Tuesday, June 11, 2013

Perubahan Sosial – Budaya di Masyarakat di Era Globalisasi

Perubahan Sosial – Budaya di Masyarakat di Era Globalisasi 
Proses globalisasi dan modernisasi
  • Masa Kapitalisme à berasal dari bahasa latin, kapital berarti kepala atau modal pokok dalam perniagaan. Jadi kapitalisme adalah paham atau sistem ekonomi yang modalnya bersumber pada tanah dan modal berada pada tangan swasta dan semata-mata bertujuan untuk mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya. 
  • Kapitalisme terbagi dua bagian yaitu kapitalisme lama dan kapitalisme baru. Kapitalisme lama à Gold (emas/materi), Glorious(kajayaan), Gospel(agama). Kapitalisme modern à ditandai dengan adanya revolusi industri di inggris yang berlangsung tahun 1790 – 1850. 
  • Adanya neo imperialism à suatu bentuk penjajahan yang terutama dalam bentuk ekonomi. 
  • Modernisasi à secara bahasa berarti baru, kekinian, akhir, dan up to date. Samuel Huntington memberikan istilah modernisasi, yaitu: 
  1. Penggantian sejumlah besar dari hal-hal yang tradisional, bersifat keagamaan, kekeluargaan, dan kekuasaan politik atas dasar etnik dengan satu kekuasaan nasional dan sekuler 
  2. Munculnya fungsi-fungsi politik harus dikelola dengan hierarki administrative yang baru dan dipilih atas dasar kemampuan atau prestasi bukan asal usul mereka 
  3. Meningkatkan partisipasi politik oleh kelompok-kelompok sosial dari seluruh masyarakat melalui perkembangan institusi baru, seperti partai politik dan kelompok interest dalam rangka partisipasi tersebut 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Perubahan Sosial dan Budaya 
  • Kontak dengan kebudayaan lain, adanya difusi à yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain 
  • Sistem pendidikan formal yang maju, melalui pendidikan seseorang diajarkan berbagai kemampuan dan nilai-nilai yang berguna bagi manusia terutama untuk membuka pikirannya terhadap hal-hal baru 
  • Toleransi, perubahan sosial budaya yang cepat akan terjadi pada masyarakat yang sangat toleran terhadap perbuatan atau masyarakat yang berperilaku menyimpang, baik yang positif maupun negatif. 
  • Sistem stratifikasi terbuka, sistem pelapisan sosial terbuka pada masyarakat akan memberikan peluang sebesar-besarnya kepada individu untuk naik ke kelas sosial yang lebih tinggi melalui berbagai usaha yang diperbolehkan oleh kebudayaannya 
  • Penduduk yang heterogen, masyarakat yang berbasis latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi akan mudah mengalami pertentangan-pertentangan yang mengundang keguncangan 
  • Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan, dengan adanya ketidakpuasan tersebut akan mendorong masyarakat melakukan perubahan sistem yang ada dengan cara menciptakan sistem baru agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya 
  • Orientasi ke masa depan, perubahan-perubahan harus dilakukan agar dapat menerima masa depan 
  • Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya, yang dapat mengubah atau memperbaiki keadaan nasib manusia adalah manusia itu sendiri dengan bimbingan Tuhan 
Perubahan Sosial yang terjadi pada Masyarakat 
Faktor-faktor yang dapat menghambat perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, antara lain: 
  1. Kurang berhubungan dengan masyarakat lain, masyarakat yang kurang memiliki hubungan dengan masyarakat lain umumnya adalah masyarakat terasing atau terpencil. Dengan keadaan seperti itu, mereka tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain 
  2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan disuatu kelompok masyarakat dapat disebabkan karena masyarakat tersebut berada diwilayah yang terasing, sengaja mengasingkan diri atau lama dikuasai (dijajah) oleh bangsa lain sehingga mendapat pembatasan-pembatasan dalam segala bidang 
  3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional, suatu sikap yang mengagungkan tradisi lama serta anggapan bahwa tradisi tidak dapat diubah akan sangat menghambat jalannya proses perubahan, keadaan tersebut akan menjadi lebih kritis apabila masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif 
  4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat, dalam suatu masyarakat selalu terdapat kelompok-kelompok yang menikmati kedudukan tertentu 
  5. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada, integrasi sosial mempunyai derajat yang berbeda. 
  6. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis, di dalam masyarakat menganggap pandangan hidup atau keyakinan yang telah menjadi ideologi dan dasar integrasi mereka dalam waktu lama dapat terancam oleh setiap usaha perubahn unsur-unsur kebudayaan 
  7. Prasangka pada hal-hal baru atau asing (sikap tertutup), terdapat pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa asing, mereka menjadi sangat curiga terhadap hal-hal yang datang dari luar sebab memiliki pengalaman pahit sebagai bangsa yang pernah dijajah, umumnya unsur-unsur baru yang masuk berasal dari dunia barat 
  8. Adat istiadat (kebiasaan),merupakan pola perilaku anggota masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan pokoknya 
Gerakan Reformasi 1998: Sebuah Perubahan Politik dan Pemerintahan Indonesia 
  • Proses reformasi pada tahun 1998 telah berdampak besar dalam kehidupan masyarakat di Indonesia secara umum dan politik / pemerintahan secara khusus. Pertama, yang paling disarankan dan dapat dilihat dengan jelas adalah jatuhnya rejim orde baru yang telah berkuasa selama 32 tahun. 
  • Selama berkuasa, rejim orde baru telah menjadi orde kekerasan, yang selalu mengedepankan tindakan represif dalam menjaga kelanggengan kekuasaannya. 
  • Mundurnya Presiden Soeharto yang dianggap sebagai simbol orde baru telah menjadi tolok ukur dari perubahan tersebut. Namun banyak pula kalangan melihat bahwa mundurnya Soeharto tidak akan memberikan kontribusi terhadap perubahan yang diinginkan. 
  • Kedua, seiring dengan jatuhnya rejim orde baru maka berdampak pada struktur pemerintahan. Dalam berbagai tuntutannya, mahasiswa menganggap bahwa struktur pemerintahan di masa rejim orde baru menjadi instrument penindasan terhadap masyarakat. 
  • Ketiga, perubahan sistem politik di Indonesia. Walaupun sering dikatakan bahwa paham yang dianut oleh sistem politik Indonesia adalah demokrasi, ini jauh berbeda dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Perbedaan pendapat-pendapat yang sering sekali dianggap mengganggu stabilitas-stabilitas hal yang haram di masa orde baru. 
  • Aspirasi politik dari masyarakat kemudian dipersempit dengan sistem tiga partai yang jelas tidak berpihak pada masyarakat. Oleh karena itu salah satu tuntutan mahasiswa pada tahun 1998 adalah melakukan pemilihan umum (pemilu) dalam waktu dekat. Salah satu contoh perubahan dekat adalah pelaksanaan sistem pemilihan umum langsung yang dilaksanakan pada tahun 2004. 
  • Proses reformasi di Indonesia pada tahun1998 yang diharapkan oleh seluruh elemen / lapisan masyarakat adalah sebuah perubahan yang menyeluruh di masyarakat (semua bidang). Tujuannya adalah semua kebijakan politik dan ekonomi berada ditangan rakyat dalam arti sesungguhnya.

No comments:

Post a Comment