Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Terjadinya Infeksi Nosokomial : Sejumlah faktor mempermudah kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial pada penderita yakni bila penderita
masuk rumah sakit, maka ketahanan dapat menurun hal ini di sebabkan system imun
(ketahanan tubuh) penderita/pasien sangat mudah di masuki oleh
mikroorganisme penyebab infeksi ini. Dalam proses penyebaranya biasanya melalui
alat-alat kesehatan yang dipakai pada saat penanganan terhadap pasien seperti :
pembedahan, radiasi, injeksi, dan cara penanganan atau pengobatan yang lain. Faktor
lain yang memungkinkan terjadinya infeksi nosokomial tergantung pada :
Home » MAKALAH » Faktor-Faktor Terjadinya Infeksi Nosokomial
Saturday, July 18, 2015
Faktor-Faktor Terjadinya Infeksi Nosokomial
1. Karakteristik Mikroorganisme
2. Resistensi terhadap zat-zat
antibiotika
3. Dan banyaknya infeksius
Semua mikroorganisme termasuk
bakteri,virus,jamur dan parasit dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Infeksi
ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross
infection) atau disebabkan oleh flora normal dari pasien itu sendiri
(endogenous infection).Kebanyakan infeksi yang terjadi di rumah sakit ini lebih
di sebabkan karena faktor external,yaitu penyakit yang penyebaranya melalui
makanan,udara,benda atau bahan yang tidak steril serta dari kebersihan
lingkungan dan sanitasinya.
Prosedur Pelaksaan
Penanggulangan Infeksi Nosokomial
Cuci
Tangan : Tehnik mencuci tangan yang baik
merupakan satu-satunya cara yang paling penting untuk mengurangi penyebaran
infeksi. Dengan cara menggosok tangan dengan sabun atau deterjen dan air kuat
kuat selama 15 detik dan dibilas baik baik sebelum dan sesudah memeriksa
penderita, sudah cukup. Namun bila selama merawat penderita, tangan terkena
darah, sekresi luka, bahan bernanah, atau bahan yang lain yang di curigai maka
harus di cuci selama 2 sampai 3 menit dengan menggunakan bahan cuci
antiseptic.
Asepsis : penghinderaan atau
pencegahan penularan dengan cara meniadakan mikroorganisme yang secara
potensial berbahaya.Tujuan asepsis ialah mencegah atau membatasi infeksi.di
rumah sakit digunakan 2 konsep asepsis yaitu asepsis medis dan bedah.Asepsis
Medis meliputi segala praktek yang di gunakan untuk menjaga agar para petugas
medis,penderita dan lingkungan terhindar dari penyebab infeksi,seperti cuci
tangan,sanitasi dn kebersihan lingkungan rumah sakit itu hanyalah beberapa
contok asepsis medis.Asepsis Bedah meliputi cara kerja yang mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam luka dan jaringan penderita.Maka dari itu dalam asepsis
bedah semua alat kesehatan harus berprinsip steril,lingkungan harus
bersanitasi, dan juga flora mikroba di udara harus di saring lewat filter
berefisiensi tinggi.
Disinfeksi
dan Sterilisasi di Rumah Sakit : Banyak rumah sakit mempunyai
pusat penyediaan yaitu tempat kebanyakan peralatan dan suplai dibersihkan serta
di sterilkan. Hasil proses ini di monitor oleh laboratorium. mikrobiologi secara
teratur. Kecenderungan rumah sakit untuk menggunakan alat alat serta bahan yang
di jual dalam keadaan steril dan sekali pakai. karena dapat
mempersingkat waktu tanpa harus mensterilkan alat, tetapi juga dapat mengurangi
pemindah sebaran patogen melalui infeksi silang.
Sanitasi
Lingkungan Rumah Sakit : Tujuan sanitasi lingkungan adalah
membunuh atau menyingkirkan pencemaran atau mikroba dari permukaan. Untuk
mengevaluasi prosedur dan cara-cara untuk mengurangi pencemaran, dilakukan
pengambilan contoh mikroorganisme sewaktu-waktu dari permukaan lantai.
Pengawasan
Infeksi : pengamatan dan pengawasan
serta pencatatan secara sistematik terjadinya penyakit menular, ini merupakan
dasar bagi usaha pengendalian aktif.Identisifikasi dan evaluasi masalah-masalah
infeksi nosokomial dan pengembangan serta penilaian pengendalian efektif hanya
dapat dicapai dengan adanya pengawasan teratur terhadap infeksi-infeksi semacam
itu pada penderita.
Pengawasan
Penderita atau Pasien : Pengawasan infeksi penderita di
mulai ketika masuk rumah sakit dengan menyertakan kartu data infeksi di dalam
catatan medis penderita.Data yang di kumpulkan setiap hari mengenai biakan dari
laboratorium mikrobiologi serta dari hasil inspeksi laboratoris dan klinis di
catat pada setiap kartu data infeksi setiap penderita.
Pengawasan
Pekerja Rumah Sakit : Pemeriksaan fisik harus merupakan
persyaratan bagi semua petugas rumah sakit,dan catatan imunisasi
harus diperiksa.Bila tidak tercatat,maka imunisasi terhadap penyakit
polio,tetanus,difteri,dan campak harus di isyaratkan.Petugas yang menunjukkan
hasil positif pada uji tuberculin harus diperiksa dengan sinar x di bagian dada
untuk menentukan kemungkinan adanya tuberculosis aktif.
Pengawasan
Lingkungan Rumah Sakit : Bila perawat pengendalian infeksi
menemukan satu atau lebih kasus infeksi baru,maka mungkin diperlukan banyak
biakan dari penderita,petugas dan lingkungan untuk menemukan sumber patogen dan
lalu meniadakanya.
lainnya dari Kesehatan, MAKALAH
Ditulis Oleh : kumpulan karya tulis ilmiah // 12:36 AM
Kategori:
MAKALAH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment