Thursday, April 11, 2013

Menjaga Kesehatan Ibu

Karakteristik Ibu
Berdasarkan Umur
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk baik yang hidup maupun yang mati. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung.

Berdasarkan pendidikan
Wanita yang berpendidikan lebih rendah atau tidak berpendidikan biasanya mempunyai anak iebih banyak dibandingkan yang berpendidikan lebih tinggi. Mereka yang berpendidikan-rendah umumnya tidak dapat atau sulit diajak memahami dampak negatif dari mempunyai banyak anak.

Berdasarkan Pekerjaan
lbu yang bekerja kurang memiliki waktu untuk memeriksakan kesehatan anak seperti melakukan pemeriksaan status gizi.

Makanan Instan 
Defenisi
Makanan instan adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah secara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industry pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat adiktif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa pada produk tersebut (Suhermati, 2011).

Menurut Lestari (2001), makanan instan merupakan semua makanan yang telah dimasak, diawetkan, dikeraskan, dikalengkan, dan siap untuk disajikan serta dalam penggunaannya hanya memerlukan pemanasan sebentar.

Pada dasarnya produk instan berupa makanan yang sudah dimasak atau setengah masak yang diproses sampai tahap akhir menjadi hidangan siap santap. Makanan instan umumnya diproduksi oleh industry pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dengan berbagai proses pengawetan dan zat aditif Proses pengawetan yang biasa dilakukan pada produk instan misalnya pengeringan, pemanasan, pengalengan, penambahan gula atau garam berkonsentrasi tinggi.

Jenis Makanan Instan
Makanan instan biasanya berupa mie instan, nugget, nasi, ikan dan olahannya, daging dan olahannya, ayam dan olahannya, susu dan olahannya, sup, bubur, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan. (Suherman, 2011) Tabe12.1. Jenis Makanan Instan Yang Beredar Di Indonesia

Dampak Negatif Makanan Instan
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu :
  1. Aspek toksikologis : katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh.
  2. Aspek mikrobiologis: mikroba dalam bahan makanan yang dapst mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan.
  3. Aspek imunopatologis: keberadaan residu yang dapat kekebaian tubuh.
Penggunaan zat aditif yang berlebihan dan dikonsumsi secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kesehatan.Dampak negatif zat aditif yang terkandung dalam makanan instan bisa terjadi sacara langsung maupun tidak langsung,bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak zat aditif yang terkandung dalam makanan instan dapat dilihat di bawah ini :
  1. Sulfit menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.
  2. Zat warna menimbulkan alergi, kanker hati, hypertrophy, hyperplasia, karsinoma kelenjar tiroid.
  3. MSG menyebabkan kerusakan otak, kelainan hati, trauma, hipertensi, stres, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kuiit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.
  4. BHT dan BHA menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
  5. Pemanis menyebabkan kanker kantong kemih (saccharin), gangguan saraf, dan tumor otak (aspartan), mutagenik.
Selain bahaya yang ditimbulkan zat aditif makanan itu, juga yang perlu diwaspadai adalah bahaya yang terdapat pada kemasan makanan cepat saji. Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky.

Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan - food grade dan food safety (Munasir, 2003).

Namun pada kenyataannya produsen jarang mempertimbangkan hal tersebut.Dibandingkan dengan memperhatikan unsur kesehatan,produsen memilih kemasan dengan dipengaruhi faktor tampilan yang menarik,melindungi produk yang dikemas dan pertimbangan ekonomis.

Bahan yang selama ini digunakan memiliki beberapa dempak negatif bagi kesehatan,diantaranya:
  1. Plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget) bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik.
  2. PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula) yang dapat menghambat produksi hormon testosterone.
  3. Kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk) disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker. (Suherman, 2011).

No comments:

Post a Comment