1. Defenisi Team Work Engagment
Work engagement adalah sikap positif yang dimiliki oleh karyawan terhadap organisasi dan nilai-nilai yang berada di dalamnya. Karyawan yang engaged menyadari konteks bisnis dan bekerja dengan rekan-rekan sesama karyawan untuk meningkatkan kinerja dalam pekerjaan untuk kepentingan organisasi (Robinson, Perryman & Hayday, 2004). Schaufeli, Salanova, Gonzalez, dan Bakker (2002) mendefinisikan work engagement sebagai hal positif, yang terkait dengan keadaan pikiran yang ditandai dengan semangat, dedikasi dan absorbsi atau penyerapan.
Lockwood (2007) mengemukakan bahwa work engagement sebagai penyataan dari individu secara emosional dan intelektual untuk berkomitmen terhadap organisasi, yang diukur melalui tiga perilaku utama: 1) berbicara positif mengenai organisasi kepada rekan kerja dan pekerja yang berpotensi serta kepada pelanggan, 2) memiliki gairah yang intens untuk menjadi anggota organisasi, meski sebenarnya mendapat peluang kerja di tempat lain, 3) menunjukkan usaha ekstra dan perilaku yang memiliki kontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Costa, Passos & Bakker, (2014) menyatakan bahwa work engagement berada dalam sebuah tim. Didalam tim, individu dapat memahami dan mengamati perilaku rekan kerja mereka. Ketika orang-orang
berinteraksi secara teratur, perilaku mereka dapat diamati dan
dipahami oleh individu.
Team work engagement merupakan keadaan yang berasal dari
kognisi, perasaan, perilaku atau karakteristik dari individu yang
diperkuat adanya interaksi dalam tim dan bermanifestasi pada tingkat
lebih tinggi. Hal ini tergantung pada struktur dari pengalaman tim
yaitu proses interaksi pada tim (Kozlowski & Klein, 2000). Sedangkan
Caswell, Brian, Allen & Catherine (2001) mengungkapkan sebuah
konsep yang mendasari team engagement yaitu tindakan dan penilaian
dari tim yang dapat membuktikan adanya engagement, dimana tim
benar-benar melakukan layanan, berani menerima resiko besar untuk
suatu kebebasan. Team engagement dipengaruhi oleh individu di
dalam perusahaan, aturan yang dapat mempengaruhi engagement atau
yang dapat membuktikan team engagement.
Costa, Passos, & Bakker (2012) menyatakan bahwa team work
engagement merupakan suatu kondisi positif, pemenuhan, dan
motivasi yang muncul secara bersaman dari pekerjaan yang
berhubungan dengan kesejahteraan. Sedangkan Torente (2012)
mengatakan bahwa team work engagement adalah keadaan psikologis
yang sama dimiliki tim, dan menyimpulkan team work engagement
hanya ditemukan pada kelompok/tim bukan pada individu (Costa,
Passos, & Bakker, 2014).
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh di
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa team work engagement
merupakan suatu keadaan, pemenuhan, motivasi, tindakan dan
penilaian positif dari tim yang dimiliki secara bersamaan yang
berhubungan dengan kesejahteraan didalam tim dan ditandai dengan
adanya semangat tim (team vigor), dedikasi tim (team dedication) dan
penyerapan tim (team absorption).
2. Dimensi Team Work Engagement
Costa, Passos, & Bakker (2014) menyatakan bahwa terdapat 3
dimensi didalam team work engagement, yaitu:
a. Team Vigor
a. Team Vigor
Merupakan energi dan mental yang kuat selama bekerja,
keberanian untuk berusaha sekuat tenaga dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan, dan tekun dalam menghadapi kesulitan kerja. Juga
kemauan untuk menginvestasikan segala upaya dalam suatu
pekerjaan, dan tetap bertahan meskipun menghadapi kesulitan.
Vigor atau semangat mencerminkan kesiapan untuk mengabdikan
upaya dalam pekerjaan seseorang, sebuah usaha untuk terus
energik saat bekerja, dan kecenderungan untuk tetap berusaha
dalam menghadapi tugas kesulitan atau kegagalan.
b. Team Dedication
Merasa terlibat sangat kuat dalam suatu pekerjaan dan
mengalami rasa kebermaknaan, antusiasme, kebanggaan, inspirasi,
Universitas Sumatera Utara
13
dan tantangan. Dedikasi mengacu pada identifikasi yang kuat
dengan pekerjaan seseorang dan mencakup perasaan antusiasme,
inspirasi, kebanggaan, dan tantangan.
c. Team Absorption
Dikarakteristikan dengan konsentrasi penuh, minat yang
mendalam terhadap pekerjaan dimana waktu terasa berlalu begitu
cepat dan sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Individu yang
memiliki skor tinggi pada absorption biasanya merasa tertarik
dengan pekerjaanya, tenggelam dalam pekerjaannya, dan sulit
untuk melepaskan diri dari pekerjaannya. Akibatnya, lupa akan
sekelilingnya dan waktu berlalu begitu cepat. Sedangkan individu
dengan skor rendah pada absorption tidak tertarik dan tidak
tenggelam dalam pekerjaannya, mereka tidak punya kesulitan
untuk melepaskan diri dari pekerjaan ataupun lupa akan sekeliling
dan waktu (Schaufeli & Bakker, 2003). Absorpsi ditandai dimana
seseorang menjadi benar-benar tenggelam dalam pekerjaan dengan
waktu tertentu ia akan merasa sulit untuk melepaskan diri dari
pekerjaannya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Team Work Engagement
Menurut Costa, Passos, & Bakker (2014) ada empat faktor yang
mempengaruhi team work engagement, yaitu:
a. Karakteristik individual
Karakteristik individual terdiri dari dua kategori orientasi tim dan
kepribadian (Salas, Stagl, Burke & Goodwin, 2007). Orientasi tim
melihat bagaimana interaksi yang terjadi sesama karyawan,
bagaimana cara tim menghindari atau menyelasaikan masalah dan
bentuk usaha yang diberikan ketika bekerja (Salas, Sims, & Burke,
2005). Sedangkan kepribadian berkaitan dengan ekstraversion
(Costa & McCrae, 1985; Eysenck, 1998) yang dianggap prediktor
yang penting dalam perasaan yang positif (Watson & Clark, 1997).
b. Karakteristik tim
Karakteristik tim meliputi budaya tim dan iklim tim, serta kekuatan
dari struktur tim itu sendiri. Bakker, Albrecht, and Leiter (2011)
menyatakan bahwa iklim tim dapat mendukung team work
engagement secara kolektif, dimana melibatkan persepsi bersama
tentang lingkungan yang penuh tantangan, berwawasan, suportif
dan meliputi enama bidang dalam kehidupan kerja yang
dikemukakan oleh Maslach dan Leiter (2008) yaitu reaistis dan
beban kerja yang menantang, kontol, reward, komunitas dan
kolaborasi, keadilan, dan nilai-nilai
c. Karakteristik tugas
Karakteristik tugas mengacu pada adanya tingkatan pada tugas
yang dikerjakan. Dimana tingkatan tersebut membutuhkan tingkat ketergantungan yang berbeda antar sesama tim dan saling
berinteraksi satu sama lain.
d. Struktur pekerjaan
Struktur pekerjaan dihubungkan dengan penugasan kerja, norma
formal dan informal yang berlaku pada tim, serta struktur
komunikasi yang ada dalam tim. Struktur pekerjaan merupakan
sesuatu yang dapat mengakses informasi kapanpun, serta perilaku
yang dianggap tepat dan kedua aspek tersebut membentuk sifat
interaksi antar anggota tim.
No comments:
Post a Comment