Menyusun Marketing Plan
Setelah wirausahawan memahami
beberapa konsep pemasaran, maka selanjutnya
dapat disusun marketing plan. Plan berarti merencanakan. Esensi planning tidak lain adalah decision making. Eksekutif marketing harus
mampu menyusun core strategy (strategi inti) perusahaan untuk
tahun yang akan datang.
Manajer pemasaran jangan meniru saja, mengulang
kembali strategi tahun yang lalu. Akan
tetapi, harus mau memikirkan strategi lain yang mungkin lebih baik. Namun, tidak pula berarti strategi yang lalu harus
diganti. Jika memang cocok teruskan, tetapi harus mau memikirkan modifikasi
strategi bare agar ada perbandingan sebagai alternatif.
Format Marketing
Plan
Format
marketing plan tentu tidak sama pada semua
perusahaan, karena kegiatan usahanya berbeda. Akan tetapi, yang penting
adalah core strategy-nya, sedangkan format berikut ini adalah sebagai
rambu-rambu saja. Marketing
plan memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Analisa situasi (S. W.O. T)
2.
Tujuan Pemasaran (Marketing
Objectives)
3.
Strategi inti (Core Strategy)
4.
Jadual Pelaksanaan (Action Plan)
5.
Anggaran Pemasaran (Marketing
Budget)
6.
Kontrol (Control)
(Alex D. Triana, 1985: 75)
ad. 1.
Wirausaha harus menganalisa
keadaan intern dan ekstern perusahaannya. Keadaan intern meliputi gambaran
penjualan tahun terakhir Berta analisis jumlah yang diperoleh.
Kemudian juga dianalisa,sumber daya manusia dan
somber daya lainnya yang ada dalam perusahaan. Mengenai keadaan ekstern
perlu diperhatikan keadaan makro yang berhubungan dengan kepentingan
perusahaan. Analisis makro ini meliputi keadaan politik, ekonomi, social,
budaya. Analisis intern dan ekstern tersebut dilengkapi lagi dengan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamanancaman
atau kendala yang mempengaruhi kehidupan perusahaan.
ad.2.
Tujuan pemasaran perusahaan tentu beraneka ragam
sesuai dengan kepentingan perusahaan
masing-masing. Sebagai contoh dapat dikemukakan tujuan pemasaran,
mempertahankan posisi perusahaan sebagai
market leader, atau memperluas penguasaan market share sampai dengan
30%.
Tujuan pemasaran juga bisa menetapkan volume penjualan
total sekian Rp Milyar setahun, yang dapat dibagi berdasarkan masing-masing
item barang yang diproduksi. Ada perbedaan antara tujuan pemasaran dengan
strategi pemasaran. Jika tujuan pemasaran dinyatakan untuk mengembangkan produk atau meningkatkan marketing budget,
ini adalah merupakan strategi bukan
tujuan. Jadi, tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai. Sedangkan strategi merupakan policy untuk mencapai hasil tersebut.
ad.3.
Strategi
inti merupakan alternatif strategi yang terpilih dalam decision making. Untuk
menghasilkan strategi inti ini dibutuhkan pernikiran mendalam didukung oleh data dan fakta sehingga bisa dirumuskan secara tajam.
Misalnya, menguasai pasar
di daerah Sumatera dengan mengutamakan penggunaan price policy tertentu.
Strategi inti ini biasanya tidak terlalu panjang, paling banyak cukup satu
halaman.
ad.4.
Jadual pelaksanaan atau action plan lebih banyak,
sebab di sini strategi inti dielaborasi
lebih rinci. Jika misalnya strategi inti yang ingin dilaksanakan berupa pengembangan produk, maka
harus dijabarkan model, bahan, mutu, kemasan, dan sebagainya.
Action
plan harus menjawab beberapa pertanyaan:
*
What, apa tugas yang
harus dilakukan?
*
Who,
siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab?
*
When, kapan pekerjaan
harus dilaksanakan dan harus selesai?
*
Where, jika diperlukan di mana percobaan pasar akan
dilakukan?
*
How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut?
Semua
kegiatan di atas bertitik tolak dari strategi inti yang telah ditetapkan.
ad.5.
Di dalam marketing budget dengan jelas harus
dinyatakan besar biaya yang diperlukan jenis
kegiatan pemasaran untuk berbagai teknik promosi, melakukan riser
pemasaran, dan sebagainya.
Jika
diperlukan, rincian biaya disusun untuk masing-masing item produksi.
ad.6.
Untuk semua implementasi
marketing plan harus dilakukan pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan membaca
laporan-laporan tertulis dari pelaksana
ataupun basil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera
diambil tindakan perbaikan.
No comments:
Post a Comment