Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis ketrampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional. Bahkan jika produk baru yang dihasilkan perusahaan sangat baik dan sumber daya finansial melimpah adalah orang-orang yang merupakan sumber keberhasilan organisasi. Evaluasi kebutuhan personalia total dan ketrampilan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisis usaha baru. Analisis ini mensyaratkan dijawabnya tiga pertanyaan berikut :
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis ketrampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional. Bahkan jika produk baru yang dihasilkan perusahaan sangat baik dan sumber daya finansial melimpah adalah orang-orang yang merupakan sumber keberhasilan organisasi. Evaluasi kebutuhan personalia total dan ketrampilan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisis usaha baru. Analisis ini mensyaratkan dijawabnya tiga pertanyaan berikut :
- Jenis ketrampilan dan bakat personalia yang bagaimana yang tersedia dan struktur organisasi apa yang ada?
- Jenis organisasi apa dan ketrampilan apa yang pada akhirnya dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif?
- Ketrampilan dan bakat apa yang akan dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh?
Jawaban pertanyaan tersebut akan memberitahukan
apakah perlu mencari bakat-bakat baru ke dalam organisasi untuk memenuhi
kebutuhan personalia.
·
Penentuan
kebutuhan personalia dan perancang struktur organisasi awal.
Langkah pertama dalam menentukan kebutuhan personalia adalah analisa beban kerja yang diantisipasi dan berbagai aktivitas yang perlu. Langkah kedua adalah mengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah ketiga, berbagi tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.
Langkah pertama dalam menentukan kebutuhan personalia adalah analisa beban kerja yang diantisipasi dan berbagai aktivitas yang perlu. Langkah kedua adalah mengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah ketiga, berbagi tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.
Sekali kisaran (range) dari
aktifitas total yang diperlukan dan tingkat ketrampilan telah diidentifikasi,
berbagai aktifitas dikelompokkan ke dalam tugas yang akan dilaksanakan pada
posisi individu-individu. Selanjutnya, tingkat kemampuan profesional, latar
belakang pendidikan, dan kualifikasi lainnya dispesifikasi bagi masing-masing
posisi.
Saling hubungan dari
berbagai posisi, pada susunan hirarkis dapat ditentukan dari deskripsi posisi.
Perlu diperhatikan juga aspek-aspek perancangan organisasional seperti rentang
pengendalian manajemen yang bisa diterima dan pemilihan fungsi lini dan staf.
· Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia
Perbandingan personalia
yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas (qualified) yang tersedia bagi
usaha baru menentukan kebutuhan staf. Pertanyaan yang harus dijawab adalah:
Seberapa sulitkah menarik dan menyewa orang-orang dengan keterampilan yang
dibutuhkan pada kondisi organisasi baru yang ada? Kondisi tersebut termasuk
kurangnya “catatan-catatan” dan keterbatasan finansial. Untuk menjawab
pertanyaan ini harus dievaluasi kebutuhan usaha baru untuk menyewa dari luar.
Evaluasi ini hendaknya memperhitungkan bahwa kebutuhan personalia mungkin
berubah ketika usaha baru telah tumbuh dan mencapai tingkat kedewasaannya.
Adakah penting untuk memungkinkan adanya fleksibilitas organisasional.
Wirausahawan juga
menghadapi masalah dalam menempatkan staf bisnis baru.
Kemampuan dari orang-orang
yang telah ada pada perusahaan tersebut cenderung terlalu diperhatikan dan
kesulitan menarik orang-orang baru dengan ketrampilan yang dibutuhkan cenderung
diabaikan. Orang-orang berkemampuan yang telah menunjukkan kemampuan mereka
tidak mudah dibujuk untuk bergabung dengan organisasi baru dengan masa depan
yang tidak pasti. Wirausahawan mungkin tidak menyadari bahwa karyawan-karyawan
sering tidak mempunyai komitmen yang sama kepada perusahaan sebagaimana halnya
para pemilik. Mereka mungkin tidak ingin terlibat dalam jam-jam panjang dan
kerja di akhir minggu yang merupakan bagian normal dari kehidupan wirausahawan.
Lebih banyak orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan organisasi dari
pada yang ditunjukkan dalam perencanaan personalia.
No comments:
Post a Comment