Thursday, August 1, 2013

TERAPI RADIASI PADA KARSINOMA NASOFARING

TERAPI RADIASI PADA KARSINOMA NASOFARING
Definisi Terapi Radiasi

Terapi radiasi adalah terapi sinar menggunakan energi tinggi yang dapat menembus jaringan dalam rangka membunuh sel neoplasma.10



Persyaratan Terapi Radiasi
Penyembuhan total terhadap karsinoma nasofaring apabila hanya menggunakan terapi radiasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :7
-          Belum didapatkannya sel tumor di luar area radiasi
-          Tipe tumor yang radiosensitif
-          Besar tumor yang kira-kira radiasi mampu mengatasinya
-          Dosis yang optimal.
-          Jangka waktu radiasi tepat
-          Sebisa-bisanya menyelamatkan sel dan jaringan yang normal dari efek samping radiasi.
  Dosis  radiasi pada limfonodi leher tergantung pada ukurannya sebelum kemoterapi diberikan. Pada limfonodi yang tak teraba diberikan radiasi sebesar 5000 cGy, < 2 cm diberikan 6600 cGy, antara 2-4 cm diberikan 7000 cGy dan bila lebih dari 4 cm diberikan dosis 7380 cGy, diberikan dalam 41 fraksi selama 5,5 minggu.8

Sifat Terapi Radiasi
Terapi radiasi sendiri sifatnya adalah :7
-          Merupakan terapi yang sifatnya lokal dan regional
-          Mematikan sel dengan cara merusak DNA yang akibatnya bisa mendestrukasi sel tumor
-          Memiliki kemampuan untuk mempercepat proses apoptosis dari sel tumor.
-          Ionisasi yang ditimbulkan oleh radiasi dapat mematikan sel tumor.
-        Memiliki kemampuan mengurangi rasa sakit dengan mengecilkan ukuran tumor sehingga mengurangi 
      pendesakan di area sekitarnya..
-         Berguna sebagai terapi paliatif untuk pasien dengan perdarahan dari tumornya.
-     Walaupun pemberian radiasi bersifat lokal dan regional namun dapat mengakibatkan defek imun secara general.

Efek Samping Terapi Radiasi : 8
  1. Radiomukositis, stomatitis, hilangnya indra pengecapan, rasa nyeri dan ngilu pada gigi.
  2. Xerostomia, trismus, otitis media
  3. Pendengaran menurun
  4. Pigmentasi kulit seperti fibrosis subkutan atau osteoradionekrosis.
  5. Pada terapi kombinasi dengan sitostatika dapat timbul depresi sumsum tulang dan gangguan gastrointestinal.
  6. Lhermitte syndrome karena radiasi myelitis.
  7. Hypothyroidism
  8. dsb
Pengaruh Terapi Radiasi Terhadap Sistem Imun
  Secara luas dilaporkan bahwa segera setelah pemberian radiasi terjadi gangguan terhadap sel limfosit T, yang akibatnya memudahkan timbulnya berbagai macam infeksi.11 Pasien dengan tumor primer di leher dimana drainase limfatiknya juga di leher , setelah diberikan radiasi mengakibatkan berkurangnya limfosit darah tepi secara signifikan. Jumlah limfosit T CD4+ menurun lebih bermakna dibandingkan penurunan jumlah sel limfosit T CD8+. Gangguan akibat radiasi tidak hanya mempengaruhi jumlah sel limfosit T namun juga mengakibatkan defek pada fungsi sel T. Adanya gangguan fungsi dibuktikan dengan sulitnya sel T ini distimulasi pada percobaan invitro. Apakah defek jumlah dan  fungsi limfosit T pada penderita yang diterapi radiasi dapat reversibel? Penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan normalisasi sel limfosit T CD4+ setelah 3-4 minggu pasca radiasi.11

Jenis Pemberian Terapi Radiasi
Terapi radiasi pada karsinoma nasofaring bisa diberikan sebagai :8
-     Radiasi eksterna dengan berbagai macam teknik fraksinasi.
-          Radiasi interna ( brachytherapy ) yang bisa berupa permanen implan atau intracavitary barchytherapy.

Radiasi eksterna  dapat digunakan sebagai :8
-          pengobatan efektif pada tumor primer tanpa pembesaran kelenjar getah bening
-          pembesaran tumor primer dengan pembesaran kelenjar getah bening
-          Terapi yang dikombinasi dengan kemoterapi
-          Terapi adjuvan diberikan pre operatif atau post operatif pada neck dissection

Radiasi Interna/ brachyterapi bisa digunakan untuk :8
-          Menambah kekurangan dosis pada tumor primer dan untuk menghindari terlalu banyak jaringan sehat 
      yang terkena radiasi.
-          Sebagai booster bila masih ditemukan residu tumor
-          Pengobatan kasus kambuh. 

DAFTAR PUSTAKA
1.      Pignon JP,  Bourhis J,  Domenge C. Chemotherapy added to locoregional  treatment for head and neck squamous-cell carcinoma, The Lancet  ,  2000; Vol 355: 949-55
2.      Chao SS. Modalities of surveillance in treated nasopharyngeal cancer; Otolaryngol Head Neck Surg 2003; 129 :61-4
3.      Ballenger JJ. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, Binarupa       Aksara, Edisi 13, Staf Ahli Bagian THT RSCM-FKUI, Indonesia 1994 : 839-54
4.      Mulyarjo. Diagnosis dan Penatalaksanaan Karsinoma Nasofaring, Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan III Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok- Kepala     Leher, SMF Ilmu Penyakit THT FK Unair/ RSUD dr. Soetomo, Surabaya  2002: 38-47
5.      Lin HS, Fee WE. Malignant Nasopharygeal Tumors. 2003
6.      Cody DT. Kern EB. Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan; EGC, Jakarta 1993: 371-2
7.      Vijayakumar S,  Hellman S;Advances in radiation oncology ; Lancet 1997: 349 (suppl  II): 1-3
8.      Suwitodiharjo S. Radioterapi pada Tumor Ganas Kepala dan Leher      (Squamous Cell Ca ), Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan III Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher, SMF Ilmu Penyakit THT FK Unair/ RSUD dr. Soetomo, Surabaya   2002: 101-7
9.      Sukardja IGD. Onkologi Klinik , Edisi 2, Airlaga University Press, 2000 : 243 – 55
10.  Lika L. Radiation therapy: Gale Encyclopedia of Medicine. Gale Research, 1999
11.  Balkwill F, Mantovani A, Inflammation and cancer: back to Virchow? ; The Lancet  Vol 357, 2001;  539-45 
12.  Kentjono WA, Kemoterapi pada Tumor Ganas THT-Kepala Leher Pendidikan     Kedokteran Berkelanjutan III Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher, SMF Ilmu Penyakit THT FK Unair/ RSUD dr. Soetomo, Surabaya  November 2002,108- 21
13.  Chan TC, Teo PM ; Nasopharyngeal Carcinoma : Review; Annals of Oncology 13: 2002; 1007-15
14.  Quinn FB, Ryan,WM ; Chemotherapy for Head and Neck Cancer; Grand Rounds Presentation, UTMB, Dept. of Otolaryngology; April 16, 2003
15.  Manfred Schwab (Ed) Encyclopedia Refference of Cancer, Springer, Berlin, 2001 : 195
16.  Skeel RT, Handbook of Cancer Chemoterapy, 3th Edition, Little, Brown and Company, London, 1987; 59-78

Ditulis Oleh : Unknown // 3:32 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment