Tuesday, October 29, 2013

Titik Temu Konsep Kecerdasan Emosi dan Konsep Keperibadian Sehat

Titik Temu Konsep Kecerdasan Emosi dan Konsep Keperibadian Sehat : Pertahanan sistem kultur pada masyarakat Jawa, dipertegas melalui konsep-konsep kecerdasan emosi dan keperibadian sehat yang secara mendasar menekankan konsep keselarasan atau harmoni. Keselarasan atau harmoni tersebut dalam konteks budaya Jawa memuat beberapa kompetensi, yaitu keselarasan atau harmoni spiritual, keselarasan atau harmoni ”rasa”, keselarasan atau harmoni sosial, dan keselarasan atau harmoni personal. Berdasarkan data kecerdasan emosi dan keperibadian sehat yang ditemukan dapat dikatakan bahwa konsep dalam konten definisi kecerdasan emosi dan keperibadian sehat dalam konteks Jawa mirip dengan definisi yang dikemukakan oleh Bar-On (2000) yang menyebutkan komponen kecerdasan emosi terdiri dari kompetensi emosional, kompetensi sosial dan kompentensi personal. Hal yang membedakan adalah kompetensi spiritual dan kompetensi rasa Jawa yang mendasari perilaku hidup orang dan masyarakat Jawa yang secara riil konsep kecerdasan emosi dan keperibadian sehat dalam kompetensi keselarasan rasa dan spiritual merupakan konsep yang khas Jawa yang tidak ditemukan pada budaya lain. Pemaparan konsep dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel Konseptualisasi
Kecerdasan Emosi dan Keperibadian Sehat dalam Konteks Budaya Jawa
Konseptualisasi
Konsep-konsep
Contoh kualitas KE dan KS Tinggi
Keselarasan spiritual
·      Manunggaling kawula lan gusti.
·      Kesadaran kepada Sang Hyang Widhi
·      Eling akan Allah
·      Waspada
·      Pracaya atas bimbingan-Nya.
·      Mituhu.
·      Sepi ing pamrih
·      Rame ing gawe
·      Kesadaran, ketenangan, ketentraman batin.
·      Tidak gelisah
·      Tegar
·      Hati-hati
Keselarasan rasa
·       Mawas diri
·       Iso rumangsa
·       Mulat sarira hang rasa wani
·       Ati segara
·       Landeping panggraita
·       Lantiping panggraita
·       Rasa pangrasa
·       Meper hawa nafsu
·      Kesadaran
·      Tenang, tentram
·      Sejahtera

Keselarasan sosial
·           Tepa salira
·           Tata krama
·           Unggah-ungguh
·           Rame ing gawe
·           Gotong royong
·           Rukun, hormat
·           Empan papan
·           Sepi ing pamrih
·           Rame ing gawe
·           Ajining dhiri saka lathi, ajining salira saka busana.
·           Aja dhumeh, aja gumunan, aja kagetan.
·           Aja dumeh, tepa slira, ngerti kuwalat.
·           Sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, ngalurung tanpa bala, menang tanpa ngasorake.
·      Minim konflik
Keselarasan personal
·           Madhep mantep
·           Rila
·           Narima ing pandum
·           Sabar

·      Setiti
·      Hati-hati
·      Tidak grusa-grusu
·      Tatag
·      Tanggung jawab

1. Kesimpulan 
Konsep kecerdasan emosi dalam konteks budaya Jawa dipahami sebagai kemampuan dalam mengelola nafsu dan rasa yang diindikasikan dengan narima ing pandum sebagai wujud dari mawas dhiri, tata (tata rasa, tata raga dan tata basa), empati, niat dan kehendak sejati dan keselarasan sosial. Konsep ini mencakup aspek individual, sosial dan spiritual yang menggambarkan kesulitan-kesulitan dalam melakukan pemilahan antara konsep kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual. 

Konsep keperibadian sehat dalam konteks budaya Jawa bermakna kematangan pribadi, kedewasaan pribadi dan atau kesempurnaan pribadi, di dalamnya mencerminkan sehat batin sebagai cerminan dari sehat lahir. Sehat bagi orang Jawa dikonstruksikan dengan sehat dalam hubungan sosial, sehat secara sosial inilah yang mencerminkan bahwa sehat dalam diri pribadi baik secara fisik maupun psikis dan sehat secara etis. 

Kedua konsep (kecerdasan emosi dan kepribadian sehat) dalam konteks budaya Jawa dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola potensi pribadinya yang bukan hanya sekedar psychological trait dan atau soft skill yang bersifat netral, tetapi merupakan kemampuan seseorang yang berkaitan dengan perilaku yang melekat dengan nilai-nilai etis Jawa yang bersifat sentral dan periferal. 

Daftar Bacaan
Bagus L. 1996. Kamus Populer Filsafat. Jakarta: Gramedia. 

Bar-On, R. 2000. Emotional and social intelligence: Insights from the emotional quotient inventory. In R. Bar-On & J.D.A. Parker (Eds.), The handbook of emotional intelligence (pp. 362-388). San Francisco: Jossey-Bass. 

Berry, J. W. & Kim, U., 1993. The way ahead from Indigenous Psychologies to a Universal Psychology. Dalam Uichol Kim & John W. Berry (Eds). Indigenous Psychologies, research, experience in cultural context. New Delhi : Sage Publication, 277-280. 

Casmini, 2006. Kecerdasan Emosional Dalam Prinsip Rukun dan Hormat Masyarakat Jawa Yogyakarta. Laporan Penelitian. Tidak diterbitkan, Proyek SP4 Pengembangan Jurusan Program Psikologi UGM.

No comments:

Post a Comment