Friday, November 25, 2016

Defenisi Team Work Engagment

1. Defenisi Team Work Engagment
 Work engagement adalah sikap positif yang dimiliki oleh karyawan terhadap organisasi dan nilai-nilai yang berada di dalamnya. Karyawan yang engaged menyadari konteks bisnis dan bekerja dengan rekan-rekan sesama karyawan untuk meningkatkan kinerja dalam pekerjaan untuk kepentingan organisasi (Robinson, Perryman & Hayday, 2004). Schaufeli, Salanova, Gonzalez, dan Bakker (2002) mendefinisikan work engagement sebagai hal positif, yang terkait dengan keadaan pikiran yang ditandai dengan semangat, dedikasi dan absorbsi atau penyerapan. 

Lockwood (2007) mengemukakan bahwa work engagement sebagai penyataan dari individu secara emosional dan intelektual untuk berkomitmen terhadap organisasi, yang diukur melalui tiga perilaku utama: 1) berbicara positif mengenai organisasi kepada rekan kerja dan pekerja yang berpotensi serta kepada pelanggan, 2) memiliki gairah yang intens untuk menjadi anggota organisasi, meski sebenarnya mendapat peluang kerja di tempat lain, 3) menunjukkan usaha ekstra dan perilaku yang memiliki kontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Costa, Passos & Bakker, (2014) menyatakan bahwa work engagement berada dalam sebuah tim. Didalam tim, individu dapat memahami dan mengamati perilaku rekan kerja mereka. Ketika orang-orang berinteraksi secara teratur, perilaku mereka dapat diamati dan dipahami oleh individu. 

Team work engagement merupakan keadaan yang berasal dari kognisi, perasaan, perilaku atau karakteristik dari individu yang diperkuat adanya interaksi dalam tim dan bermanifestasi pada tingkat lebih tinggi. Hal ini tergantung pada struktur dari pengalaman tim yaitu proses interaksi pada tim (Kozlowski & Klein, 2000). Sedangkan Caswell, Brian, Allen & Catherine (2001) mengungkapkan sebuah konsep yang mendasari team engagement yaitu tindakan dan penilaian dari tim yang dapat membuktikan adanya engagement, dimana tim benar-benar melakukan layanan, berani menerima resiko besar untuk suatu kebebasan. Team engagement dipengaruhi oleh individu di dalam perusahaan, aturan yang dapat mempengaruhi engagement atau yang dapat membuktikan team engagement.

Costa, Passos, & Bakker (2012) menyatakan bahwa team work engagement merupakan suatu kondisi positif, pemenuhan, dan motivasi yang muncul secara bersaman dari pekerjaan yang berhubungan dengan kesejahteraan. Sedangkan Torente (2012) mengatakan bahwa team work engagement adalah keadaan psikologis yang sama dimiliki tim, dan menyimpulkan team work engagement hanya ditemukan pada kelompok/tim bukan pada individu (Costa, Passos, & Bakker, 2014). 

Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa team work engagement merupakan suatu keadaan, pemenuhan, motivasi, tindakan dan penilaian positif dari tim yang dimiliki secara bersamaan yang berhubungan dengan kesejahteraan didalam tim dan ditandai dengan adanya semangat tim (team vigor), dedikasi tim (team dedication) dan penyerapan tim (team absorption).

2. Dimensi Team Work Engagement 
Costa, Passos, & Bakker (2014) menyatakan bahwa terdapat 3 dimensi didalam team work engagement, yaitu:
a. Team Vigor
Merupakan energi dan mental yang kuat selama bekerja, keberanian untuk berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dan tekun dalam menghadapi kesulitan kerja. Juga kemauan untuk menginvestasikan segala upaya dalam suatu pekerjaan, dan tetap bertahan meskipun menghadapi kesulitan. Vigor atau semangat mencerminkan kesiapan untuk mengabdikan upaya dalam pekerjaan seseorang, sebuah usaha untuk terus energik saat bekerja, dan kecenderungan untuk tetap berusaha dalam menghadapi tugas kesulitan atau kegagalan. 

b. Team Dedication 
Merasa terlibat sangat kuat dalam suatu pekerjaan dan mengalami rasa kebermaknaan, antusiasme, kebanggaan, inspirasi, Universitas Sumatera Utara 13 dan tantangan. Dedikasi mengacu pada identifikasi yang kuat dengan pekerjaan seseorang dan mencakup perasaan antusiasme, inspirasi, kebanggaan, dan tantangan. 

c. Team Absorption 
Dikarakteristikan dengan konsentrasi penuh, minat yang mendalam terhadap pekerjaan dimana waktu terasa berlalu begitu cepat dan sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Individu yang memiliki skor tinggi pada absorption biasanya merasa tertarik dengan pekerjaanya, tenggelam dalam pekerjaannya, dan sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaannya. Akibatnya, lupa akan sekelilingnya dan waktu berlalu begitu cepat. Sedangkan individu dengan skor rendah pada absorption tidak tertarik dan tidak tenggelam dalam pekerjaannya, mereka tidak punya kesulitan untuk melepaskan diri dari pekerjaan ataupun lupa akan sekeliling dan waktu (Schaufeli & Bakker, 2003). Absorpsi ditandai dimana seseorang menjadi benar-benar tenggelam dalam pekerjaan dengan waktu tertentu ia akan merasa sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaannya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Team Work Engagement 
Menurut Costa, Passos, & Bakker (2014) ada empat faktor yang mempengaruhi team work engagement, yaitu: 

a. Karakteristik individual 
Karakteristik individual terdiri dari dua kategori orientasi tim dan kepribadian (Salas, Stagl, Burke & Goodwin, 2007). Orientasi tim melihat bagaimana interaksi yang terjadi sesama karyawan, bagaimana cara tim menghindari atau menyelasaikan masalah dan bentuk usaha yang diberikan ketika bekerja (Salas, Sims, & Burke, 2005). Sedangkan kepribadian berkaitan dengan ekstraversion (Costa & McCrae, 1985; Eysenck, 1998) yang dianggap prediktor yang penting dalam perasaan yang positif (Watson & Clark, 1997). 

b. Karakteristik tim 
Karakteristik tim meliputi budaya tim dan iklim tim, serta kekuatan dari struktur tim itu sendiri. Bakker, Albrecht, and Leiter (2011) menyatakan bahwa iklim tim dapat mendukung team work engagement secara kolektif, dimana melibatkan persepsi bersama tentang lingkungan yang penuh tantangan, berwawasan, suportif dan meliputi enama bidang dalam kehidupan kerja yang dikemukakan oleh Maslach dan Leiter (2008) yaitu reaistis dan beban kerja yang menantang, kontol, reward, komunitas dan kolaborasi, keadilan, dan nilai-nilai

c. Karakteristik tugas 
Karakteristik tugas mengacu pada adanya tingkatan pada tugas yang dikerjakan. Dimana tingkatan tersebut membutuhkan tingkat ketergantungan yang berbeda antar sesama tim dan saling berinteraksi satu sama lain. 

d. Struktur pekerjaan 
Struktur pekerjaan dihubungkan dengan penugasan kerja, norma formal dan informal yang berlaku pada tim, serta struktur komunikasi yang ada dalam tim. Struktur pekerjaan merupakan sesuatu yang dapat mengakses informasi kapanpun, serta perilaku yang dianggap tepat dan kedua aspek tersebut membentuk sifat interaksi antar anggota tim.  

No comments:

Post a Comment