
  1. Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada 
  2. Tekanan dari luar seperti kompetisi dan keharusan menyesuaikan diri 
  3. Kebutuhan dari dalam untuk mencapai efesiensi dan peningkatan 
  4. Pengetahuan tentang perbedaan antara yang ada dan yang seharusnya biasa saja 
  • Konsep perubahan politik penting untuk dijelaskan untuk melihat bahwa pilihan seseorang terhadap organisasi sosial politik tersebut sangat bergantung pada kondisi politik yang ada, antara lain: 
  1. Perspektif sosiologis 
  2. Perspektif psikologis 
  3. Perspektif rasional politis 
  4. Perubahan politik 
  • Perspektif psikologis menganggap sikap sebagai variable sentral dalam menjelaskan perilaku pemilih, hal itu disebabkan oleh: 
  1. Sikap merupakan fungsi kepentingan 
  2. Sikap merupakan fungsi penyesuaian diri 
  3. Sikap merupakan fungsi eksternalisasi dan pertahanan diri 
  • Inkonsistensi dalam berorganisasi à suatu organisasi sosial selalu mengalami perubahan karena perubahan itu merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. 
  • Penyebab inkonsistensi antara lain: 
1. Berkurangnya kekuatan-kekuatan yang mendorong terciptanya kesatuan kelompok 
2. Kepercayaan terhadap kelompok lain karena kekecewaan dari kelompok yang telah diikuti 
3. Kebutuhan para anggota semakin banyak namun kurang percaya terhadap kelompoknya dalam membantu memenuhi kebutuhannya tersebut 
  • Terjadinya inkonsistensi didorong oleh penggerak-penggerak tertentu, pengaruh ini muncul dari dua sumber yakni dari dalam dan dari luar, antara lain: 
  1. Faktor internal, atau dapat juga disebut sosiogenetik 
  2. Faktor internal laten 
  3. Faktor eksternal 
  • Organisasi politik adalah suatu sistem disiplin yang mengatur segala proses politik suatu masyarakat dalam suatu Negara. 
  • Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan bahwa organisasi politik adalah suatu sistem disiplin yang mengatur sistem tingkah laku manusia dalam ruang lingkup yang komplek pada setiap masyarakat termasuk mengatur proses politik.
Masyarakat dalam Perubahan Sosial 
  • Masyarakat menurut Spencer adalah sebuah organisme sesuatu yang hidup. Sebagai organisme, masyarakat mengalami pertumbuhan terus menerus, sehingga bagian-bagiannya tidak sama. 
  • Masyarakat menunjukan peningkatan struktur, peningkatan kompleksitas struktur berarti dalam struktur masyarakat terjadi diferensiasi atau berarti pula bahwa masyarakat terjadi peningkatan diferensiasi fungsi-fungsi. 
  • Pertumbuhan masyarakat terjadi melalui proses diferensiasi dan integrasi terus menerus, perbanyak unit-unit, perluasan kelompok-kelompok dan penyatuan kelompok-kelompok dan selanjutnya peningkatan integrasi kelompok. 
  • Integrasi yang mengikuti diferensiasi tidak hanya berarti memperbanyak massa tetapi juga memajukan massa itu menuju hubungan antar bagian yang lebih akrab. Jadi masyarakat berkembang dari homogen menjadi heterogen, namun proses tersebut kembali mengupayakan adanya peningkatan homogenitas. 
  • Industrialisasi yang disertai dengan teknologi semakin memperkuat perubahan-perubahan dalam masyarakat. Soerjono Soekanto (1987) mengemukakan: “proses industrialisasi pada masyarakat yang agraris merupakan perubahan yang membawa pengaruh yang besar pada masyarakat. Berbagai lembaga-lembaga masyarakat akan terpengaruh, misalnya hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan-hubungan keluarga, stratifikasi masyarakat dan keluarga. 
  • Bagi masyarakat agraris, industrialisasi yang terjadi memlalui pembangunan industri didaerahnya, tentunya memberikan harapan-harapan kepada mereka untuk dapat memanfaatkan keberadaan masyarakat tersebut, antara lain dengan bekerja pada industri, ataupun memanfaatkan peluang ekonomi yang lain dari adanya industri, terlebih lagi bila lahan pertanian yang selama ini menjadi sumber ekonomi masyarakat menjadi hilang karena digunakan untuk industri. 
  • Perkembangan masyarakat dalam lingkungan industri, ternyata tidak seiring dengan perkembangan industri itu sendiri. Teknologi dan infrastruktur lainnya yang dikembangkan dalam industri tidak diikuti dengan perkembangan mental bekerja dari para pekerja, terutama dari penduduk lokal. 
  • Perilaku kerja dan hubungan manusia merupakan dua konsep utama dalam membahas nilai dan perilaku hubungan masyarakat industri. Perubahan perilaku masyarakat industri modern akan mengubah pola-pola hubungan kerja secara keseluruhan. Perubahan ini bersifat mendasar, yang berhubungan dengan landasan filosofi dan pandangan hidup masyarakat secara kolektif, antara lain: 
  • Hubungan perburuhan dalam industri akan mengubah pola perilaku manusia dalam hubungan kerja yang dibentuknya. 
  • Hubungan manusia akan mengalamni perubahan, sesuai dengan pergeseran penghargaan manusia terhadap konsep waktu nilai kerja, masa depan, dll. 
  • Industri manufaktur sebagai industri yang padat modal lebih mengutamakan efesiensi dalam pembangunan dalam berbagai sumber. Hanya pekerja yang benar-benar dibutuhkan yang dapat bekerja pada industri. Walaupun demikian, lapangan pekerjaan lain yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat cukup terbuka. 
  • Pembangunan industri pada suatu daerah, yang diikuti dengan masuknya para pekerja yang berasal dari daearh lain ke daerah tersebut. Menimbulkan adanya kebutuhan lain yang perlu disediakan oleh masyarakat. Kondisi demikian memberikan kesempatan kepada masyarakat di daearh tersebut untuk dijadikan lapangan pekerjaaan. 
  • Perubahan sosial masyarakat pinggiran kota (transisi) yang dipicu oleh pembangunan industri di daerah tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan, yang salah satunya adalah aspek ketenagakerjaan. Masayarakat pinggiran kota memiliki karakter yang cepat berubah dan mudah terpengaruh, sehingga perubahan yang terjadi dalam lingkungan cepat diadaptasi. Namun dalam hal ini perubahan mental bekerja, ternyata belum dapat mengikuti perubahan yang terjadi dalam teknologinya. 
  • Pertumbuhan masyarakat pinggiran diwarnai pula dengan tumbuhnya berbagai alternatif lapangan usaha, selain industri itu sendiri, yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat. Diferensiasi dan segmentasi dalam masyarakat didorong kea rah homogenitas, yang membuat diferensiasi dalam masyarakat tetap fungsional. 

No comments:

Post a Comment