FUNGSI PRODUKSI DALAM PENDIDIKAN
Fungsi produksi
dalam pendidikan, adalah hubungan antara output dan input, di mana ada tiga bagian yaitu:
1. Fungsi Produksi
Administator; yang dipandang
input adalah segala sesuatu yang menjadi wahana dan proses dalam pendidikan,
input pendidikan meliputi:
- Prasarana dan sarana belajar, termasuk ruangan kelas dapat diuangkan, artinya bahwa perhitungan luas dan kualitas bangunan
- Perlengkapan belajar di sekolah seperti media, alat peraga juga dihitung harganya
- Buku-buku pelajaran, dan bentuk material lainnya seperti film, disket dan sebagainya.
- Barang-barang yang habis dipakai seperti zat kimia dilaboratorium dan sebagainya.
- Waktu guru bekerja, dan perangkat pegawai administrasi dalam memproses peserta didik harus dibeli dan dibayar.
Kelima jenis
input di atas sesudah dinilai dalam bentuk uang kemudian dijumlahkan.
Sementara itu yang dipandang sebagai output adalah berbagai bentuk
layanan dalam memproses peserta didik seperti menghitung SKS dan lamanya
peserta didik dalam belajar.
2. Fungsi Produksi
Dalam Psikologi; adalah sama dengan input fungsi produksi administrator
akan tetapi outputnya berbeda. Hasil output yang ada pada fungsi ini adalah
hasil belajar siswa yang mencakup; peningkatan
kepribadian, pengarahan dan pembentukan
sikap, penguatan kemauan, penambahan pengetahuan, ilmu dan teknologi, penajaman
pikiran, dan peningkatan
estetika
(keindahan) serta keterampilan.
Suatu lembaga
pendidikan dipandang berhasil dari segi fungsi produksi psikologi, kalau harga
inputnya sama atau lebih kecil daripada harga outputnya. Indikator harga hanya
dapat dicari dalam bentuk manfaatnya lulusan dimasyarakat serta kecocokannya
dengan norma dan kondisi masyarakat.
3. Fungsi Produksi
Ekonomi; sebagai inputnya adalah semus
biaya pendidikan seperti pada input fungsi produksi admnistrator, semua uang yang
dikeluarkan untuk keperluan pendidikan yaitu uang saku, membeli buku dan
sebagainya selama masa belajar dan
uang yang mungkin diperoleh lewat
bekerja selama belajar atau kuliah, tetapi tidak didapat sebab waktu tersebut
dipakai untuk belajar atau kuliah. Sementara yang mrenjadi outputnya adalah
tambahan penghasilan peserta didik kalau sudah tamat dan bekerja, manakala orang ini sudah bekerja sebelum
belajar atau kuliah. Dan apabila ia belum
pernah bekerja yang menjadi outputnya adalah gaji yang diterima setelah tamat
dan bekerja.
Dalam menghitung harga-harga produksi ekonomi ada berbagai kesulitan yang menghadang yaitu:
- Jika peserta didik tamat, belum tentu ia segera bekerja,
- Selama menunggu untuk mendapatkan pekerjaannya maka ia memutuskan untuk bekerja seadanya dengan penhasilan yang tidak tetap.
- Kalaupun lulusan membuat usaha sendiri dengan modal seadanya, penghasilan tiap bulan tidak mungkin tertatur.
- Kalaupun lulusan bisa bekerja dengan penghasilan tetap tiap bulan sangat mungkin dia mencari tambahan penhasilan diluar untuk meningkatkan nafkahnya.
- Bila bekerja disektor swasta, pengasilannya sulit dihitung sebab upah atau gaji perusahaan bervariasi.
- Kalaupun lulusan ini bisa bekerja dengan penghasilan tiap bulan maka dia mencari tambahan diluar untuk meningkatkan nafkahnya.
Dengan demikian fungsi produksi ekonomi akan
bisa diaplikasikan dengan baik jika ada jaminan bahwa peserta didik segera
bekerja setelah lulus sebagai Pegawai dengan gaji yang cukup sehingga tidak
mencari tambahan pekerjaan diluar. Fungsi
produksi ekonomi bertalian erat dengan
marketing didunia pendidikan. Dalam hal ini Keuntungan marketing adalah a). Meningkatnya misi pendidikan secara sukses dan
terselenggara dengan baik, sebab diisi dengan program yang baik, b). Kepuasan masyarakat ditingkatkan, c). Meningkatkan daya
tarik terhadap petugas, peserta didik, dana donatur, d). Meningkatkan keefesiensi dan
kegiatan pemasaran. Akan tetapi dalam marketing juga terdapat kelemahan adalah a). Ada kecederungan lembaga pendidikan
selalu dijadikan usaha dagang
untuk mendapatkan
keuntungan, b). idealisme
pendidikan cenderung diabaikan.
Menurut Mutrofin (1996)
dalam Pidarta (2007:254), menyatakan bahwa negara-negara maju hubungannya
antara pendidikan dengan pembangunan ekonomi sangatlah jelas, dimana sistem
pendidikan diorientasikan kepada kebutuhan ekonomi yang didasari pada teknologi
tinggi, fleksibelitas dan mobilitas angkatan kerja. Dalam masa pembangunan
dinegara kita sekarang ini pengembangan ekonomi mendapat tempat strategis,
dengan munculnya Link and Match, kebijaksanaan ini meminta dunia pendidikan
menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan pasaran kerja, mencakup mutu,
dan jumlah serta jenisnya.
3.
PERAN DAN FUNGSI EKONOMI PENDIDIKAN
Peranan ekonomi
dalam pendidikan cukup menentukan tetapi bukan sebagai pemegang peranan penting sebab ada hal lain yang lebih menentukan hidup
matinya dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan
ekonomi, yaitu dedikasi, keahlian dan ketrrampilan pengelola
guru-gurunya. Inilah yang merupakan kunci keberhasilan suatu sekolah atau
perguruan tinggi. Artinya apabila pengelola dan guru-guru/dosen-dosen memiliki
dedikasi yang memadai, ahli dalam bidangnya dan memiliki ketrampilan yang cukup dalam melaksanakan tugasnya, memberi
kemungkinan lembaga pendidikan akan sukses melaksanakan misinya walaupun dengan
ekonomi yang tidak memadai.
Fungsi ekonomi
dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses pendidikan bukan merupakan
modal yang dikembangkan dan juga mendapatkan keuntungan yang berlimpah, disini
peran ekonomi dalam sekolah juga merupakan salah satu bagian dari sumber pendidikan
yang membuat anak mampu mengembangkan kognisi, afeksi, psikomotor untuk
menjadi tenaga kerja yang handal dan mampu menciptakn lapangan kerja sendiri,
memiliki etos kerja dan bisa hidup hemat. Selain sebagai penunjang proses
pendidikan ekonomi pendidikan juga berfungsi sebagai materi pelajaran
dalam masalah ekonomi dalam kehidupan manusia.
Dengan demikian kegunaan ekonomi
dalam pendidikan terbatas pada
hal-hal:
a). Untuk membeli keperluan pendidikan yang tak dapat
dibuat sendiri seperti prasarana dan
sarana, media, alat peraga dan
sebagainya. b). Membiayai semua
perlengkapan gedung, seperti air, listrik telpon. c). Membayar jasa dari segala kegiatan pendidikan, d). Mengembangkan individu yang berperilaku
ekonomi, seperti; belajar hidup hemat, e). Memenuhi kebutuhan dasar para personalia pendidikan, f). Meningkatkan motivasi kerja, dan g). meningkatkan gairah kerja para personalia
pendidikan.
Dana pendidikan di Indonesia sangat terbatas,
oleh karena itu ada kewajiaban lembaga pendidikan untuk memperbanyak Sumber-sumber dana
pendidikan yang mungkin bisa
diperoleh di antaranya: a). Dari pemerintah dalam bentuk proyek pembangunan, penelitian dan sebagainya; b). Kerjasama dengan
instansi lain, baik pemerintah, swasta maupun dunia usaha. Kerja samanya dalam bidang penelitian, pengabdian pada
masyarakat; c). Memebentuk pajak
pendidikan. Program ini bisa dirancang bersama antara lembaga pemerintah
setempat dan masyarakat, dengan cara ini bukan saja orang tua siswa yang
membayar dana pendidikan tetapi semua masyarakat; f). Usaha-usaha lainya.
Menurut jenisnya pembiayaan pendidikan dibagi atas :
a). Dana
rutin adalah dana yang dipakai untuk membiayai kegiatan rutin seperti gaji
pendidikan pengabdian masyarakat,
penelitian dan sebagainya; b). Dana pembangunan,
adalah dana yang dipakai untuk membiayai pembangunan fisik diberbagai bidang, seperti; membangun prasarana dan
sarana, alat belajar, media, dan kurikulum baru; c). Dana bantuan masyarakat, termasuk SPP yang digunakan untuk membiayai
hal-hal yang belum dibiayai oleh dana rutin dan dana pembangunan; d). Dana usaha lembaga sendiri yang penggunaanya untuk membiayai hal-hal yang belum dibiayai
oleh dana rutin dan dana pembangunan.
Di dalam mengelola
dan merencanakan sumber dana, maka ada tiga
macam perencanaan biaya pendidikan yaitu: a). Perencanaan sacara tradisional, yaitu merencanakan masing-masing
pendidikan maka masing masing pendidikan tersebut ditentukan biayanya; b). SP4 (Sistem Perencanaan
Penyusunan Program Dan Penganggaran): Pengaturan jenis-jenis kegiatan dalam pendidikan
diatur dalam system, alokasi dana disusun berdasarkan realita, dan semua
kegiatan ditujukan pada pencapaian target pendidikan; c). ZBB (Zero Base Budgeting), hanya diatur untuk satu
tahun anggaran
Dengan demikian dana pendidikan perlu dikelola
secara profesional dengan SP4 dan dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti
pembelian yang sah.
4. EFESIENSI DAN EFEKTIVITAS
DANA PENDIDIKAN
Penggunaan dana
pendidikan disebut efisien apabila dana yang digunakan sesuai atau lebih kecil
daripada yang telah direncanakan dan menghasilkan layanan layanan serta produksi
pendidikan yang sama atau melebihi rencana semula. Adapaun faktor utama dalam menentukan tingkat keefesienannya
adalah penggunaan uang, proses kegiatan dalam pendidikan, dan hasil kegiatan
yang telah dilakukan. Sedangkan penggunaan dana disebut efektif apabila
dengan
dana tersebut tujuan pendidikan yang telah direncanakan semula dapat dicapai dengan kuantitas dan kualitas yang sama atau melebihi dari yang direncanakan.
5.
PENUTUP
- Dalam dunia pendidikan faktor ekonomi bukan sebagai pemegang peran yang utama, melainkan sebagai pemeran yang cukup menentukan keberhasilan pendidikan sebab dengan ekonomi yang memadai dapat memenuhi semua fasilitas dan aktivitas dunia pendidikan.
- Faktor yang paling menentukan kehidupan dan kemajuan pendidikan adalah dedikasi, keahlian, keterampilan pengelola dan guru serta dosen dalam setiap lembaga pendidikan.
- Fungsi ekonomi pendidikan menunjang kelancaran proses pendidikan dan sebagai bahan pengajaran ekonomi untuk membentuk manusia ekonomi yaitu manusia yang dalam kehidupan sehari-harinya memilki kemampuan dan kebiasaan, seperti: memiliki etos kerja, tidak bekerja setengah- setengah, produktif, dan bisa hidup efesien/hemat.
- Tiap lembaga pendidikan diupayakan mampu menghidupi diri sendir, dengan cara mencari sumber- sumber dana tambahan sebanyak mungkin guna memajukan dunia pendidikan dan dalam Penggunaan dana pendidikan haruslah secara professional dan efesien serta efektiv selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan.
- Dalam upaya membentuk sumber daya manusia yang produktif, maka sistem pendidikan, struktur kurikulum, serta jenis pendidikan diatur kembali selanjutnya biaya pendidikan ditingkatkan.
0 komentar:
Post a Comment