Friday, June 21, 2013

Gejala penyakit TBC dan tes TBC

Apa itu tuberkulosis (TBC)? 
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri TBC. TBC bukan penyakit keturunan, dan bukan disebabkan oleh kutukan atau guna-guna! 
Biasanya TBC menyerang paru-paru (disebut TBC Paru), tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya, seperti selaput otak, kulit, tulang, dan lain-lain (disebut TBC Ekstra Paru). 

B. Bagaimana terjadinya penularan penyakit TBC? 
Jika seorang penderita penyakit TBC berbicara, meludah, batuk atau bersin, maka kuman-kuman TBC yang berada di dalam paru-parunya akan menyebar ke udara dan dapat terhirup oleh orang lain yang berada di sekitar penderita. Dalam waktu satu tahun, 1 orang penderita TBC dapat menularkan penyakitnya pada 10 sampai 15 orang di sekitarnya. 

Pada saat terjadi infeksi pertama bakteri TBC, mayoritas orang tidak mengalami gejala-gejala. Dalam waktu satu tahun setelah terinfeksi TBC, sekitar 5% orang akan mengalami penyakit TBC (penyakit TBC aktif). 95% orang memasuki periode infeksi yang tidak aktif, yang disebut periode latent. Berarti walaupun orang terinfeksi TBC, dia tidak merasa sakit, dan tidak dapat menularkan bakteri TBC pada orang lain. Orang ini mungkin menderita penyakit TBC pada masa depan. Hal ini lebih mungkin jika seorang terinfeksi TBC memiliki sistem kekebalan kurang fit (mis. menderita AIDS). Bila dia sudah mengalami penyakit TBC, dia dapat menularkan TBC pada orang lain. 

Maka, penyakit TBC yang aktif terjadi bila: 
  1. Dalam waktu satu tahun setelah terjadi infeksi pertama bakteri TBC (sekitar 5% orang sehat yang terinfeksi, atau 50% pengidap HIV) atau … 
  2. Akibat bakteri TBC yang sudah lama ada dalam tubuh muncul kembali (risiko seumur hidup penyakit TBC antar orang dalam periode latent.(Diagram 1). 
Orang yang tinggal dalam satu rumah dengan seorang penderita penyakit TBC, atau orang yang menghabiskan banyak waktu bergaul dengan orang tersebut, mempunyai risiko paling tinggi kena TBC. Orang ini disebut ‘kontak’. Sebaiknya kontak-kontak diperiksa untuk TBC secara otomatis bila ada kasus TBC, sehingga kontak-kontak juga dapat diobati bila perlu. 

C. Gejala penyakit TBC dan tes TBC. 
Orang terinfeksi TBC tapi dalam periode latent (tidak aktif) 
Penyakit TBC (aktif) 
Belum ada gejala terlihat 
Gejala termasuk: 
Batuk selama 2 minggu atau lebih 
Rasa nyeri dalam dada 
Batuk disertai dengan dahak yang kadang keluar bercampur dengan darah 
Kelelahan atau kecapean 
Berat badan menurun atau menjadi kurus 
Nafsu makan berkurang 
Kedinginan 
Demam lebih dari 1 bulan 
Berkeringat di malam hari 
Tidak dapat menularkan TBC 
Dapat menularkan TBC 

Biasanya hasil tes kulit TBC positif 
Biasanya hasil tes kulit TBC positif 

Hasil ronsen dada dan tes dahak normal 
Hasil ronsen, dan atau tes dahak biasanya positif 

Untuk mengetahui secara pasti bahwa seseorang menderita penyakit TBC, harus dilakukan pemeriksaan dahak dengan menggunakan mikroskop, untuk mengecek dahak mengandung bakteri TBC atau tidak. 

Pemeriksaan dahak harus dilakukan sebanyak 3 kali, sebagai berikut: 
Hari 1 – Dahak diperiksa di lab sewaktu seorang datang dengan gejala penyakit TBC. 
Hari 2 – Keesokan harinya sehabis bangun tidur, dahak keluarkan di rumah dan dibungkus, akan diperiksa pada saat orang mengantarkannya ke lab. 
Hari 3 – Orang diminta lagi mengeluarkan dahak yang terakhir di lab. 

Di Ende, belum semua puskesmas dapat memeriksa dan mengobati penyakit TBC. Puskesmas yang bisa (pada Oktober 2005) adalah: 
· Detusoko 
· Kota Ende (Perumnas) 
· Kota Ratu 
· Maukaro 
· Wolowaru 
· Maurole 
· Nangapanda 
· Pulau Ende 

Puskesmas yang lain akan merujukkan pasien yang dicurigai TBC ke salah satu puskesmas yang tersebut di atas. 

Pemeriksaan TBC dan pengobatan TBC di Ende GRATIS. 
TBC dan HIV/AIDS 
Pengidap HIV sering menderita penyakit TBC, termasuk penyakit TBC ekstra paru. Di wilayah dimana prevalensi HIV tinggi, orang yang datang ke puskemas atau rumah sakit dengan gejala penyakit TBC biasanya ditawarkan tes darah HIV. Pelayanan ini sedang dibangun di RSU Maumere – tes HIV rutin bagi pasien TBC, JIKA PASIEN MAU. Pasien tidak harus dites HIV dan memiliki hak menolak tes tersebut. 

Ditulis Oleh : Unknown // 10:43 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment