JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES
Murphy
dan Peck menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir.
Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang wirausaha
dalam mengembangkan profesinya.
1. Mau Kerja Keras (Capacity for Hard Work)
Kerja
keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Rasulullah
sangat marah melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan
beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali kepada seorang
lelaki agar mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar.
Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan
tidur sesudah subuh cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari
itu. Akhirnya laki-laki itu sukses dalam hidupnya.
Demikianlah
setiap pengusaha yang sukses selalu menempuh saat-saat ia harus bekerja
keras membanting tulang dan merintis perusahaannya. Seorang pengusaha
taksi mungkin tadinya ia hanya seorang sopir angkutan umum, seorang
pengusaha tekstil mungkin tadinya seorang pedagang kredit tekstil dan
banyak lagi contoh yang dapat kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha
yang sukses.
Sikap
kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini
unsur disiplin memainkan peranan penting. Sebab, bagaimana orang mau
bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu, sesuai
irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap untuk kerja, mulai kerja,
istirahat (tidak terlalu lama dan seterusnya sampai malam tiba. Malam
hari ia tidur (tidak begadang sampai larut malam). Ada satu lagi elemen
penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah diri kepada Allah
Swt. Dengan selalu berdoa kepada-Nya “Ya Allah perbaikilah nasibku,
…dst”. Insya Allah kerja keras yang diiringi dengan do’a akan memperoleh
sukses seorang mahasiswa yang belajar keras tiap malam plus dua setelah
shalatnya. Insya Allah soal-soal ujian akan muncul dari materi yang
sudah ia pelajari dan nilai A gampang diraih.
2. Bekerjasama dengan Orang Lain (Getting Thing one With and Through people)
Perbanyaklah
teman dengan orang-orang di bawah ataupun dengan orang-orang di atas
kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta disiplin
menghadapi atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga
orang lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut “manajemen”
yaitu ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan.
Seorang
wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat. Dia tidak suka
fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam
lipatan, menohok kawan seiring dan sebagainya. Dia harus berperilaku
yang menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerja sama
dalam mencapai keberhasilan.
Gambar : Pengembangan Karir
3. Penampilan yang Baik (Good Appearance)
Ini
bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras cantik.
Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur, disiplin.
Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya
penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang
dimana-mana dan akan sukses bekerja sama dengan siapa saja.
Seorang
lulusan sekolah menengah atau alumni sebuah perguruan tinggi melamar
dan diterima bekerja di sebuah perusahaan. Dia berpenampilan baik
seperti diceritakan di atas, maka dengan cepat ia naik pangkat menduduki
posisi kunci dalam perusahaan tersebut. Berkat naluri wirausahanya ia
bisa menabung dari income-nya tiap bulan, kemudian mencari
peluang-peluang usaha lain. setelah modal tabungan dirasa cukup, maka ia
dapat menjelma menjadi wirausahawan sukses. peluang usahanya
wirausahanya bisa dalam bentuk mensuplai komoditi yang diperlukan oleh
bekas perusahaan tempat ia semula bekerja atau merintis wirausaha dalam
jenis komoditi yang sama di kota yang sama atau ia pindah ke kota lain.
4. Yakin (Self Confidence)
Kita
harus memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu
usaha, jangan ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik, kemudian berserah
diri, tawakal kepada Allah Swt.
Self-confidence
ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti,
tekun, sabar, tidak Ragu-ragu. setiap hari otaknya selalu berputar
membuat rencana dan perhitungan-perhitungan alternatif. Dia bisa saja
menguji buah pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun
yang kontra dengan rencananya.
5. Pandai Membuat Keputusan (Making Sound Decision)
Jika
anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah
pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta
pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan terbaik.
6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education)
Zaman
sekarang pendidikan adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik harganya
murah sekali. Sebaliknya orang terdidik, memiliki ilmu dan keterampilan
akan dibayar mahal. Benarlah Rasulullah yang mewajibkan semua Muslim
menuntut ilmu dari ayunan sampai ke liang kubur. Pendidikan ini bukan
berarti harus masuk perguruan tinggi, melainkan pendidikan dalam bentuk
kursus-kursus, penalaran di kantor, membaca buku, dan sebagainya.
Pendidikan
college dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang menemukan
dan mengembangkan jiwa serta operasional wirausaha. Akan tetapi, hal
yang penting disini ialah adanya tambahan pengetahuan.
7. Ambisi untuk Maju (Ambition Drive)
Kita
jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya
semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam
menghadapi pekerjaan dan tangan, biasanya banyak berhasil dalam
kehidupan. Adapun jenis pekerjaan yang dilakukan profesi apapun yang
dihadapi, Kita harus mampu melihat ke depan dan berjuang untuk menggapai
apa yang diidam-idamkan.
8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
Pandai
berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam
bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak
didengar, mampu menarik perhatian orang lain. komunikasi baik, diikuti
dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu
seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan
keterampilan berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak karir.
No comments:
Post a Comment