Pengertian Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma, fibromioma, atau fibroit.
(Kapita Selekta Kedokteran, 2001: 387)
Sifat Umum
Merupakan jenis tumor yang paling sering. Disangka bahwa 20% dari wanita berumur 35 tahun menderita mioma uteri , walaupun tidak disertai gejala.
Miomia uteri tidak pernah terjadi setelah monopause, bahkan yang adapun biasanya mengecil bila mendekati masa menopause. Bila mioma uteri bertambah besar pada masa postmenopouse, harus difikirkan kemungkinan terjadinya degenerasi maligna (sarcoma).
Sering juga disebut fibroid walaupun asalnya dari jaringan otot. Dapat bersifat tunggal atau ganda dan mencapaiukuran besar (100 pon). Konsistensi keras, dengan batas kapsul yang jelas, sehingga dapat dilepaskan dari sekitarnya.
Penampangnya berbentuk “Whorl like trabeculation yang khas” (seperti konde)
(Ginekologi: 154)
Lokalisasi
- Cervikal
- Corporal
Cervikal lebih jarang, tetapi jika mencapai ukuran besar dapat menekan kandung kencing, menyebabkan gangguan miksi.Jika secara teknik, operasinya lebih sukar.
Jenis
1 Mioma Submucosa (5%)
Tumbuhnya tepat dibawah endometrium. Paling sering menyebabkan perdarahan yang banyak, sehingga memerlukan histerektomi, walaupun ukurannya kecil. Adanya miomia submocosa dapat dirasakan sebagai suatu “airet bump” (benjolan waktu kuret). Kemungkinan terjadi degenerasi sarcoma juga lebih besar pada jenis ini. Sering mempunyai tangkai yang panjang sehingga menonjol melalui serviks atau vagina disebut sebagai mioma submucosa bertangkai yang dapat menimbulkan “Myomgeburt” sering mengalami nekrose atau ulcerasi.
2 Interstitial atau Intramural.
Terletak pada miometrium. Kalau besar atau multipel dapat menyebabkan pembesaran uterus dan berbenjol-benjol.
3 Subcerosa atau Subperitoneal.
Letaknya dibawah tunica serosa. Kadang-kadang vena yang ada dipermukaan pecah dan menyebabkan perdarahan intra abdominal. Kadang-kadang mioma serosa timbul diantara dua ligamentum latum, merupakan miomia intraligamenter yang dapat menekan ureter dan A-Iliaca. Ada kalanya tumor ini mendapat vascularisasi yang lebih banyak dari omentum sehingga lambat laun terlepas dari uterus. Miomia subserosa yang bertangkai dapat mengalami torsi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Prawiroharjo,Sarwono.
Ilmu Kandungan Tridasa Printer: Jakarta .
1999.
2.
Fakultas
Kedokteran UI. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Media
Aesculapius, Jakarta .
2001.
3.
Bagian
Obstetry Ginekologi FK Universitas Padjajaran Bandung . Elstar. Offset, Bandung .
0 komentar:
Post a Comment