Monday, August 5, 2013

Carcinoembryonic Antigen (CEA)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Carcinoembryonic Antigen (CEA)
CEA merupakan bimarker bagi karsinoma kolon. Peningkatan kadar CEA dalam darah dapat membantu manajemen klinis dari kanker kolorektal. Akan tetapi peningkatan CEA tidak hanya disebabkan oleh kanker colon, penyakit hepatik dan pankreas atau kanker primer dari tempat lain juga dapat meningkatkan CEA. Rekurensi tumor post operasi masih ada kemungkinan meskipun kadar CEA normal. 7

Lab darah rutin dan urinalisa
            Pemeriksaan lengkap hitung darah putih dan elektrolit, tes fungsi liver, serta urinalisa sebaiknya dilakukan karena dapat bermanfaat untuk mengetahui adanya metastase. Tetapi hasil lab yang normal juga tidak dapat menyingkirkan adanya metastase atau tidak. 7

Pemeriksaan radiologis
-          Roentgen thoraks merupakan baian dari penilaian rutin dan bermanfaat dalam menentukan stadium dengan mengetahui ada tidaknya metastase ke paru-paru.
-          CT-Scan abdomen, pelvis atau hati dapat bermanfaat dalam mendiagnosis kanker colon yang telah bermetastase ke kelenjar limfe, hati, dan paru-paru. Multipel metastase pada liver dan atau paru-paru menunjukkan kanker colon incurable dengan operasi dan kemoterapi. CT-scan juga sangat membantu mendiagnosis adanya rekurensi tumor dan menilai respon terhadap kemoterapi. 7
Colonoscopy
Colonoscopy memberikan pemeriksaan pada seluruh colon, dan dapat digunakan untuk mendapatkan biopsi dari lesi yang dicurigai atau untuk mengangkat polip. 7

Colon in loop
Double kontras barium enema atau pemeriksaan colon in loop merupakan sebuah pilihan untuk skrining kanker kolorektal dan dapat membantu menegakkan diagnosis kanker colon. Tetapi prosedur ini mempunyai keterbatasan dan dapat melewatkan lesi di daerah katup ileocecal atau rectum distal atau pada pasien dengan divertikulosis berat. Pada penelitian baru-baru ini pada pemakaian barium enema / colon in loop di Norway dapat menegakkan diagnosis kanker colon hingga 90.9%, maka dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan ini berharga dalam menegakkan diagnosis. Gambaran karsinoma colon melalui barium enema diantaranya dietmuakn “apple core strictur” dan atau deformitas dinding colon. 7

Sigmoidoscopy fleksibel
            Merupakan alat skrining yang dapat mendeteksi polip atau kanker sejau 60 cm dari anus. Maka alat ini hanya bermanfaat untuk mengetahui adanya lesi sampai sigmoid saja. 7

Histopatologi
            Pemeriksaan histopatologi melalui biopsi merupakan diagnosis pasti dari karsinoma. Klinisi harus mereview penemuan hasil pemeriksaan ini untuk mengkonfirmasi diagnosis dan dapat segera memberikan terapi yang tepat. Dalam kedokteran onkologi, ini merupakan prinsip dasar dalam menegakkan diagnosis keganasan. 7

DAFTAR PUSTAKA
  1. Lippincott, William, Wilkins. Cancer, principles and practice. Edisi 6. 2001
  2. Schwartz. Principles of Surgery. Edisi 7. 1998
  3. Appleton & Lange, Maingot’s Abdominal Operation, Tenth Edition, Zinner Vol I, Chapter 42, Tumor Of The Colon; page 1281 – 1300.
  4. Morris. Oxford Textbook of Surgery. Edisi 2. Oxford Press. London. 2000
  5. M. Copeland III E, M.D. & I. Bland K, M.D., Buku Ajar Bedah Sobiston, Bagian I, Penerbit GEC, Jakarta 1995, Hal.: 37 – 40
  6. http :// www. medicinenet.com/colon_cancer/article.htm. Colon Cancer Information on Causes, Symptoms, Test to Detect of the Colon and Rectum, Diakses 21 Juni 2008
  7. Casciato, Lowitz. Manual of Clinical Oncology. 2000
  8. R. Sjamsuhidajat & Wim De Jong, Buku ajar ilmu bedah, Edisi revisi, Penerbit EGC, Jakarta 1997, Hal.: 646 – 663

No comments:

Post a Comment