Wednesday, June 12, 2013

Keamanan Pangan

Keamanan Pangan
Keamanan pangan merupakan syarat penting untuk siap dikonsumsi. Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga atau industri pengan. Oleh karena itu industri pangan merupakan salah satu faktor penentu beredarnya pangan yang mempunyai standar mutu dan kemanan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Keamanan pangan bukan hanya merupakan isu dunia tapi juga menyangkut kepedulian individu. Jaminan akan kemanan pangan merupakan hak asasi konsumen. Pangan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia.

Keamanan pangan selalu menjadi pertimbangan pokok dalam perdagangan, baik perdagangan nasional maupun internasional. Di seluruh dunia kesadaran dalam hal keamanan pangan semakin meningkat. Pangan semakin penting dan vital peranannya dalam pergadangan dunia, untuk itu perlu diketahui aspek keamanan pangan, analisis bahaya keamanan pangan dan berbagai peluang untuk menguranginya.

1. FoofborneDiseases
Lebih dari 90% penyakit yang diderita manusia terkait dengan makanan yang disebabkan oleh kontaminasi mikrobiologi, yaitu meliputi penyakit tipus, desentri amoeba, botulism dan intoksikasi bakteri lainnya serta hepatitis A dan trichinellosis.  Food borne disease dikenal dengan istilah keracunan makanan. WHO mendefisnisikan sebagai penyakit yang bersifat infeksi atau racun yang disebabkan oleh agen yang masuk kedalam tubuh melalui makanan yang dicerna.

Foodborne diseases baik yang disebabkan oleh mikroba atau sebab lain  meliputi bakteri, parasit, virus, ganggang air tawar, ganggang air laut, racun mikrobal dan toksin fauna terutama marine fauna. Komplikasi, kadar, gejala, dan waktu lamanya sakit juga sangat bervariasi tergantung penyebabnya.

Patogen utama dalam pangan adalah Salmonella sp, Staphylococcus aureus serta toksin yang diprosuksinya. Juga Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Campylobacter sp, Helicobanter sp, Vibrio urinificus, Listeria monocytogenes, Yersinia enterolitica.  Patogen yang dinggap memiliki penyebaran yang luas terdiri dari salmonellosis, cholera, penyakit parasitik, dan enterovirus. Sedangkan yang memiliki penyebaran sedang adalah toksin ganggang dan yang memiliki penyebaran terbatas meliputi S aureus, B cereus, C perfringes dan botulism.

2. Pengendalian Kontaminasi Pangan
Pemerintah di berbagai belahan dunia menggunakan deretan usaha atau langkah pengendalian kontaminan pangan melalui inspeksi, registrasi, analisa produk akhir, untuk menentukan apakah suatu perusahaan pangan memproduksi produk pangan yang aman.

Masalah utama yang dihadapi adalah tingginya biaya yang diperlukan untuk pengendalian. Salah sati sistem baru bagi penjaminan (asuransi) keamanan pangan yang disampaikan pada tahun 1971 dalam suatu National Conference of Food Protection adalah Sistem The Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).

HACCP adalah suatu sistem yang dianggap rasional dan efektif  dalam penjaminan keamanan pangan dari sejak dipanen sampai dikonsumsi. HACCP adalah suatu sistem yang mampu mengidentifikasi hazard (ancaman) yang spesifik seperti biologi, kimia serta sifat fisik yang merugikan dan dapat berpengaruh terhadap keamanan pangan dan dilengkapi dengan langkah-langkah pencegahan untuk mengendalikan ancaman tersebut.

No comments:

Post a Comment