Saturday, June 15, 2013

KOMODITI “KEDELAI”

KOMODITI “KEDELAI” : Orang Cina merupakan pengguna kacang kedelai sebagai makanan yang pertama. pada sekitar tahun 1100 BC kacang kedelai telah ditanam di bagian selatan Cina dan dalam waktu singkat menjadi makanan pokok diet Cina.Kacang kedelai telah diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 100 AD dan meluas ke seluruh negara-negara Asia secara pesat. Kacang kedelai dikenal di Eropa sekitar tahun 1500 AD. Pada awal abad ke 18, kacang Kedelai telah ditanam secara komersial di Amerika Serikat 

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910. 

Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhn kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Tiongkok. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia. 

PENTINGNYA PENGAMATAN MULAI DARI: 
· DARI SISI PRODUKSI: 
Produksi Menurun Kedelai, menunjukkan penyusutan lahan dan produksi. Pada 2000 luas lahan 824.484 ha kemudian turun menjadi 678.848 ha pada 2001 dan menyusut lagi pada 2002 menjadi 544.522 ha tahun 2002. Seiring dengan penyempitan lahan, juga produksi anjlok. Tercatat produksi kedelai pada 2000 mencapai kisaran 1 juta ton dan tahun 2001 sebanyak 827 ribu ton dan pada 2002 hanya bisa sebesar 573 ribu ton. 

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi kedelai tahun 2002 mengalami penurunan sebesar 18,61 persen. Dari 0,83 juta ton biji kering pada 2001 menjadi 0,67 juta ton biji kering di tahun 2001. Atau mengalami penurunan sebesar 0,15 juta ton biji kering. Penurunan ini karena turunnya luas panen kedelai sekitar 19,79 persen atau 0,13 juta hektare. Di sisi lain kebutuhan pangan cenderung meningkat 2,5-4% sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Kebutuhan kedelai pada tahun 2003 masing-masing berjumlah 1,95 juta ton, 3 juta ton, dan Melihat data produksi akan kebutuhan kedelai pada tahun 2003 terlihat bahwa terjadi defisit untuk komoditas kedelai 1,3 juta ton Defisit kedelai ini diatasi dengan cara mengimpor. Harga kedelai saat ini mencapai kisaran Rp3500/kg . Dengan jumlah penduduk yang besar sekitar 216 juta jiwa pada tahun 2003 dan laju pertumbuhan 1.35% per tahun, maka kebutuhan kedelai akan semakinbesar di masa mendatang. Pada tahun 2005 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 220.6 juta jiwa, dan tahun 2010 sebesar 236 juta. 

Apabila kemampuan produksi kedelai nasional tidak dapat mengikuti  peningkatan kebutuhannya, maka Indonesia akan semakin tergantung pada  impor yang berdampak membahayakan ketahanan nasional. 

Negara importir utama untuk komoditi kedelai ke Indonesia adalah Amerika Serikat, dengan rata – rata share impor dari tahun 1999 – 2004 sebesar 54% dari seluruh impor kedelai Indonesia atau 1,42 juta ton per tahun. India menempati posisi kedua dengan rata – rata share sebesar 19% (sekitar 491,935,245 kg per tahun) 

Market share Negara importir 
Kedelai, perkembangan produksinya dapat dibagi dalam dua periode besar, yaitu pertumbuhan yang menurun dan stagnant. Pertumbuhan menurun terjadi selama 1990-2000. Produksi rata-rata mencapai 1,4 juta ton dan menurun sebesar 3,6 %/Th. Produksi stagnant terjadi pada 2001-2006, produksi menurun drastis dari periode sebelumnya dan bergerak lambat pada angka 742 ton. Pertumbuhan produksi pun demikian rendah, hanya 0,4 %/Th. Pertumbuhan produksi tidak sejalan dengan gencarnya program bangkit kedelai. Persentase produksi terhadap kedelai dunia mengecil . 

Tahun

Produksi Kedelai (Ton)

Indonesia

Dunia

Persentase

1990
1.487.433

108.464.511

1,37

1991
1.555.453

103.320.158

1,51

1992
1.869.713

114.460.616

1,63

1993
1.708.530

115.176.710

1,48

1994
1.564.847

136.483.471

1,15

1995
1.680.010

126.997.618

1,32

1996
1.517.180

130.223.250

1,17

1997
1.356.891

144.418.185

0,94

1998
1.305.640

160.103.858

0,82

1999
1.382.848

157.796.852

0,88

2000
1.018.000

161.400.626

0,63

2001
826.932

177.923.563

0,46

2002
673.056

181.815.725

0,37

2003
671.600

187.514.812

0,36

2004
723.483

206.289.954

0,35

2005
808.353

214.909.669

0,38

2006
749.038

221.500.938

0,34


Sumber: BPS diolah 

Kendala
Kini rata-rata produktivitas kedelai nasional baru mencapai 1,3 ton/ha dengan kisaran 0,6-2,0 ton/ha di tingkat petani, sementara di tingkat penelitian mencapai 1,73,0 ton/ha, beragam tergantung pada kondisi Iahan/lingkungan. Senjang produktivitas yang besar tersebut menunjukkan peluang peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas di tingkat petani. Penyebab atas rendahnya produktivitas kedelai petani adalah tingkat penerapan teknologi yang masih rendah, di antaranya penggunaan benih bermutu varietas unggul yang masih rendah, serta teknik budidaya (populasi tanaman, ameliorasi lahan, pemupukan, pengelolaan air) dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (hama, penyakit, gulma) yang tidak optimal..Walaupun telah banyak yang menanam varietas unggul, namun secara umum benihnya belum berkualitas, penggunaan benih bermutu baru sekitar 10%, dan yang bersertifikat hanya sekitar 3 persen saja. 

Solusi Strategi Peningkatan Produksi 
Beberapa strategi penting untuk menjamin keberhasilan peningkatan produksi kedelai nasional ialah: 
1. Perbaikan Harga 
2. Pemanfaatan Potensi Lahan 
3. Intensifikasi Pertanaman 
4.Perbaikan Proses Produksi 
5. Konsistensi Program dan Kesungguhan Aparat 

DARI SISI KOMSUMSI: 
Indonesia merupakan salah satu negara pengkonsumsi kedelai terbesar di dunia. Olahan pangan asal kedelai dominan di Indonesia adalah tahu dan tempe. Komoditas kedelai saat ini tidak hanya diposisikan sebagai bahan pangan dan bahan baku industri pangan, namun juga ditempatkan sebagai bahan makanan sehat dan baku industri non-pangan. Pengaruh teori permintaan dalam komsumsi komoditi kedelai 

Dalam teori permintaan bahwa pada saat harga naik maka permintaan akan turun dan sebaliknya apabila harga turun maka permintaan akan naik. 

Dalam kenyatanya teori tesebut hanya sebagai teori dan hanya pada produk-produk tertentu yang dapat mengunakan teori tersebut.berbeda dengan komoditi kedelai walau pun harga kedelai naik konsumen tetap akan membeli uintuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Itu didukung oleh kegiatan produksi kedelai yang berbanding terbalik oleh konsumsi kedelai.Kacang kedelai bagi industri pengolahan pangan di Indonesia banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan tahu, tempe dan kecap dan susu. Jenis industri yang tergolong skala kecil - menengah ini tetapi dalam jumlah sangat banyak menyebabkan tingginya tingkat kebutuhan konsumsi kedelai. 

Lonjakan importasi kedelai disebabkan peningkatan konsumsi produk industri rumahan seperti tahu, tempe yang jenis makanan ini semakin banyak atau populer digunakan sebagai pengganti daging. 

Adapun manfaat dari kedelai : 
  • Sumber protein nabati yang terbaik 
  • Meningkatkan metabolisme tubuh 
  • Menguatkan sistem imun tubuh 
  • Menstabilkan kadar gula dalam tubuh 
  • Melindungi jantung dan menurunkan resiko sakit jantung 
  • Menambah daya ingat 
  • Membentuk tulang yang kuat 
  • Menurunkan tekanan darah dan kolestrol 
  • Mencegah menopause pada wanita 
  • Menurunkan kanker payudarah dan menurunkan resiko kanker prostate 
  • Menghasilkan tenaga dan meningkatkan kesehatan

Ditulis Oleh : Unknown // 5:04 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment