Tuesday, June 25, 2013

Makalah analisis upaya melestarikan budaya bangsa

BAB II - PEMBAHASAN
Sebagai generasi penerus bangsa dan warga negara yang baik kita mempunyai peranan penting untuk mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa. Serta supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleg negara lain. Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya :
  • Strength (Kekuatan) adalah situasi dan kondisi yang merupakan kekuatan peranan budaya daerah dalam memperkokoh budaya nasional.
  • Weakness (Kelemahan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari peranan budaya daerah dalam memperkokoh budaya nasional.
  • Opportunity (Kesempatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang dari peranan budaya daerah dalam memperkokoh budaya nasional.
  • Threat (Hambatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan hambatan-hambatan yang dapat mengancam eksistensi peranan budaya daerah dalam memperkokoh budaya nasional.
2.1 Kekuatan (Strength)
  • Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia ; Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda tiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khasnya seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.
  • Memiliki ciri khas budaya lokal Indonesia ; Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya warga asing yang mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suatu daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang unik.
  • Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa ; Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.
2.2 Kelemahan (Weakness)
  • Minimnya kesadaran masyarakat ; kurangnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan budaya lokal pada masing-masing daerah bisa mengikis ciri budaya yang ada. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan ciri khas dari budaya tersebut.
  • Pengaruh budaya luar ; Kurangnya saringan terhadap budaya luar yang dapat merusak jati diri bangsa. 
  • Kurangnya minat generasi bangsa untuk mempelajari budaya lokal lebih mendalam ; Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun, sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengah perkembangan zaman.
  • Minimnya komunikasi budaya ; Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
2.3 Peluang (Opportunity)
  • Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya ; Apabila budaya lokal dapat dijaga dengan baik, Indonesia akan dipandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.
  • Kuatnya budaya bangsa memperkokoh rasa persatuan ; Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.
  • Kemajuan pariwisata ; Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi, hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
  • Multikuturalisme ; Dalam artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr. Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme memberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan budaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.
2.4 Hambatan (Threat)
  • Kemajuan teknologi ; Kemajuan IPTEK mengikisnya kebudayaan yang ada. Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya kelautan/daratan) di kawasan Maluku dan Irian Jaya.
  • Perubahan alam ; Alam terus berubah mengikuti perubahan zaman menjadikan tantangan tersendiri dalam upaya melestarikan kebudayaan yang ada. Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola fikir serta pola hidup masyarakat juga ikut berubah.
  • Pengaruh budaya asing ; Pemerintah sangat berperan penting dalam upaya pelestarian budaya dengan masuknya budaya asing tanpa filter, jika tidak ditanggulangi akan cepat menggeser kebudayaan lokal yang ada. Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang ditengah perkembangan zaman.
Contoh upaya melestarikan budaya bangsa
Festival Dalang Cilik
Upaya Melestarikan Warisan Budaya
indosiar.com, Yogyakarta - Festival dalang cilik ini digelar di Universitas Yogyakarta kemarin. Meski usianya masih relatif muda namun kemampuan mereka dalam mendalang tidak kalah hebat dibandingkan senior senior mereka. 

Mereka juga pandai memainkan setiap babat dan memilih tema cerita. Kondisi ini tentunya menarik perhatian penonton yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa. 
Adam Gifari misalnya, bocah berusia 10 tahun ini sudah malang melintang mengikuti festival dalang. Dia belajar mendalang sejak usia 3,5 tahun. Dalam kesempatan ini, Adam Givari memainkan cerita berjudul Seno Bobo.

Selain untuk memeriahkan acara dies natalis universitas ke 46, pagelaran ini untuk melestarikan budaya bangsa sejak usia dini.(Krisna Agung/Her)

DAFTAR PUSTAKA
Tri Antika. “Keanekaragaman Budaya Indonesia Yang Mulai Luntur (Upaya Melestarikan Budaya)
Krisna Agung. “Upaya Melestarikan Warisan Budaya”.
Elvira Lestari Cahya Ningrum. “Pelestarian Budaya Indonesia Melalui Kesenian”. 

No comments:

Post a Comment