Pengertian Penyakit Campak
“Tampek merupakan bahasa Jawa namun istilah Indonesianya adalah campak. Sedangkan orang dari Irian menyebutnya serampah. Dalam bahasa latin disebut sebagai morbili atau rubeolla. Sementara dalam bahasa Inggris, measles,” tutur spesialis anak dari RS MH Thamrin Internasional, Jakarta, dr. Asti Praborini, SpA.
Menurut Soegijanto (2008) penyakit campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus penyakit campak yang sangat menular pada anak-anak. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus, genus morbili. Penyakit ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. Kejadian mengenai penyakit ini sangat berkaitan dengan keberhasilan program imunisasi campak.
Campak merupakan penyakit serius yang mudah ditularkan melalui udara. Tingkat penularan infeksi campak sangat tinggi sehingga sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa). Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi campak.
Penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dan diketahui bahwa seseorang hanya akan terkena penyakit ini sekali seumur hidup. Sesuai dengan sifat alami penyakit campak yang monotipik, yaitu hanya terdiri dari satu tipe saja, setelah pemberian imunisasi campak seharusnya seorang anak akan kebal seumur hidup. Namun ada beberapa kasus mengenai anak yang dinyatakan terkena penyakit campak oleh dokter, padahal orang tuanya telah melakukan imunisasi campak pada anak tersebut.
Dengan kemajuan teknologi mutakhir dibidang biologi molekuler, yaitu dengan ditemukannya alat untuk menentukan urutan DNA (DNA sequencing), ternyata walaupun virus campak bersifat monotipik, tapi ternyata terdiri dari beberapa genotip (yaitu keadaan genetik dari suatu individu sel atau organisme). Sampai saat ini, WHO telah mendapatkan 24 genotip campak diseluruh dunia, dan ada 3 genotip di Indonesia, yaitu genotip G2, G3 dan D9. Dengan pendekatan epidemiologi molekuler, dapat diketahui bagaimana penyebaran virus campak dari suatu tempat ke tempat lain atau dari suatu negara ke negara lain (mobilization of population).
Pada suatu penelitian yang telah dilakukan, ditemukan ada 2 genotip di pulau Jawa, yaitu genotip G3 dan D9. Dengan adanya 2 genotip ini, dapat menerangkan mengapa seorang anak yang telah terkena campak, dapat terkena campak lagi bila dia terinfeksi dengan virus campak dari genotip lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Cahyono, Suharjo B., dkk. 2010. Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Yogyakarta: Kanisius.
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pedoman Pemantauan dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Jakarta: Depkes RI.
- Kerjasama Direktorat Jenderal PPM & PL Depkes RI dan PATH. 2005. Modul Pelatihan Safe Injection.
- Mansjoer, Arif M,, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius.
0 komentar:
Post a Comment