Saturday, July 18, 2015

Pengertin Infeksi

Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit (potter &Perry 2005) sedangkan menurut Smeltzer & Brenda (2002), infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan olehn pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh.

b. Penyebab infeksi
Tipe mikroorganisme penyebab infeksi dibagi menjadi empatkategori, yaitu :
1)      Bakteri : Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusanspesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia dandapat hidup didalam tubuhnya. Bakteri bisa masuk antara lainmelalui udara, tanah, air, makanan, cairan dan jaringan tubuh danbenda mati lainnya.
2)      Virus : Virus terutama berisi asam nukleat (nukleat acid) karenanyaharus masuk dalam sel hidup untuk di produksi.
3)      Parasit : Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasukkelompok parasit adalah protozoa, cacing dan arthropoda.
4)      Fungi : Fungi terdiri dari ragi dan jamur

c. Tipe Infeksi
1) Kolonisasi Merupakan suatu proses dimana benih mikro organism menjadi flora yang menetap/residen. Mikroorganisme bisa tumbuh dan berkembang biak tetapi tidak bisa menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi ketika mikro organisme yang menetap tadi sukses menginvasi/ menyerang bagian tubuh/host manusia yang system pertahanannya tidak efektif dan pathogen menyebabkan kerusakan jaringan.
2) Infeksi localSpesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimanamikroorganisme tinggal.
3) Infeksi SistemikTerjadi bila microorganisme menyebar kebagian tubuh yanglain dan menimbulkan kerusakan.
4) BakterimiaTerjadi ketika didalam darah ditemukan adanya bakteri.
5) SeptikimiaMultiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksisistemik.
6) Infeksi akutInfeksi yang muncul dalam waktu singkat.
7) Infeksi kronikInfeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama(dalam hitungan bulan/tahun).

d. Rantai Infeksi
Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkaitantar berbagai faktor yang saling mempengaruhi, yaitu ageninfeksi, reservoir, portal of exit, cara penularan, portal of entry danhost atau penjamu yang rentan.Skema 2.1 Agen infeksiHost/pejamu ReservoirPortal de exit Portal de entryCara penularan(Perry & Potter 2005)1) Agen InfeksiMikroorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antaralain bakteri, virus, jamur dan protozoa. Mikroorganisme dikulit bias kuman yaitu usia, keturunan, stress (fisik dan emosional), statusnutrisi, terafi medis, pemberian obat dan penyakit penyerta.

e. Proses Infeksi
Infeksi terjadi secara progresif dan beratnya infeksi padaklien tergantung dari tingkat infeksi, patogenisitas mikroorganismedan kerentanan penjamu. Dengan proses perawatan yang tepat,maka akan meminimalisir penyebaran dan meminimalkanpenyakit. Perkembangan infeksi mempengaruhi tingkat asuhankeperawatan yang diberikan.Berbagai komponen dari system imun memberikan jaringankompleks mekanisme yang sangat baik yang jika utuh, berfungsimempertahankan tubuh terhadap mikroorganisme asing dan sel-sel ganas. Pada beberapa keadaan, komponen-komponen baikrespon spesifik maupun non spesifik bisa gagal dan hal tersebutbisa mengakibatkan kerusakan pertahanan hospes. Orang-orangyang mendapat infeksi yang disebabkan oleh defisiensi dalampertahanan dari segi hospesnya disebut hospes yang melemah.Sedangkan orang-orang dengan kerusakan mayor yangberhubungan dengan respon imun spesifik disebut hospes yangterimunosupres.Ciri-ciri umum yang berkaitan dengan hospesyang melemah adalah : infeksi berulang, infeksi kronik, ruam kulit,diare, kerusakan pertumbuhan dan meningkatnya kerentananterhadap kanker tertentu.Secara umum proses infeksi adalah sebagai berikut :
1) Periode inkubasiInterval antara masuknya pathogen kedalam tubuh danmunculnya gejala pertama.
2) Tahap prodromal Interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik (malaise,demam ringan, keletihan) sampai gejala yang spesifik. Selamamasa ini, mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dan klienlebih mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
3) Tahap sakitKlien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifikterhadap jenis infeksi.
4) PemulihanInterval saat munculnya gejala akut infeksi.

f. Pertahanan terhadap infeksi
Tubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi. Floranormal tubuh yang tinggal didalam dan luar tubuh melindungiseseorang dari beberapa pathogen. Setiap system organ memilikimekanisme pertahanan terhadap agen infeksius. Flora normal,system pertahanan tubuh dan inflamasi adalah pertahanan nonspesifik yang melindungi terhadap mikroorganisme.

1) Flora normalSecara normal tubuh memiliki mikroorganisme yang adapada lapisan permukaan dan didalam kulit, saliva, mukosa oraldan saluran gastrointestinal. Manusia secara normalmengekskresi setiap hari triliyunan mikroba melalui usus. Floranormal biasanya tidak menyebabkan sakit tetapi biasanya justruturut berperan dalam memelihara kesehatan. Flora ini bersaingdengan mikroorganisme penyebab penyakit untuk mendapatkanmakanan. Flora normal juga mengekskresi substansi antibakteridalam usus. Flora normal kulit menggunakan tindakan protektifdengan menghambat multiplikasi organisme yang menempeldikulit. Flora normal dalam jumlah banyak mempertahankan keseimbangan yang sensitive dengan mikroorganisme lain untukmencegah infeksi. Setiap faktor yang mengganggu keseimbanganini mengakibatkan individu semakin beresiko mendapatkanpenyakit infeksi.

2) Pertahanan system tubuhSejumlah system organ tubuh memiliki pertahanan unikterhadap mikroorganisme. Kulit, saluran pernafasan dan salurangastrointestinal sangat mudah dimasuki oleh mikroorganisme.Organisme pathogen dengan mudah menempel pada permukaankulit, di inhalasi melalui pernafasan atau dicerna melalui makanan.Setiap system organ memiliki mekanisme pertahanan yang secarafisiologis disesuaikan dengan struktur dan fungsinya. Berikut iniadalah mekanisme pertahanan normal terhadap infeksi :

3) InflamasiInflamasi merupakan reaksi protektif vaskular denganmenghantarkan cairan, produk darah dan nutrien ke jaringaninterstisial ke daerah cidera. Proses ini menetralisasi danmengeliminasi patogen atau jaringan mati (nekrotik) dan memulaicara-cara perbaikan jaringan tubuh. Tanda inflamasi termasukbengkak, kemerahan, panas, nyeri/nyeri tekan, dan hilangnyafungsi bagian tubuh yang terinflamasi. Bila inflamasi menjadisistemik akan muncul tanda dan gejala demam, leukositas,malaise, anoreksia, mual, muntah dan pembesaran kelenjar limfe.Respon inflamasi dapat dicetuskan oleh agen fisik, kimiawiatau mikroorganisme.

Respon inflamasi termasuk hal berikut ini:a) Respon seluler dan vaskuler Arteriol yang menyuplai darah yang terinfeksi atau yangcidera berdilatasi, memungkinkan lebih banyak darah masuk dalam sirkulasi. Peningkatan darah tersebut menyebabkan kemerahan pada inflamasi. Gejala hangat lokal dihasilkan dari volume darah yang meningkat pada area yanginflamasi. Cidera menyebabkannekrosis jaringan dan akibatnya tubuh mengeluarkan histamin,bradikinin, prostaglandin dan serotonin. Mediator kimiawi tersebutmeningkatkan permeabilitas pembuluh darah kecil. Cairan, proteindan sel memasuki ruang interstisial, akibatnya muncul edemalokal. Tanda lain inflamasi adalah nyeri. Pembengkakan jaringanyang terinflamasi meningkatkan tekanan pada ujung syaraf yangmengakibatkan nyeri.b) Pembentukan eksudat inflamasiakumulasi cairan dan jaringan mati serta SDP membentukeksudat pada daerah inflamasi. Eksudat dapat berupa serosa(jernih seperti plasma), sanguinosa (mengandung sel darahmerah) atau purulen (mengandung SDP dan bakteri). Akhirnyaeksudat disapu melalui drainase limfatik. Trombosit dan proteinplasma seperti fibrinogen membentuk matriks yang berbentuk jalapada tempat inflamasi untuk mencegah penyebaran.c) Perbaikan jaringanSel yang rusak akhirnya digantikan oleh sel baru yang sehat.Sel baru mengalami maturasi bertahap sampai sel tersebutmencapai karakteristik struktur dan bentuk yang sama dengan selsebelumnya.

g. Respon Imun
Saat mikroorganisme masuk dalam tubuh, pertama kali akandiserang oleh monosit. Sisa mikroorganisme tersebut yang akanmemicu respon imun. Materi asing yang tertinggal (antigen)menyebabkan rentetan respon yang mengubah susunan biologistubuh. Setelah antigen masuk dala tubuh, antigen tersebut bergerak ke darah atau limfe dan memulai imunitas seluler atauhumural.
1) Imunitas selular Ada kelas limfosit, limfosit T (CD4T) dan limfosit B (sel B).Limfosit T memainkan peran utama dalam imunitas seluler. Adareseptor antigen pada membran permukaan limfosit CD4T. Bilaantigen bertemu dengan sel yang reseptor permukaannya sesuaidengan antigen, maka akan terjadi ikatan. Ikatan ini mengaktifkanlimfosit CD4T untuk membagi diri dengan cepat untuk membentuksel yang peka. Limfosit yang peka bergerak ke daerah inflamasi,berikatan dengan antigen dan melepaskan limfokin. Limfokinmenarik & menstimulasi makrofag untuk menyerang antigen.
2) Imunitas humoralStimulasi sel B akan memicu respon imun humoral,menyebabkan sintesa imunoglobulin/antibodi yang akanmembunuh antigen. Sel B plasma dan sel B memori akanterbentuk apabila sel B berikatan dengan satu antigen. Sel Bmensintesis antibodi dalam jumlah besar untuk mempertahankanimunitas, sedangkan sel B memori untuk mempersiapkan tubuhmenghadapi invasi antigen.
3) AntibodiMerupakan protein bermolekul besar, terbagi menjadiimunoglobulin A, M, D, E, G. Imunoglobulin M dibentuk pada saatkontak awal dengan antigen, sedangkan IgG menandakan infeksiyang terakhir. Pembentukan antibodi merupakan dasar melakukanimunisasi.
4) KomplemenMerupakan senyawa protein yang ditemukan dalam serumdarah. Komplemen diaktifkan saat antigen dan antibodi terikat.Komplemen diaktifkan, maka akan terjadi serangkaian proseskatalitik.5) InterferonPada saat tertentu diinvasi oleh virus. Interferon akanmengganggu kemampuan virus dalam bermultiplikasi.

h. Tanda-tanda infeksi
Tanda-tanda infeksi menurut Abrams, 1995; Rukmono, 1973;Mitchell & Cotran, 2003 antara lain :
1) Ruborrubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihatdi daerah yang mengalami peradangan. Saat reaksi peradangantimbul, terjadi pelebaran arteriola yang mensuplai darah ke daerahperadangan. Sehingga lebih banyak darah mengalir kemikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan cepat terisipenuh dengan darah. Keadaan ini disebut hiperemia ataukongesti, menyebabkan warna merah lokal karena peradanganakut.
2) KalorKalor terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksiperadangan akut. Kalor disebabkan pula oleh sirkulasi darah yangmeningkat. Sebab darah yang memiliki suhu 37oC disalurkan kepermukaan tubuh yang mengalami radang lebih banyak daripadake daerah normal.
3) DolorPerubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentudapat merangsang ujung-ujung saraf. Pengeluaran zat sepertihistamin atau zat bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Rasasakit disebabkan pula oleh tekanan yang meninggi akibatpembengkakan jaringan yang meradang.4) TumorPembengkakan sebagian disebabkan hiperemi dan sebagianbesar ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasidarah ke jaringan-jaringan interstitial.5) Functio laesaBerdasarkan asal katanya, functio laesa adalah fungsi yanghilang (Dorland, 2002). Functio laesa merupakan reaksiperadangan yang telah dikenal. Akan tetapi belum diketahuisecara mendalam mekanisme terganggunya fungsi jaringan yangmeradang.

No comments:

Post a Comment