Tuesday, February 9, 2016

COMPUTER VISION SYNDROME

Komputer adalah salah satu penemuan yang paling mengangumkan di abad ke-20. Namun pengguna komputer menghadapi masalah baru di tempat kerja dan sistem sekolah. Dengan waktu bekerja yang lama di depan monitor komputer, gejala sistemik dan kelainan pada mata dapat terjadi.1,2

Menurut United States Bureau of Labor Statistics, komputer digunakan di United States, oleh 100 juta orang dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Menurut National Center pada Education Statistics, 95% dari sekolah-sekolah dan 62% dari semua kelas di United States mempunyai komputer sejak tahun 1999.2 Pada penelitian, keluhan penglihatan dilaporkan 75% pada pengguna komputer yang bekerja 6-9 jam di depan layar komputer dan 50% pada pekerja lainnya.1

Kebutuhan akan penggunaan komputer di perusahaan atau keperluan pribadi membuat seseorang harus berlama-lama di depan komputer. Kebiasaan berlama-lama di depan komputer lambat laun akan mengganggu kesehatan sehingga sering kali muncul keluhan-keluhan mulai dari pusing, mata berair, leher dan punggung kaku. Banyak yang menduga hal ini disebabkan karena rasa tegang dan stres akibat pekerjaannya dan hal ini dianggap wajar. Padahal, keluhan tersebut bisa saja diakibatkan karena penggunaan komputer yang terlalu lama dan jika dibiarkan akan mengganggu kesehatan.3

Gangguan pada mata sering juga disebut sebagai computer vision syndrome. Gejala yang timbul pada gangguan ini seperti nyeri atau sakit kepala, dry eye, iritasi, dan mata lelah.1-5 Gangguan ini dapat mengakibatkan kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur, pandangan ganda, dan disorientasi warna.3

Riwayat dan pemeriksaan dapat menyatakan korelasi antara pengguna komputer dan keluhan atau kelainan pada mata. Terapi terbaik yaitu dengan pendekatan multi-directional termasuk modifikasi pada pekerja ergonomik, koreksi kacamata, cahaya, faktor-faktor lingkungan dan jam istirahat dari video screen. Selanjutnya kita lebih mengerti tentang sindroma ini, kita harus lebih lanjut melindungi kesehatan mata kita dan dengan demikian dapat mencegah kejadian ini pada abad ke- 21.1

Definisi Computer vision syndrome (CVS) adalah gejala-gejala kelainan pada mata yang terjadi di antara para pengguna komputer. Gejala pada mata berkaitan dengan sindroma termasuk penurunan penglihatan, mata lelah, rasa terbakar, perih, dan silau.1-5

Frekuensi
Keluhan mata pada para pengguna komputer mempunyai persentase yang besar, ini diketahui dari pemeriksaan mata. Menurut Thompson, prevalensi gejala okular pada pengguna komputer, sebagian mengalami computer vision syndrome, rata-rata 25-93%.1,4,5

Penelitian oleh Sheedy dan kawan-kawan menunjukkan 1 dari 6 pasien memerlukan pemeriksaan matanya mempunyai masalah yang berhubungan dengan komputer. Biaya pemeriksaan mata dan membuat kacamata yang dipakai pada saat menggunakan komputer mendekati 2 milyar, walaupun belum tentu secara langsung menyebabkan computer vision syndrome.2

Hales dan kawan-kawan melaporkan bahwa kira-kira 22% dari pengguna komputer mempunyai masalah seperti masalah pada leher, masalah bahu, dan atau carpal tunnel syndrome 2,6

Etiologi
Penyebab computer vision syndrome (CVS) adalah multi faktor. Beberapa pendapat menyebutkan pengguna komputer ini sebagai sindroma. Faktor-faktor yang merupakan penyebab antara lain lingkungan, personal atau kombinasi dari keduanya.2

Faktor lingkungan
Para pengguna komputer melihat monitor pada sudut pandang tertentu. Terdapat banyak variasi sudut pada penempatan posisi kerja dan meja komputer. Selain itu, cahaya dan sumber pencahayaan di tempat kerja jarang diperhatikan.

Faktor personal
Kelainan refraksi yang tidak dikoreksi dapat menyebabkan CVS yang berhubungan dengan kelelahan karena penglihatan. Pengguna komputer yang telah mengalami presbiopia pada usia pertengahan dan tua, presbiopianya akan bertambah parah saat melihat dekat dan jarak tertentu, hal ini membutuhkan jarak kerja yang bervariasi pada para pengguna komputer.

Bekerja dalam waktu lama melihat monitor komputer menjadi faktor resiko yang bisa juga menyebabkan pengguna komputer mempunyai keluhan pada mata. Seorang akuntan atau sekretaris bisa duduk sedikitnya 6 jam setiap harinya di depan komputer. Seorang desainer atau programer mungkin tidak cukup 6-8 jam untuk menyelesaikan pekerjaan bahkan sehari penuh atau sampai malam hari. Demikian juga seorang anak yang sedang asyik dengan game-nya. Selain itu, pasien dengan dry eye mempunyai gejala eksaserbasi pada saat menggunakan komputer.

Faktor kombinasi
Pengguna komputer dengan presbiopia atau dry eye (faktor personal) dan pengguna komputer dengan posisi leher ekstensi ( faktor lingkungan ) dapat mempunyai gejala dari sindroma ini.

Gambaran Klinis
Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh komputer secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian yaitu gangguan pada bagian mata dan kepala, gangguan pada lengan dan tangan, serta gangguan pada leher, pundak dan punggung. Gangguan pada mata sering juga disebut sebagai computer vision syndrome.

Gejala yang timbul pada gangguan ini seperti nyeri atau sakit kepala, dry eye, iritasi, mata lelah, rasa terbakar, dan mata terasa perih. Gangguan ini dapat mengakibatkan kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur, pandangan ganda, dan disorientasi warna.

Beberapa individu yang mempunyai gangguan penglihatan ringan, seperti kesulitan akomodasi atau masalah penglihatan binokular tidak menimbulkan keluhan bila melakukan pekerjaan yang tidak memerlukan keseriusan penglihatan. Namun penggunaan komputer dalam waktu lama dapat menyebabkan berkurangnya daya akomodasi, penggeseran titik dekat konvergensi dan foria pada penglihatan dekat. Hal inilah yang menimbulkan kelemahan fungsi visual.



Gejala yang berkaitan dengan permukaan mata
Keluhan yang selalu dirasakan para pengguna komputer adalah dry eye, rasa terbakar, berpasir, atau mata terasa berat. Mata yang digunakan bisa berair sebagai usaha untuk mengembalikan keseimbangan kimia dan sebagai lubrikasi serta membasahi kembali permukaan mata. Dry eye dapat menyebabkan mata lelah, sebagaimana digambarkan oleh pengguna komputer yang mengalami penurunan jumlah berkedip dan paparan permukaan mata yang berlangsung lama menyebabkan mata kering. Suatu pendapat menyatakan rata-rata kedipan berkurang lebih lanjut pada tempat yang gelap, yang menimbulkan kesulitan untuk membaca dan mempercepat timbulnya dry eye sehingga mata menjadi lelah. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permukaan mata menjadi kering adalah 1,2,4,5,8
1. Faktor lingkungan
Kornea sangat sensitif terhadap lingkungan dengan udara kering, ventilasi, debu, kontaminasi bangunan, dan lain-lain
2. Berkurangnya jumlah kedipan
Orang normal berkedip antara 10-15 x/menit. Penelitian menunjukkan bahwa pada pengguna komputer rata-rata berkedip di bawah normal. Penurunan rata-rata berkedip pada komputer menurunkan kualitas tear film dan stress kornea sementara yang dapat menyebabkan gejala dry eye.
3. Meningkatnya paparan
Membaca teks tulisan pada kertas normal dilakukan dengan melihat ke bawah. Hal ini menyebabkan kelopak mata menutupi sebagian besar permukaan mata, sehingga mengurangi evaporasi air mata. Hal yang berlawanan terjadi pada pengguna komputer dimana biasanya melihat pada arah horizontal. Hal ini menyebabkan lebar fissura palpebra dan meluasnya permukaan mata yang terpapar yang berpengaruh evaporasi.
4. Jenis kelamin
Prevalensi mata kering sedikit lebih tinggi pada wanita daripada pria
5. Usia
Produksi air mata menurun seiiring usia. Walaupun mata kering dapat terjadi pada berbagai usia baik wanita maupun pria, wanita yang sudah menopause paling banyak dipengaruhi oleh dry eye.
6. Penyakit-penyakit sistemik dan penyakit sindroma yang berkaitan dengan dry eye. Dry eye berkaitan dengan variasi penyakit sistemik. Sjogren syndrome, mulut kering, rheumatoid arthritis dan beberapa penyakit autoimun yang berhubungan dengan dry eye.
7. Obat-obat sistemik
Beberapa obat-obat sistemik dapat menyebabkan dry eye seperti diurerik, anti-histamin, psikotropik dan anti hipertensi
8. Penggunaan lensa kontak
Beberapa individu yang menggunakan lensa kontak banyak menderita ketidaknyamanan pada mata. Kenyamanan lensa kontak tergantung lubrikasi pada mata
9. Kondisi mata
Disfungsi kelenjar, yang menghasilkan tear film dapat juga berperan dalam terjadinya dry eye. Kelainan yang paling sering, blefaritis anterior mengenai kelenjar meibom yang menghasilkan lapisan lipid dari permukaan mata. Berkurangnya lapisan lipid secara adekuat mempercepat evaporasi tear film yang menimbulkan ketidaknyamanan.

10. Kosmetik
Pemakaian kosmetik yang salah dapat menyumbat sekresi minyak dari kelenjar meibom. Hal ini mempercepat evaporasi tear film dan menyebabkan ketidaknyamanan.

Ditulis Oleh : kumpulan karya tulis ilmiah // 4:24 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment