Cara Melindungi
Diri dari Penularan AIDS
Sampai
saat ini belum ada jenis obat khusus untuk menyembuhkan orang yamg terkena
infeksi HIV/ AIDS. Hanya saja perkembangan virus ini dapat diperlambat. Kombinasi
yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat memperlambat
kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda
awal terjadinya AIDS. Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri dari sejumlah
unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan
bagi pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai
makanan dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan
perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian obat-obatan antiretroviral.
Dalam
suatu sel yang terinfeksi, HIV mereplikasi diri, yang kemudian dapat
menginfeksi sel-sel lain dalam tubuh yang masih sehat. Semakin banyak sel yang
diinfeksi HIV, semakin besar dampak yang ditimbulkannya terhadap kekebalan tubuh
(immunodeficiency). Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi HIV.
Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat
reproduksi HIV dalam tubuh. Obat-obatan antiretroviral memperlambat replikasi
sel-sel, yaitu memperlambat penyebaran virus dalam tubuh dengan cara mengganggu
proses replikasi. Cara yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
a. Menghambat
Nucleoside Reverse Transcriptase (NRTI)
HIV memerlukan
enzim yang disebut reverse transcriptase untuk mereplikasi diri. Jenis
obat-obatan ini memperlambat kerja reverse transcriptase dengan cara mencegah
proses pengembangbiakkan materi genetik virus tersebut.
b. Menghambat
Non-Nucleoside Reverse Transcriptase (NNRTI)
Jenis obat-obatan ini
juga mengacaukan replikasi HIV dengan mengikat enzim reverse transcriptase itu
sendiri. Hal ini mencegah agar enzim ini tidak bekerja dan menghentikan
produksi partikel virus baru dalam sel-sel yang terinfeksi.
c. Menghambat
Protease (PI)
Protease merupakan
enzim pencernaan yang diperlukan dalam replikasi HIV untuk membentuk
partikel-partikel virus baru. Protease memecah belah protein dan enzim dalam
sel-sel yang terinfeksi, yang kemudian dapat menginfeksi sel yang lain.
Penghambat protease mencegah pemecah-belahan protein dan karenanya memperlambat
produksi partikel virus baru.
Setiap
orang, khususnya remaja harus “melindungi diri “ dari AIDS. Karena
kalau seorang remaja tertular HIV, maka keseluruhan cita-cita dan masa depan
remaja tersebut hancur lebur. Secara
mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, ialah:
a.
[A] : Abstinence) alias PUASA
Bagi
remaja yang belum menikah. Jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi,
merangsang diri sendiri sehingga puas (orgasmus) sebenarnya kurang baik. Namun
resikonya paling kecil. Jadi dalam keadaan yang benar-benar tidak kuasa menahan
diri dan tidak mampu berpuasa, onani dapat dijadikan jalan keluar. Asal jangan menjadi kebiasaan.
Jangan terlalu sering.
b.
[B]
: Be Faithful alias Setia Pasangan Hidup
Bagi mereka yang sudah menikah. Hanya
bersenggama dengan pasangan setianya. Sebagian besar satu suami dengan satu
istri. Dalam keadaan khusus satu suami dengan 2-4 istri, namun yang penting kesetiaan
dari semua pihak, baik istri maupun suami. Di sinipun, bila suami istri
berpisah dalam waktu lama, onani merupakan jalan keluar sementara yang paling
tidak beresiko.
c.
[C]
Condom alias Kondom
Bagi mereka
yang berada dalam keadaan-keadaan khusus, antara lain ialah para suami atau
remaja yang tidak kuat puasa atau setia (atau onani), dan masih terdorong
melakukan zina. Pemakaian kondom akan melindungi mereka dari penularan PHS dan
AIDS, dan melindungi istri atau pacar mereka dari penularan penyakit. Bagi para
pelacur, patut ditumbuhkan motivasi memakaikan kondom pada pasangan kencan
mereka. Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan suami-istri di mana salah satu
menderita PHS, juga AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah pen ularan AIDS lebih lanjut kepada pasangannya.
Yang penting dalam pemakaian kondom ialah (sambil dipraktekkan) melindungi
keseluruhan penis dan dipakai sepanjang proses senggama untuk menghindari
sentuhan antara penis dan vagina.
Selain itu, perlindungan
yang sangat penting ialah:
- Hindari transfusi, dengan selalu berhati-hati. Bila terpaksa ditransfusi, yakinkan bahwa darah yang ditransfusi adalah darah yang telah diperiksa oleh Unit Kesehatan Transfusi Darah (UKTD) PMI sebagai darah bebas HIV (juga bebas hepatitis, malaria dan sifilis).
- Hindari suntik-menyuntik. Sebagian besar obat sama atau lebih efektif diminum daripada disuntikkan. Bila terpaksa disuntik, yakinkah jarum dan tabung suntiknya baru dan belum dipakai untuk orang lain.
- Berhati-hatilah dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K yang baku dan aman.
- Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan, secepatnya periksa ke dokter.
0 komentar:
Post a Comment