Monday, June 24, 2013

DEFENISI ACNE

ACNE 

1. Definisi
Acne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya. (Sjarif M. Wasiaatmadja).
Acne merupakan gangguan dari suatu kelenjar yang dinamakan kelenjar talg yang terutama terdapat di kulit muka dan juga punggung dan dada (Drs.Kirana Admaja, dkk)
    
2. Etiologi
Belum diketahui dengan jelas. Diduga karena sumbatan kelenjar minyak oleh keratin dan peningkatan sekresi sebum yang dirangsang hormon androgen pada kulit, bila terkena infeksi bisa menjadi bisul dan bernanah. Acne tampaknya berasal dari interaksi faktor genetik, hormonal, dan bakterial. Pada sebagian kasus terdapat riwayat acne dalam keluarga. Acne juga disebabkan oleh kosmestik dan pelembab yang bahan dasarnya dari minyak dan menimbulakan komedo. Faktor-faktor mekanik, seperti mengusap, menggesek, tekanan, dan meregangkan kulit yang kaya akan kelenjar sebasea dapat memperburuk acne yang sudah ada. Agen komedogenik seperti petrolatum dan komestik yang mengandung minyak juga dapat meransang acne.

2.   Manifestasi klinis
Bentuk lesi akne vulgaris adalah polimorf. Lesi yang khas adalah komedo. Bila terjadi peradangan akan terbentuk papula, pustula, nodul, dan kista. Dan bila sembuh lesi dapat meninggalkan eritema dan hiperpigmentasi pascainflamasi, bahkan dapat terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atrofik dan keloid. Lesi terutama timbul di daerah yang banyak mempunyai kelenjar palit, seperti muka, punggung, dan dada.

3.      Penatalaksanan  Acne
1.      TRADISONAL
a.       Menggunakan buah belimbing wuluh dan air garam
Pemakaian : Buah belimbing wuluh dicuci, kemudian ditumbuk halus setelah itu bahan di remas dengan air garam secukupnya. Gosokkan ramuan ini di muka yang berjerawat.
b.      Menggunakan air kelapa
Secara umum, 100ml air kelapa mengandung 294 mg potassium, 25mg sodium, 5 mg gula, 118 mg chloride. Kombinasi ini cukup meyakinkan untuk membuat kulit jauh dari masalah akibat bakteri, seperti jerawat. Selain itu, air kelapa juga mengandung sitokinin. Berdasarkan penelitian, sitokinin mampu membantu pertumbuhan dan regenerasi sel kulit sehingga sangat baik untuk menyembuhkan bekas luka karena jerwat
Pemkaian : bersihkan luka kemudian oleskan air kelapa pada kulit yang bermasalah atau gunakan sebagai masker di malam hari sebelum tidur.

2.      MEDIS
Jerawat  ditatalaksanai dengan menggunakan gel atau krim (perawatan topikal) seperti:
a.   Benzoil Peroksida, yakni membantu mencegah kulit mati dan membunuh bakteri pada kulit yang dapat menyebabkan folikel terinfeksi. Efek sampingnya meliputi kulit kering dan tegang, Gatal, atau sensasi menyengat, kemerahan dan Pengelupasan kulit.
b.  Retinoid Topikal, bekerja dengan mengurangi produksi sebum dan mencegah sel-sel kulit mati penyumbatan folikel rambut. Efek samping yang paling umum retinoid topikal adalah iritasi ringan dan menyengat kulit.
c.     Antibiotik Topikal, membantu membunuh bakteri pada kulit yang menginfeksi folikel rambut. Efek sampingnya yaitu iritasi kecil pada kulit, kemerahan, kulit terbakar, dan kulit mengelupas.
d.      Asam Azelat, digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk jerawat jika efek samping dari benzoil peroksida atau retinoid topikal sangat mengganggu atau menyakitkan. Asam azelat bekerja dengan menyingkirkan kulit mati dan membunuh bakteri. Asam azelat tidak membuat kulit sensitif terhadap sinar matahari sehingga tidak harus menghindari paparan sinar matahari.

3.      PENATALAKSANAAN TERBARU
1.      Dengan menggunakan laser.
Laser Jerawat adalah salah satu bentuk pengobatan yang aman, efektif, efisien, tidak menimbulkan efek samping dan tanpa rasa sakit. Juga tanpa pengelupasan kulit, pengelupasan kulit serta tanpa pengeluaran darah. Proses pengobatan laser ada dua cara, cara pertama adalah membunuh langsung bakteri penyebab jerawat dan merangsang produksi kolagen yang dapat menghilangkan noda/scar bekas jerawat. Cara  kedua adalah dengan memberhentikan produksi minyak yang dikeluarkan kelenjar sebasea.
2.      Proses mikrodermabrasi
Alat khusus untuk mengikis lapisan kulit terluar kita. Ada 3 macam alat mikrodermabrasi, diantaranya adalah Diamond tip, Kristal aluminium dan Geometric matrix point. Penggunaan alat mikrodermabrasi dengan Diamond tip, dipergunakan semacam bahan berlian pada ujung hand piece-nya. Mata berlian ini akan bersentuhan langsung dengan kulit pasien, melakukan abrasi sampai lapisan kulit terluar yang sudah mati terkikis habis. Setelah alat mikrodermabrasi ini digunakan, hendaknya ada suatu proses sterilisasi, agar terhindar dari resiko penularan penyakit terhadap pasien lainnya. Sedangkan proses mikrodermabrasi dengan kristal menggunakan micro-crystals alumunium oksida yang telah steril langsung diabrasikan pada kulit wajah dengan menggunakan sebuah selang kecil, bersamaan dengan itu digunakan pula semacam alat vacuum untuk menyedot kembali butiran-butiran kristal alumunium tadi yang telah bercampur dengan kulit yang telah mati selama proses pengikisan. Pada alat mikrodermabrasi menggunakan Geometric matrix point, alat kecil  yang berupa metalic rim, menyerupai sebuah logam dengan kekasaran yang merata, sehingga mampu mengabrasi kulit secara efektif.

STUDY KASUS
Ny. S datang ke RS dengan keluhan adanya bintik-bintik di wajahnya dengan ukuran bervariasi yang menyebabkan kulitnya rusak dan nyeri. Bintik- bintik di wajahnya ini sudah dialami klien sejak 1 bulan yang lalu dan klien merasa malu.
Dari pemeriksaan didapatkan adanya papul, pustul, nodus dan kista pada tempat-tempat predileksi, tampak adanya pus dan kemerahan.

INTERVENSI
1.      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya destruksi jaringan kulit ditandai dengan adanya papul,pustul, nodus dan lesi
No
Intervensi
Rasional
1.
Dorong klien untuk menghindari semua bentuk friksi (menyentuh, menggaruk dengan tangan) pada kulit
Mencegah penularan bakteri yang dapat memperparah infeksi pada lesi kulit
2.
Anjurkan pasien untuk dapat merawat kulit dengan bersih dan benar.
Perawatan kulit yang benar mengurangi resiko terakumulasinya kotoran di kulit
3.
Motivasi pasien untuk tetap mengkonsumsi obat dan makanan yang mengandung cukup gizi 
Untuk memperlancar proses penyembuhan.
4.
Observasi terhadap eritema dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan
Kehangatan merupakan tanda adanya infeksi.

5.
Kolaborasi pemberian antibiotik topical
Untuk menghambat pertumbuhan bakteri
  
2.      Gangguan konsep diri berhubungan dengan adanya lesi pada kulit yang mempengaruhi penampilan
No
Intervensi
Rasional
1.
Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan dan persepsi tentang efek penyakitnya
Dengan mengungkapkan perasaan, dapat mengurangi beban secara psikologis
2.
Dorong individu untuk bertanya masalah, penanganan, perkembangan dan prognosa kesehatan.
Untuk menilai tingkat pengetahuan pasien dan dapat memberikan masukan-masukan baru yang bermanfaat bagi kesembuhannya
3.
Berikan informasi yang dapat dipercaya dan diperkuat informasi yang telah diberikan.

Meningkatkan pengetahuan pasien, agar berperilaku sehat dan mencegah perkembangan penyakit yang lebih parah lagi
4.
Anjurkan untuk berbagi dengan individu tentang nilai-nilai dan hal-hal yang penting untuk mereka

Dengan mengungkapkan, saling berbagi, dapat mengurangi beban secara psikologis

3.      Resiko infeksi berhubungan dengan terbentuknya pus pada pustul
No
Intervensi
Rasional
1.
Ajarkan pasien agar dapat mengidentifikasikan perubahan yang terjadi pada kulit sedini mungkin.
Memandirikan pasien terhadap tanda-tanda infeksi, agar pasien dapat melakukan pengobatan secepat mungkin ketika terjadi perubahan pada kulitnya
2.
Demonstrasikan perawatan kulit dan tekankan pentingnya tehnik aseptik.
Perawatan kulit yang benar (aseptic) mencegah infeksi yang berkelanjutan
3.
Tekankan pentingnya diet nutrisi yang bergizi untuk meningkatkan pemulihan
Nutrisi yang bagus meningkatkan imunitas tubuh terhadap perkembangan bakteri
4.
Jelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan infeksi lain
Meningkatkan pngetahuan pasien agar berperilaku sehat yang mencegah mencegah infeksi yang lebih parah lagi

DAFTAR PUSTAKA 
Basuki, Kinkin S. 2008. Tampil Cantik Dengan Perawatan Sendiri. Jakarta: Gramedia pustaka utama
Hariana.Drs.H. Arif.2008.812 Resep Untuk Mengobati 236 Penyakit.Jakarta:Penebar Swadaya
Mcclockey C, Joanne, Gloria M Bulechek 1996, Nursing Intervention Classification (NIC), Mosby Year Book, St.Louis.
Sjamsuhidajat R, de Jong W 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta , p.570-579.
Tan,Drs. H. T dan Drs. Kirana Rahardja.2010.Obat-obat Sederhna Untuk Gangguan Sehari-hari.Jaakarta:Elex media Komputindo.
Yatim, Dr. Faisal.2005.30 Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah.Jakart:Pustaka populer Ober. 

Ditulis Oleh : Unknown // 1:53 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment