PENGGUNAAN BAHASA DALAM BERBICARA
Ada dua faktor penting yang harus diperhatikan seseorang ketika akan meningkatkan keterampilan berbicaranya ataupun ketika akan berbicara dengan orang lain. Kedua faktor penting tersebut adalah faktor kebahasaan dan nonkebahasaan. Namun, sebelum diuraikan lebih lanjut tentang faktor kebahasaan dan nonkebahasaan tersebut terlebih dahulu akan diuraikan penggunaan bahasa dalam berbicara. Menurut Halliday dan Brown (dalam Tarigan, 1990:13), penggunaan bahasa dalam berbicara menunjukkan adanya pemanfaatan bahasa dalam fungsi: (1) instrumental, (2) regulasi, (3) representasional, (4) interaksional, (5) personal, (6) heuristik, dan (7) imajinatif.
1. Fungsi Instrumental
Dalam fungsi instrumental ini bahasa bertindak untuk menggerakkan serta memanipulasi lingkungan yang menyebabkan suatu peristiwa tertentu terjadi.
Misalnya: “Jangan memotong pembicaraan orang lain!”
“Para guru beranggapan bahwa kamu bersalah”.
“Jangan pegang pisau itu!”
2. Fungsi regulasi atau pengaturan
Fungsi regulasi atau pengaturan menunjuk pada penggunaan bahasa untuk mengatur dan melakukan pengawasan sehingga norma yang telah ditetapkan dapat ditegakkan. Fungsi pengawasan ini kadang-kadang sulit dibedakan dari fungsi instrumental. Ucapan “Saya menganggap kamu bersalah dan menghukum kamu selama tiga tahun di penjara” bertindak sebagai fungsi instrumental, tetapi ucapan “Demi keadilan untuk memperbaiki tindakanmu yang tidak bermoral maka kamu akan disekap di penjara selama tiga tahun”, lebih menonjolkan fungsi regulasi.
3. Fungsi representasional
Fungsi representasional bahasa adalah penggunaan bahasa untuk membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan dalam pengertian “menggambarkan” realitas yang terlihat oleh seseorang.
Contoh: “Jalan Malioboro sangat ramai pada musim liburan sekolah”.
“Presiden SBY berkunjung ke Yogyakarta”.
4. Fungsi interaksional
Fungsi interaksional bahasa bertindak untuk menjamin pemeliharaan sosial. Kontak komunikasi antara sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga adanya hubungan sosial di antara mereka dapat tercipta dengan baik melalui pembicaraan atau komunikasi dengan menggunakan bahasa tertentu. Keberhasilan komunikasi interaksional menuntut pengetahuan mengenai bahasa slang, jargon, lelucon, cerita rakyat, adat istiadat, sopan santun, dan lain-lain yang ada dan hidup di lingkungan tempat kita berinteraksi dengan sesama tersebut. Dengan pengetahuan tersebut, komunikasi yang dibina akan lebih berhasil.
5. Fungsi Personal
Dalam berbicara atau berkomunikasi seorang pembicara menggunakan bahasa untuk menyatakan perasaan, emosi, kepribadian, reaksi-reaksi yang terkandung dalam sanubarinya. Kepribadian seseorang biasanya ditandai oleh penggunaan fungsi personal komunikasinya. Dalam ciri personal bahasa jelas bahwa kognisi atau pengertian, pengaruh, dan budaya saling mempengaruhi dengan cara-cara yang belum banyak diselidiki.
6. Fungsi Heuristik
Fungsi bahasa heuristik ini melibatkan bahasa yang dipergunakan untuk memperoleh pengetahuan, dan mempelajari lingkungan. Fungsi-fungsi heuristik seringkali disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang menuntut jawaban-jawaban. Anak-anak khususnya memperlihatkan dengan jelas penggunaan fungsi heuristik ini dalam pertanyaan-pertanyaan “mengapa” mengenai dunia sekeliling mereka. Penyelidikan (atau “rasa ingin tahu”) merupakan suatu metode heuristik untuk memperoleh pemerian-pemerian realitas dari orang lain.
7. Fungsi Imajinatif
Fungsi imajinatif bahasa bertindak untuk menciptakan sistem-sistem atau gagasan-gagasan imajiner. Bahasa dalam fungsi ini digunakan untuk menyampaikan cerita secara lisan tentang cerita, cerita novel, membuat cerita lelucon, dan sebagainya. Melalui dimensi-dimensi imajinatif bahasa kita bebas menjelajah ke seberang dunia yang nyata membumbung tinggi ke atas ketinggian keindahan bahasa itu sendiri, dan melalui bahasa itu menciptakan mimpi-mimpi yang mustahil, kalau kita menginginkannya.
No comments:
Post a Comment