Tuesday, July 9, 2013

Sifat Yang Harus Dimiliki Wirausahawan


Sifat Yang Harus Dimiliki Wirausahawan terlebih kepada Pengusaha Muda, adabaiknya melakukan dan mempelajari hal-hal dibawah ini : 
Yo... coba kita baca, dan kita praktekkan dalam menjalankan Usaha kita.. Amin Akan tercapai Kesuksesan yang kita Inginkan.

1. Percaya Diri 
Sifat-sifat utama di atas dimulai dari pribadi yang mantap, tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain. Akan tetapi, saran-saran orang lain jangan ditolak mentah-mentah, pakai itu sebagai masukan untuk dipertimbangkan, kemudian anda harus memutuskan segera. Anda harus optimis, orang optimis asal tidak ngawur, Insya Allah bisnisnya akan berhasil.
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai tingkat maturity. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Dia tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi dia mempertimbangkan secara kritis. Emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang lain, dan yang paling tinggi lagi ialah kedekatannya dengan Khaliq sang pencipta, Allah Swt. Diharapkan wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil 
Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestasi kemudian. Akan tetapi, ia gandrung pada prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. Anak muda yang selalu memikirkan prestise lebih dulu dan prestasi kemudian, tidak akan mengalami kemajuan. Pernah ada seorang mahasiswa yang mengikuti praktik perniagaan di suatu perguruan, ia malu menjinjing barang belanjaannya ke atas angkot dia menjaga gengsinya dengan mencarter mobil taksi. Kebanyakan anak remaja tidak mau berbelanja ke pasar menemani ibunya karena gengsi. Padahal dengan ikut menemani ibu dan melihat suasana pasar, banyak pengalaman bisa diperoleh.
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang Kita kerjakan itu pekerjaan halal.
3. Pengambilan Resiko 
Anak muda sering dikatakan selalu menyenangi tantangan. Mereka tidak takut mati. Inilah salah satu faktor pendorong anak muda menyenangi olah raga yang penuh dengan risiko dan tantangan, seperti balap motor di jalan raya, kebut-kebutan, balap mobil milik orang tuanya, tetapi contoh-contoh tersebut dalam arti negatif. Olah raga beresiko yang positif ialah panjat tebing, mendaki gunung, arung jeram, motor cross, karate atau olah raga bela diri dan sebagainya.
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa didalam wirausaha yang juga penuh resiko dan tantangan seperti, persaingan, harga naik turun, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.
4. Kepemimpinan 
Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang dipimpin.
Ada pemimpin yang disenangi oleh bawahan., mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti, dipercayai oleh bawahannya. Namun ada pula pimpinan yang tidak disenangi oleh bawahan, atau dia tidak senang pada bawahannya, ia banyak curiga pada bawahannya. Ia mau mengawasi bawahannya tetapi tidak ada waktu untuk itu. Menanam kecurigaan pada orang lain, pada suatu ketika kelak akan berakibat tidak baik pada usaha yang sedang dijalankan. Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus
bersifat responsif.
5.  Keorisinilan 
Sifat orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil disini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetap produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya. 

6. Berorientasi ke Masa Depan
Seorang wirausahawan haruslah prespektif, mempunyai visi masa depan, apa yang hendak dilakukan, apa yang ingin ia capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh karena itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan, seorang wirausahawan harus menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
6.1 Fadel Muhammad menyatakan ada tujuh ciri yang merupakan identitas melekat pada diri 
      seorang wirausaha.
1. Kepemimpinan
Ini adalah faktor kunci bagi seseorang wirausaha. Dengan keunggulan bidang kepemimpinan, maka seseorang wirausaha akan sangat memperhatikan orientasi pada sasaran, hubungan kerja/personal dan efektifitas. Pemimpin yang berorientasi pada ketiga faktor diatas, senantiasa tampil hangat, mendorong pengembangan karir stafnya, disenangi bawahan dan selalu ingat pada sasaran yang hendak dicapai.

2. Inovasi
Inovasi selalu membawa perkembangan dan perubahan ekonomi, demikian dikatakan oleh Joseph Schumpeter. Teori Schumpeter merangsang seseorang untuk berinovasi. Inovasi yang dimaksud bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdaya gunanya sumber ekonomi kearah yang lebih produktif. Seorang wirausahawan, sebagai innovator harus merasakan gerakan ekonomi di masyarakat. Persoalan-persoalan yang muncul dari gerakan ekonomi tersebut selalu diantisipasinya dengan penggunaan inovasi.

3. Cara Pengambilan Keputusan
Menurut ahli kedokteran mutakhir terdapat perbedaan signifikan antara fungsi otak kiri atau fungsi otak kanan. Otak kiri berfungsi menganalisa atau menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana. Otak kanan berfungsi melakukan pemikiran kreatif tanpa didahului suatu argumentasi. Otak kiri dan otak kanan senantiasa dilakukan secara bersama-sama. Setiap orang akan berbeda tekanan pemakaian kedua otak itu. Ada yang cenderung didominasi oleh otak kanan. Pandangan ini diungkapkan oleh Roger Sperry pada tahun 1981, ia mendapat hadiah Nobel atas pembuktiannya tentang teori otak terpisah ini. Secara umum dari 95 % orang yang menggunakan tangan kanan (tidak kidal), bagian kiri otak tidak hanya mengendalikan bagian kanan tubuhnya tetapi juga melakukan pemikiran yang analitis, linier, verbal, dan rasional. Fungsi otak kiri lah yang bekerja apabila anda membuat neraca pembukuan, mengingat nama dan tanggal, atau penyusunan tujuan dan sasaran. Bagian otak kanan mengendalikan bagian kiri tubuh manusia dan bersifat holistik, imajinatif, non-verbal, dan artistik. Apabila anda mengingat kembali wajah orang, perasaan indahnya musik, atau membayangkan sesuatu, berarti anda memfungsikan otak sebelah kanan.

Seorang wirausahawan adalah mereka yang cenderung didominasi oleh otak kanan. Itulah yang mendorong bekerjanya intuisi dan inisiatif seorang wirausaha yang seakan-akan memiliki indera ke enam.

4. Sikap Tanggap Terhadap Perubahan
Sikap tanggap wirausahawan terhadap perubahan relatif lebih tinggi dibanding dengan orang lain. Setiap perubahan oleh seorang wirausahawan dianggap mengandung peluang yang merupakan masukan dan rujukan terhadap pengambilan keputusan.

5. Bekerja Ekonomis dan Efisien
Seorang wirausahawan melakukan kegiatannya dengan gaya yang smart (cerdas, pintar, bijak) bukan bergaya seorang mandor. Ia bekerja keras, ekonomis dan efisien, guna mencapai hasil maksimal.

6. Visi Masa Depan
Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal hingga keadaan yang terakhir. Visi -pada hakekatnya merupakan pencerminan komitmen-kompetensi-konsistensi.

7. Sikap Terhadap Resiko
Seorang wirausahawan adalah penentu resiko dan bukan sebagai penanggung resiko. Sebagaimana dinyatakan Drucker, mereka yang ketika menetapkan sebuah keputusan telah memahami secara sadar resiko yang bakal dihadapi, dalam arti resiko itu sudah dibatasi dan terukur. Kemudian kemungkinan munculnya resiko itu diperkecil. Dalam hal ini penerapan inovasi merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya resiko.

2.2. Kreativitas
Sifat Keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Apa yang dikatakan kreatif ? Carol Kinsey Goman menulis:

Beberapa tahun silam, dalam kolom percaya atau tidak dari koran Ripley, muncul pertanyaan; Selembar lempengan baja harganya 5 dolar. Jika baja ini dibuat sepatu kuda, harganya meningkat menjadi 10 dolar. Jika baja ini dibuat jarum jahit harganya akan menjadi 3.285 dolar dan jika dibuat arloji nilainya akan meningkat menjadi 250.000 dolar. Perbedaan harga 5 dolar dan 250.000 dolar terletak pada kreatifitas. Jadi kreatifitas ialah menghadirkan suatu gagasan baru dari anda. Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.

Contoh kegiatan kreatifitas:
- Pencipta sepatu roda-gabungan antara sepatu dengan roda
- Anak-anak menyusun permainan balok-balok, ia bisa berkreasi membuat berbagai bentuk susunan balok, 
   yang tadinya belum ia kenal.
- Seorang ibu membuat kejutan, masakan atau kue dengan resep baru sebagai hasil eksperimen nya.
- Di laboratorium seorang siswa mencoba berbagai eksperimen
- Seorang murid membuat karangan dalam Bahas Indonesia.
- Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan barang, 
  pengaturan  rak pajangan, menyebarkan brosur promosi, dan sebagainya.

Jadi kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur data variabel yang sudah ada sebelumnya.

Hubungan Kreatifitas dengan Intelegensi
Kreatifitas dan intelegensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum tentu intelegensinya tinggi dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi hubungan kreatifitas dengan intelegensi yaitu:
1. Kreatifitas rendah, intelegensi rendah
2. Kreatifitas tinggi, intelegensi tinggi
3. Kreatifitas rendah, intelegensi tinggi
4. Kreatifitas tinggi, intelegensi rendah

Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreatifitas ini akan sangat menunjang kemajuan bisnisnya. Fenomena ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. Orang Jepang sangat terkenal dengan keuletan mereka, sehingga mengalami kemajuan luar biasa setelah Perang Dunia II. Apa sebenarnya rahasia orang Jepang tersebut ?

Bila kreatifitas diartikan sebagai kemampuan dalam menciptakan kombinasi-kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru, maka orang Jepang itu ahlinya. Juga kemampuan memberi terhadap sesuatu yang kurang berarti sehingga menjadi lebih berarti. Sukses Jepang yang luar biasa sehingga mendominasi dunia perdagangan Amerika Serikat banyak mengundang pertanyaan. Apakah rahasianya ? Apa yang membuat mereka begitu kreatif, inovatif dan produktif ?

Rahasia nya ialah mereka adalah tipe orang pekerja keras, uang dan keuntungan materi bagi mereka sangat penting, tetapi tidak lebih penting dari usaha kerja keras. Orang Jepang dinilai gila kerja (work alcoholic). Hal ini ditunjang oleh budaya mereka yang gandrung bekerja. Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan bisnis mereka antara lain:
1. Orang Jepang selalu bertindak ekonomis, bahkan kadang-kadang terkesan pelit.
2. Daya tahan dan kegigihan orang Jepang dalam bekerja sehingga mereka mampu berprestasi maksimal.
3. Tidak cepat puas dengan hasil kerjanya.
4. Mereka sanggup bekerja lama dan keras, tidak ingin cepat-cepat menduduki jabatan.
5. Orang Jepang memiliki orientasi futuristik yang kuat. Pandangan mereka jauh ke depan, sehingga semua 
   dapat direncanakan sejak dini, tidak terburu-buru. Mereka bekerja terencana, gigih, tabah, dan percaya 
   diri.

Melalui kerja keras, mereka yakin dapat mencapai apa yang dimaksud "Satori" yaitu tingkat berfikir tertinggi pada orang Jepang. Satori adalah lintasan tilikan yang datang tiba-tiba, menemukan pemecahan masalah tiba-tiba. Satori terjadi tatkala berfikir logis, imajinatif, dan intuitif. Hal ini dapat dicapai dengan bekerja keras.

Ada satu konsep lagi yang populer di Jepang, yaitu konsep KAIZEN yang berarti unending improvement. Mereka selalu bekerja membuat perbaikan-perbaikan. Dari waktu ke waktu selalu ada perbaikan.

Di dalam ajaran agama Islam dan ditengah masyarakat kita dikenal "Bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan dari hari esok harus lebih baik dari hari ini". Akan tetapi, ini hanya tinggal semboyan saja, tidak aplikatif di masyarakat. Sementara orang Jepang dengan berbagai kegiatan produksi dan distribusinya mengalami kemajuan pesat dari dulu sampai sekarang dan untuk masa yang akan datang. Ini perlu kita tiru, dengan berbagai bentuk usaha yang memacu kreatifitas.

Ditulis Oleh : Unknown // 2:02 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment