Thursday, October 29, 2009

Departemen Penerimaan Tunai/Kas


Sistem Penerimaan Kas : Prosedur penerimaan kas meliputi pengumpulan kas, deposito kas di bank, dan pencatatan peristiwa-peristiwa ini dalam akun (piutang dagang dan kas). Banyak variasi metode yang digunakan dalam sistem ini. Adapun aktivitas yang dilakukan adalah :

Cek dar informasi keuangan pendukung lainya (nomor rekening pelanggan, nama pelanggan, nilai cek, dan sebagainya) tersedia pada saat bukti pembayaran diterima pada raang penerimaan dokumen. Dirnana dokumen-dokumen tersebut dipilah-pilah. Cek dikirimkan ke kasir, pada departemen penerimaan tunai/kas, dan bukti pembayaran. dikirimkan ke departemen piutang.
Cek diterirna oleh kasir dan dicatat pada jurnal penerimaan tunai/kas dan langsung disetorkan ke bank.
Bukti pembayaran yang di terima oleh departemen piutang di gunakan untukmengurangi saldo rekening pelanggan sebesar nilai pembayaran. 
Departemen penerimaan tunai/kas dan departemen piutang mengirimkan ringkasan informasi tersebut ke departemen buku besar umum. Infornasi ini dicocokkan dan digunakan untuk memperbaharui rekening kontrol piutang dan rekening kas.

Adapun departemen dari penerimaan kas meliputi : 
 l . Departemen Penerimaan Dokumen 
2. Departemen Penerimaan Tunai
3. Departemen Piutang Dagang
4. Departemen Buku Besar Umum 
5. Departemen Pengawasan

Ad.1. Departemen Ruang Penerimaan Dokumen
Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan bukti pembayaran. Dokumen ini berisi infonmasi kunci yang diperlakan untuk keperluan transaksi rekening pelanggan.

Ad.2. Departemen Penerimaan Tunai/Kas
Departemen penerimaan tunai/kas mencocokan kebenaran dan kelengkapan antara cek dengan bukti pernbayaran. Setelah proses pencocokan antara cek, dengan bukti pembwyaran, kasir mencatat penerimaan tunai pada jurnal penerimaan tunai. Semua transaksi penerimaan tunai, termasuk penjualan tunai, penerimaan tunai lainnya, dan penerimaan atas rekening tunai, di catat pada jurnal penerimaan tunai. Untuk diperhatikan bahwa setiap cek yang di terima dari pelanggan harus dijurnal terpisah pada jurnal penerimaan tunai.

Ad.3. Departemen Piutang
Petugas departemen piutang melakukan proses posting bukti pembayaran pada rekening pelanggan di buku besar pembantu piutang. Setelah proses posting, bukti pembayaran diarsipkan untuk jejak audit. Pada akhir hari, petugas departemen piutang meringkas rekening buku pembantu piutang dan menyerahkan ringkasannya ke departemen buku besar umum­.

AdA Departemen Buku Besar
Menerima dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai dan, ringkasan rekening dari departemen piutang. Petugas melakukan proses posting dari dokumen jurnal ke rekening kontrol piutang dan rekening kontrol Kas, mencocokkan rekening kontrol piutang dengan ringkasan buku besar pembantu piutang, dan arsip dari dokumen jurnal.

Ad.S. Departemeu Pegawasan
Petugas pengawasan dari departemen pengawasan (atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan tunai) mencocokkan penerimaan tunal dengan membandingkan dokumen-dokumen berikut ini : (1) salinan dari bukti pembayaran, (2) slip setoran bank yang di terima dari bank, (3) dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai dan departemen piutang.

Internal Control Pada Piutang
Dalam hat ini penulis lebih memfokuskan perhatian pada pengendalian pemberian dan pengumpulan piutang akan berdampak yang besar terhadap besarnya piutang yang tak tertagih yang menjadi beban bagi perusahaan.

Pengendalian dalam hal pemberian dan pengumpulan piutang ini menyangkut resiko kredit yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan. Oleh karena itu perusahaan sangat penting melakukan seleksi kepada calon para pelanggan sebelum memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit oleh para calon pelanggan dengan mengadakan evaluasi kredit langganan dengan mengadakan evalusi kredit dari para calon pelanggan tersebut adalah :
a. credit standards
b. credit period 
c. discounts 
d. collection policy 

Ad.a. Credit Standards 
Credit Standar adalah penilaian kelayakan kredit perusahaan lain. Dalam ha1 ini meliputi 5 C yaitu :

Character ; menunjukkan kemungkinan atau probabilitas dari langganan Untuk secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban-­kewajibannya. Hat ini menyangkut aspek moral yang merapakan faktor penting dalam mengevaluasi kredit.

Capacity ; berkaitan dengan penilaian akan kemaznpuan pelanggan. Hal ini diukur dari record di waktu lalu dilengkapi dengan observasi secara fisik atas kegiatan usaha, profesi dan lain sebagainya. Capital ; diukur dari posisi keuangan perusahan secara umum yang diperiihatkan oleh analisa ratio tinansial yang khususnya ditekankan pada aktiva materil perusahaan.

Collateral ; diwakili oleh aktiva yang ditwvarkan oleh pelanggar. sebagai jaminan kredit yang diberikan.
Condition ; menunjukan pengaruh Iangsarig dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perasahaan yang bersangkutan atau perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang mungkin mempunyai etek terhadap kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.

Ad.b. Credit Period
Jangka waktu atau sering juga disebut syarat pembayaran utang mungkin dinyatakan sebagai 2/10, net 30. Hat ini maksudnya potongan 2% akan diberikan bila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari, tetapi keseluruhan pembayaran harus dilakukan dalam waktu 30 hari.

Memperpanjang jangka waktu kredit mungkin akan menaikkan penjualan tetapi juga akan menaikkan dana yang terikat pada piutang. Dalam hal demikian hendaknya dipertimbangkan apakah tambahan laba karena meningkatnya penjualan lebih besar dari biaya yang harus dikeluarkan untuk membelanjai kenaikan investasi piutang.

Ad.c. Cash Discount
Pengaruh pemberian potongan tunai sama dengan pengaruh perubahan jangka waktu kredit. Potongan yang lebih besar akan imveriarik- pembeli dan meningkatkan penjualan tetapi tambahan taba yang diperoleh karena naiknya penjualan harus dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan berupa kenaikan dalam potongan yang diberikan.

Ad.d. Collection Policy
Kebijakan penagihan tercermin di dalam prosedur yang ditempuh perusahaan di dalam usaha memperoieh pembayaran-pembayaran dari piutang yang lampau waktu, misalnya pengiriman surat penagihan bilamana sudah lewat 1 minggu, surat yang lebih keras lagi bunyinya disusul dengan pembicaraan lewat telepon jika 1 bulan lebih piutang belum juga dibayar.

Dalam penjualan kredit perusahaan dapat juga menetapkan batas maksimal kredit kepada para pelanggan. Besarnya batas maksimal kredit untuk setiap pelanggan adalah berbeda-beda tergantung kepada kebijakan perusahaan disamping ketentuan seperti 5C di atas. Perusahaan juga merencanakan besarnya penerimaan kas setiap periode, dimana perusahaan menetapkan beberapa syarat pembayaran.

Ditulis Oleh : Unknown // 12:04 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment