Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan)
Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru menulis marketing plannya.
Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut:
1)Where have we been?
2)Where do we want to go?
3)How do we get there?
Pertanyaan di atas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita berangkat ? Untuk itu harus diperhatikan latar belakang perusahaan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, bagaimana keadaan persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang dihadapi.
Kemudian ke mana arah yang dituju ? Di sini perlu ditetapkan sasaran marketing untuk masa yang akan datang.
Lalu bagaimana mencapai sasaran itu ? Di sinilah perlu ditetapkan strategi pemasaran. Mungkin juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran belanja perlu disiapkan untuk pelaksanaan rencana ini.
Apa yang dimaksud dengan marketing plan? The marketing plan includes a situation analysis that in large part comprises a market opportunity analysis and an assessment of the existing or potential businesses' strength, weaknesses, threats, and opportunitunities in the marketplace. (Bygrave, 1994: 73)
Marketing Plan ini adalah merupakan bagian dari business plan. Perencanaan yang harus disiapkan seperti dijelaskan oleh Bygrave adalah analisa situasi perusahaan dan lingkungannya analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang dihadapi di pasar. Juga harus digambarkan sasaran konsumen dan strategi pemasaran yang digunakan. Jadi inti kegiatan dari marketing plan ini ialah:
1. Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar
2. Mengembangkan sasaran pemasaran
3. Menetapkan strategi pemasaran
4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan
5. Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria yaitu:
- Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang besar tentang siapa target market, di mana lokasi mereka,
Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru menulis marketing plannya.
Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut:
1)Where have we been?
2)Where do we want to go?
3)How do we get there?
Pertanyaan di atas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita berangkat ? Untuk itu harus diperhatikan latar belakang perusahaan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, bagaimana keadaan persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang dihadapi.
Kemudian ke mana arah yang dituju ? Di sini perlu ditetapkan sasaran marketing untuk masa yang akan datang.
Lalu bagaimana mencapai sasaran itu ? Di sinilah perlu ditetapkan strategi pemasaran. Mungkin juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran belanja perlu disiapkan untuk pelaksanaan rencana ini.
Apa yang dimaksud dengan marketing plan? The marketing plan includes a situation analysis that in large part comprises a market opportunity analysis and an assessment of the existing or potential businesses' strength, weaknesses, threats, and opportunitunities in the marketplace. (Bygrave, 1994: 73)
Marketing Plan ini adalah merupakan bagian dari business plan. Perencanaan yang harus disiapkan seperti dijelaskan oleh Bygrave adalah analisa situasi perusahaan dan lingkungannya analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang dihadapi di pasar. Juga harus digambarkan sasaran konsumen dan strategi pemasaran yang digunakan. Jadi inti kegiatan dari marketing plan ini ialah:
1. Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar
2. Mengembangkan sasaran pemasaran
3. Menetapkan strategi pemasaran
4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan
5. Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria yaitu:
- Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang besar tentang siapa target market, di mana lokasi mereka,
berapa besar kemungkinan daya serapnya.
- Bagaimana teknik promosi yang efektif.
- Bagaimana perubahan harga di pasar.
- Bagaimana saluran distribusi.
- Bagaimana keadaan saingan.
- Bagaimana S W 0 T dari perusahaan
- Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti: sumber daya manusia, keuangan, fasilitas perawatan dan
- Bagaimana teknik promosi yang efektif.
- Bagaimana perubahan harga di pasar.
- Bagaimana saluran distribusi.
- Bagaimana keadaan saingan.
- Bagaimana S W 0 T dari perusahaan
- Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti: sumber daya manusia, keuangan, fasilitas perawatan dan
sebagainya.
Seperti diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang amat penting dalam operasional suatu bisnis. Tidak perduli apakah bisnis anda bergerak dalam sektor industri kecil, tingkat menengah, apalagi industri besar. Atau anda bergerak dalam bidang perdagangan besar, perdagangan eceran, pertokoan, atau mungkin pula anda bergerak dalam bidang penjualan jasa. transportasi, penginapan, biro perjalanan, kegiatan rekreasi, dan sebagainya. pemasaran menempati posisi utama.
Lihatlah bagaimana perkembangan posisi bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan mulai sejak berdiri sampai perusahaan menjadi besar. (Lihat gambar perubahan pandangan terhadap pemasaran).
Pada tahap perusahaan baru didirikan posisi bagian produksi, keuangan, personalia, dan pemasaran kira-kira sama pentingnya. Akan tetapi, begitu perusahaan mengalami kemajuan, maka porsi perhatian lebih besar diberikan ke bagian pemasaran, dan lebih khusus lagi fokusnya ialah "langganan". Ini bukan berarti bagian-bagian lain di dalam perusahaan tidak penting, semua bagian adalah penting, tetapi perhatian utamanya ialah bagian pemasaran yang akan berhadapan langsung dengan publik, yang sangat menentukan keberhasilan/kegagalan suatu usaha.
2. KonsepAIDA+S
Di dalam setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausahawan memperhatikan konsep AIDA + S. AIDA + S merupakan singkatan dari:
A = Attention
I = Interest
D = Desire
A = Action
S = Satisfaction
Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis yang dapat menarik hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat suatu produk yang memuaskan konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan atau kegiatan-kegiatan lainnya.
Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tentu muncul lebih dulu perhatian (Attention) misalnya pada saat konsumen lewat di depan sebuah toko. Konsumen tersebut memperhatikan satu jenis barang yang dipajangkan di etalase depan toko. Kemudian konsumen tersebut timbul minatnya (Interest), lalu dia masuk kedalam toko. Setelah masuk ke dalam toko dia mencari pelayan dan minta diambilkan barang yang dia ingini. Ini berarti keinginannya (Desire) makin meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar, cocok harga, langsung dibayar di kas (Action). Setelah barang dibawa pulang ke rumah lalu di pakai (seandainya bentuk pakaian atau dinamakan kalau bentuk makanan). Setelah barang tersebut dikonsumsi maka muncul dua kemugkinan konsumen tersebut puas atau tidak puas.
Tujuan dari setiap pemasaran ialah menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen puas terhadap barang tersebut atau terhadap pelayanan toko tersebut maka konsumen-akan melakukan pembelian ulang. Jika konsumen tidak puas maka dia tidak akan melakukan pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negatif serta menginformasikan reaksi negatif itu kepada keluarganya, sahabatnya, sehingga pemasaran produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat menimbulkan kegagalan bagi perusahaan.
Seperti diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang amat penting dalam operasional suatu bisnis. Tidak perduli apakah bisnis anda bergerak dalam sektor industri kecil, tingkat menengah, apalagi industri besar. Atau anda bergerak dalam bidang perdagangan besar, perdagangan eceran, pertokoan, atau mungkin pula anda bergerak dalam bidang penjualan jasa. transportasi, penginapan, biro perjalanan, kegiatan rekreasi, dan sebagainya. pemasaran menempati posisi utama.
Lihatlah bagaimana perkembangan posisi bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan mulai sejak berdiri sampai perusahaan menjadi besar. (Lihat gambar perubahan pandangan terhadap pemasaran).
Pada tahap perusahaan baru didirikan posisi bagian produksi, keuangan, personalia, dan pemasaran kira-kira sama pentingnya. Akan tetapi, begitu perusahaan mengalami kemajuan, maka porsi perhatian lebih besar diberikan ke bagian pemasaran, dan lebih khusus lagi fokusnya ialah "langganan". Ini bukan berarti bagian-bagian lain di dalam perusahaan tidak penting, semua bagian adalah penting, tetapi perhatian utamanya ialah bagian pemasaran yang akan berhadapan langsung dengan publik, yang sangat menentukan keberhasilan/kegagalan suatu usaha.
2. KonsepAIDA+S
Di dalam setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausahawan memperhatikan konsep AIDA + S. AIDA + S merupakan singkatan dari:
A = Attention
I = Interest
D = Desire
A = Action
S = Satisfaction
Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis yang dapat menarik hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat suatu produk yang memuaskan konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan atau kegiatan-kegiatan lainnya.
Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tentu muncul lebih dulu perhatian (Attention) misalnya pada saat konsumen lewat di depan sebuah toko. Konsumen tersebut memperhatikan satu jenis barang yang dipajangkan di etalase depan toko. Kemudian konsumen tersebut timbul minatnya (Interest), lalu dia masuk kedalam toko. Setelah masuk ke dalam toko dia mencari pelayan dan minta diambilkan barang yang dia ingini. Ini berarti keinginannya (Desire) makin meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar, cocok harga, langsung dibayar di kas (Action). Setelah barang dibawa pulang ke rumah lalu di pakai (seandainya bentuk pakaian atau dinamakan kalau bentuk makanan). Setelah barang tersebut dikonsumsi maka muncul dua kemugkinan konsumen tersebut puas atau tidak puas.
Tujuan dari setiap pemasaran ialah menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen puas terhadap barang tersebut atau terhadap pelayanan toko tersebut maka konsumen-akan melakukan pembelian ulang. Jika konsumen tidak puas maka dia tidak akan melakukan pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negatif serta menginformasikan reaksi negatif itu kepada keluarganya, sahabatnya, sehingga pemasaran produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat menimbulkan kegagalan bagi perusahaan.
0 komentar:
Post a Comment