Tuesday, July 9, 2013

Tiga Komponen Marketing Concept

Tiga Komponen Marketing Concept
Sasaran utama Marketing Concept ialah Kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga komponen penting yaitu customer needs and wants, organizationally integrated marketing strategy and goals (Bygrave 1994: 68). Inti dari marketing concept ini ialah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan produsen, tapi sebaliknya mengharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.

Marketing mulai dengan pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh konsumen? Jawabannya adalah kepuasan. Konsumen mencari nilai dan terpenuhi keinginannya. Perhatikan gambar berikut.

The Marketing Concept
Komponen kedua yang membentuk marketing concept ialah organisasi yang terintegrasi, yang utuh. Walaupun bisnis sudah bertumbuh dari hanya beberapa orang pendiri telah memiliki ratusan karyawan, namun harus tetap satu arch yaitu customer focus. Semua orang dari segala bidang, harus mempunyai pandangan sama, langsung atau tidak langsung harus selalu membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap perusahaan.

Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberikan fondasi yang kuat untuk mengembangkan customer oriented, dalam sebuah organisasi perusahaan.

Komponen ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah untuk meningkatkan volume penjualan, tapi jangan hanya menekankan peningkatan volume, juga harus membuat kegiatan marketing lebih efektif yang menunjang terhadap penjualan yang menguntungkan. Tujuan lainnya ialah meningkatkan image terhadap perusahaan, dan memperluas market share.

Untuk mengimplementasikan marketing concept , maka perusahaan harus memiliki informasi yang lengkap tentang keinginan konsumen, agar produk yang dijual cocok dengan selera konsumen dan dapat terjual dengan sendirinya. Sekarang ini konsumen jauh beda dengan konsumen zaman dulu. Mereka sekarang ini sangat sensitif terhadap berbagai hal, seperti model, kualitas, harga, tempat belanja, layanan, dsb. Mereka ingin dilayani cepat dan lebih baik, jika tidak mereka akan lari ke penjual lain.

Disamping itu banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi keputu -san membeli para konsumen diantaranya:
  • Budaya, dan sub kultur., yang memiliki value tersendiri, sikap, dan kepercayaan yang mempengaruhi resposns mereka terhadap lingkungan. Budaya dari para konsumen ini harus dipelajari dan dimengerti oleh para pengusaha.
  • Social class, perlu diperhatikan apakah konsumen kita termasuk orang kelas atas, menengah, atau bawah Perbedaan kelas ini cenderung mempengaruhi mereka terhadap, barang apa, tipe, kualitas apa yang mereka beli, belanja dimana, dan koran apa, majalah apa yang mereka baca.
  • Reference groups, ini terdiri atas orang-orang dekatnya seperti, anggota famili, teman sejawat, teman sekerja, anggota seklub olahraga, majelis taklim pengajian, Seringkali mereka benchmark terhadap barang apa yang dibeli oleh teman-teman tersebut.
  • Self image, dalam hal ini ada kecenderungan mereka percaya bahwa tampilan seseorang dicerminkan oleh barang apa yang is beli, "you are what you buy" Para pengusaha harus mengeksploitasi kepercayaan ini dengan mempengaruhi salah seorang dari mereka, kadang-kadang-kadang hanya dengan mengatakan bahwa bapa atau ibu anu telah membeli ini kemaren, kemudian yang lainnya akan nurut.
  • Situational factors, ini merupakan situasi sesaat yang berkesan pada konsumen, seperti, dalam keadaan terburu-buru, sudah memiliki kupon hadiah, atau saat ulang tahun, hari libur, dsb.
Agar dapat menjaga situasi konsumen ini maka para pengusaha harus memiliki pengalaman, membuat catatan tentang konsumennya, jika perlu lakukan penelitian, susun data base, sehingga lain kali dengan mudah kita dapat melayani konsumen secara tepat.

Dengan demikian para pengusaha dapat membangun hubungan abadi dengan konsumennya, dalam istilah marketing building customer relationship management..

Banyak keuntungan diperoleh dari memelihara konsumen ini antara lain, menghemat biaya untuk mencari konsumen baru, langganan lama cenderung berbelanja lebih banyak, suka membawa teman sebagai pembeli baru, dan kurang sensitif terhadap harga. Jadi konsumen lama merupakan part­ner pengusaha dalam mencari langganan baru.

8. Tiga Pertanyaan Pokok Dalam Pemasaran
Sebelum anda menyusun rencana pemasaran maka seorang wirausaha harus memahami lebih dulu tentang seluk-beluk, konsep dan ruang lingkup pemasaran untuk mengetahui semua ini maka perlu dijawab tiga pertanyaan dasar dalam pemasaran yaitu:

What? Who? How?
Apa yang dipasarkan yaitu barang dan jasa.

Siapa yang memasarkan yaitu lembaga-lembaga atau individu-individu perantara dalam distribusi barang dan jasa.

Bagaimana memasarkan yaitu melalui kegiatan fungsi-fungsi pemasaran.

Guna pembahasan lebih lanjut maka dalam marketing kita kenal tiga pendekatan sebagai lanjutan dari jawaban tiga pertanyaan di atas.

1) Commodity Approach
Dalam hal ini diselidiki aliran barang (flow of goods) dari masing­ masing barang. Misalnya flow of goods dari barang-barang mewah. Kita ambil saja contoh, sejumlah produk barang elektronik, bagaimana cara marketingnya. Dalam mempelajari ini, kita harus mengetahui di mana barang itu dihasilkan, siapa yang menghasilkan, siapa yang menjual dan membelinya, bagaimana diangkutnya, dan bagaimana pula masalah reklamenya, permodalannya dan penggudangan nya. Dengan mengulangi prosedur penyelidikan ini untuk segala macam barang, maka kita akan mendapat gambaran dari seluruh kegiatan marketingnya.

2) Functional Approach
Di sini diadakan pendekatan dengan membuat klasifikasi dari kegiatan­kegiatan marketing. Misalnya dalam marketing barang-barang kelontong, ada kegiatan di mana seseorang hares membeli, dan yang lain menjualnya. Ada yang mengangkut, ada yang menyimpan dan sebagainya. Dengan menyelidiki masing-masing fungsi ini, maka kita akan dapat mengetahui apa peranan mar­keting melalui berbagai fungsinya tersebut.

Jika digambarkan dalam suatu kerangka hubungan antara berbagai pendekatan pemasaran, hubungan antara produsen dan konsumen maka terlihat sbb:

Dari gambar tersebut dapat dilihat apakah kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen dalam menjawab pertanyaan what, who dan how menimbulkan kepuasan atau tidak bagi konsumen. Hal ini akan menjadi balikan terhadap kegiatan produsen tersebut. Dengan terdapatnya kepuasan bagi konsumen maka berarti kegiatan pemasaran perusahaan cukup berhasil.

3) Institutional Approach
Yang dipelajari di sini ialah melalui bermacam-macam lembaga mar­keting yang ada ~ ang merui-akan channels of distribution apakah posisi mereka, apakah per Zanmereka dan apakah jasa-jasanya di dalam flow of goods itu. Institusi itu misalnya grosir, pedagang dan sebagainya. Kita coba meneliti apa pecan mereka dalam pemasaran barang-barang.

9. Komoditi Apa Yang Anda Pasarkan
Para wirausaha memasarkan berbagai jenis barang dan jasa. Jenis barang dan jasa yang terdapat di pasar sangat banyak ragamnya antara lain:
1) Barang Konsumsi
2) Barang basil Bumi
3) Barang industri
4) Jasa

Masing-masing jenis barang dan jasa tersebut memiliki teknik-teknik yang spesik dalam kegiatan pemasarannya.

Ad.1) Barang Konsumsi
Sebagaimana namanya barang konsurnsi ialah barang yang dibeli untuk di konsumsi akhir. Ada berbagai jenis barang konsumsi antara lain:

-Convenience goods, yaitu barang yang dibeli orang untuk kesenangan. Konsumen yang memerlukan barang tersebut, tidak mau membeli ke tempat yang jauh. Misalnya orang membeli permen tidak.-mau pergi jauh­jauh ke pusat kota, dia hanya mau membeli ke waning yang terdekat. Con­venience goods ini dibeli oleh konsumen karena alasan menyenangi barang tersebut dan sudah menggunakannya secara rutin seperti rokok, permen, odol. Barang tersebut juga dibeli karena dorongan seketika (impulse) tanpa direncanakan lebih dulu. Misalnya tiba-tiba orang melihat suatu barang, minuman, permen, coklat lalu tirnbul dorongan untuk membeli.. Atau seseorang melihat berita di surat kabar yang menarik lalu dia bell. Atau barang tersebut dibeli karena keadaan dartirat, mendadak misalnya membeli payung karena hujan, membeli obat sakit kepala karena posing, dan sebagainya.

- Shopping goods. Orang yang pergi membeli barang ini dikatakan dia pergi shopping. Orang yang pergi shopping mau menghabiskan waktu selama satu jam dalam perjalanan. Sato jam jalan kaki lama dengan 4 kilometer, naik sepeda kira-kira 10 kilometer, naik mobil kira-kira 60 kilometer. Jadi orang-orang desa akan shopping ke kota. Mereka mau menghabiskan waktu niembandingkan mutu barang, membandingkan harga barang sebelum, mengambil keputusan untuk membeli.

Jika seorang wirausaha menjual shopping goods maka dia harus paham tentang fashion, style dan fad. Barang fashion adalah barang yang dibeli karena daya tariknya atau style-nya. Style berarti gaya yang terdapat pada seseorang. Misalnya gaya rambut seorang ratu, potongan pakaian seseorang yang terkenal, inilah style kalau style ini ditiru oleh orang banyak maka menjadi fashion, sedangkan fad ialah mode yang muncul sebentar, kemudian hilang, seperti model celana cut brai di Bandung, yaitu sejenis celana yang berkaki sangat lebar, sehingga berkibas-kibas (brai) ditiup angin.

Wirausaha yang menjual barang-barang sejenis ini dan juga barang-­barang yang berbentuk harus hati-hati menjaga cepatnya penurunan permintaan sehingga barang-barangnya tidak laku.
  • Specialty goods, ini merupakan barang-barang mewah yang khusus dijual untuk kelas-kelas masyarakat tertentu.
  • Instence goods, artinya barang-barang di mana konsumen hanya mau barang itu saja. Barang tersebut sudah melekat dihati konsumen seperti rokok yang sudah memasyarakat dan sangat digemari oleh sebagian besar konsumen.
  • Bulk goods, ini adalah barang-barang yang memakan tempat yang luas untuk menyimpannya seperti bahan-bahan bangunan, kayu, semen dan pasir. Konsumen tidak banyak pengetahuan tentang barang ini sehingga pasar penjual harus menjelaskan berbagai kualitas yang terdapat pada barang tersebut.
Ad.Barang Hasil Bumi
Barang hasil bumi adalah barang yang berasal dari produk agraris juga termasuk hasil perternakan dan perikanan. Komoditi hasil pertanian yang banyak dibisniskan misalnya beras, jagung, hasil palawija, hasil perkebunan karet, kopra, tembakau, teh, kopi dan sebagainya. Hasil perternakan berbagai jenis ayam, telur, sapi, kambing, dan juga berbagai hasil perikanan.

Pemasaran komoditi hasil bumi ini memerlukan saluran distribusi yang singkat dan pengangkutan yang cepat sebab produk ini akan cepat rusak atau busuk. Produk juga bersifat musiman. Pada musimnya harga akan anjlok dan pada saat paceklik harganya akan meningkat tinggi. Dalam hal ini dibutuhkan kejelian dan pengalaman wirausaha untuk bergerak dalam pemasaran komoditi hasil bumi agar tidak mengalami kerugian.
Ad3) Barang Industri

Barang industri adalah barang yang digunakan untuk keperluan industri membuat produk baru. Barang-barang ini misalnya bahan baku, perlengkapan mesin, bahan pelumas dan juga hasil jadi. Konsumen barang industri ini ialah pabrik-pabrik yang akan mengolah atau menggunakannya untuk produksi. Misalnya bahan baku karet digunakan oleh pabrik ban mobil. Ban mobil yang sudah jadi dan juga aki mobil digunakan oleh pabrik mobil.

Ad.4) Jasa
Pemasaran jasa bersifat khusus sebab jasa ini tidak dapat dimiliki tetapi hanya dapat dirasakan. Jasa bersifat tidak berwujud dan tidak dapat disimpan. Ada kalanya permintaan jasa berlimpah pada saat tertentu. Misalnya jasa transportasi berlimpah permintaannya pada saat libur dan sangat sepi pada waktu-waktu lainnya.

Ada berbagai jenis jasa yang dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk wirausaha antara lain:
  • Jasa yang menyangkut pada seseorang yang disebut sebagai personal ser­vices, profesional services, dan business services.
  • Financial services dalam bentuk usaha perbankan, asuransi, penanaman modal.
  • PublicOtility and Transportation services misalnya perusahaan listrik, telepon I air minum, dan berbagai usaha jasa angkutan darat, laut, udara.
  • Entertainment, yaitu berupa tempat-tempat hiburan, rekreasi seperti bioskop,~taman hiburan, kebun binatang, dan sebagainya,
  • Hotel ser~ices, yaitu berbagai macam tempat penginapan mulai dari hotel bintang lima, bintang empat, bintang tiga, hotel melati, bunga low, motel (motor hotel), mess, dan sebagainya.
Semua jenis usaha ini dapat diusahakan oleh wirausaha. Masing- ­masing jasa memiliki manajemen dan teknik pemasaran yang berbeda.

Siapa Yang Memasarkan
Di sini dibahas berbagai lembaga atau organisasi dan individu yang terlibat di dalam memasarkan barang dan jasa. Pemasaran barang dari produsen sampai konsumen ada beberapa cara :
  • Penyaluran langsung dari produsen ke konsumen seperti kerajinan rumah tangga langsung menjual produknya kepada konsumen.
  • Penyaluran semi langsung di sini digunakan satu perantara misalnya menggunakan saluran perdagangan eceran.
  • Penyaluran tidak langsung yaitu melalui lebih dari satu perantara misalnya melalui agen, perdagang besar, perdagang eceran dan barn ke konsumen.
Berbagai macam bentuk perdagangan besar (grosir) dan berbagai jenis perdagangan eceran sebagai institusi yang turut memasarkan komoditi.

Bagaimana Memasarkan
Bagaimana memasarkan suatu komoditi adalah melalui fungsi-fungsi yang terdapat didalam marketing. Adapun fungsi-fungsi yang terdapat di dalam marketing secara garis besar meliputi tiga fungsi yaitu
  • Fungsi yang melakukan pertukaran, seperti fungsi penjualan dan fungsi pembelian.
  • Fungsi yang melakukan kegiatan fisik barang seperti menggudangkan barang dan mengangkut barang.
  • Fungsi yang memberikan fasilitas atau kemudahan-kemudahan seperti memberi permodalan, menanggung resiko dan sebagainya.
Lebih rinci ada yang mengemukakan fungsi ini terdiri atas :
  • Fungsi Buying yaitu melakukan pembelian lebih dulu. Artinya barang yang akan dipasarkan,haius dibeli lebih dulu ke cumber-cumber pemasok bare dijual denganmengambil keuntungan yang tidak terla'lu tinggi.
  • Fungsi Selling. Ini merupakan fungsi yang sangat penting didalam mar­keting yaitu melakukan penjualan yang menghasilkan kepuasan bagi konsumen. Penjualan ini dilakukan dengan berbagai teknik, promosi agar barang yang dijual dapat dikenal oleh konsumen.
  • Fungsi Grading and Standardzalion. Fungsi ini bertugas untuk memilah­milah barang agar dihimpun menjadi situ kelompok yang memenuhl, standar tertentu. Misalnya pedagang buah-buahan memisahkan Nab yang besar dan bagus menjadi buah special yang harganya lebih mahal dari buah yang kecil-kecil.
  • Fungsi storage and warehousing yaitu fungsi PCDYifnpanan dan penggudangan. Baring tersebut adakalanya perlu dimasukkan gudang, menunggu masa penjualan atau pun perlu disimpan di tempat-tempat pendinginan agar tidak cepat busuk.
  • Fungsi pengangkutan, Dalam hal ini barang yang akan dipasarkan perlu diangkut ke tempat lain. Untuk itu seorang wirausaha harus menyewa atau inembeh alai transpor guns memudahkan pengangkutan komoditi yang dibeli ataupun yang dijualnya.
  • Fungsi pembelanjaan. (Financing) dalam hal ini wirausaha perlu modal untuk menggerakkan usahanya. Oleh sebab itu, dia membutuhkar, permodalan dari pinjaman-pinjaman melalui perbankan ataupun dia dapat memperoleh barang-barang secara kredit dari pemasok. Demikian pula dia dapat memberikan kredit kepada wirausaha lain yang membeli produknya.
  • Fungsi komunikasi.. Ini adalah fungsi untuk melancarkan kegiatan bisnis. Perlu dijalin komunikasi yang baik antara perusahaan dengan langganan dan juga komunikasi yang baik sesama, karyawan di dalam perusahaan sendiri.
Fungsi pengambilan resiko. Didalam kegiatan usaha selalu saja terjadi kemungkinan adanya resiko, seperti resiko kebakaran, pencurian, dan sebagainya. Seorang wirausaha dapat mengambil asuransi untuk berbagai resiko yang dipertanggungkan.

No comments:

Post a Comment