Masalah Rambut : Ketombe (Dandruff)
Definisi
Ketombe adalah kelainan kulit kepala, dimana terjadi perubahan pada sel stratum korneum epidermis dengan ditemukannya hiperproliferasi, lipid interseluler dan intraseluler yang berlebihan, serta parakeratosis yang menimbulkan skuama halus, kering, berlapis-lapis, sering mengelupas sendiri, serta rasa gatal.2,3,4 (Ervianti, 2006).
Ketombe biasanya dianggap sebagai bentuk ringan dari dermatitis seboroika, ditandai dengan skuama yang berwarna putih kekuningan. Brahmono mendefinisikan ketombe sebagai kelainan kulit kepala beramut (scalp) yang ditandai dengan skuama abu-abu keperakan berjumlah banyak, kadang disertai rasa gatal, walaupun tidak ada atau hanya sedikit disertai tanda radang.(Brahmono, 2002) Kulit kepala berambut tempat skuama tersebut menjadi mudah rontok, berbau, dan rasa gatal yang sangat hebat pada kulit kepala. (Adhi Djuanda, 2002)
Etiologi
Etiologi dari dermatitis seboroik kulit kepala atau ketombe ini belum diketahui secara pasti, sekalipun diperlihatkan adanya jamur lipofilik ( misalnya, Malassezia furfur) pada preparat anti fungal. Tumpukan parakeratosis yang bercampur dengan sel-sel radang akut berkumpul di sekitar folikel rambut dengan infiltrat sel-sel neutrofil dan limfosit di seluruh daerah perivaskular superfisial. (Malassezia sp. merupakan flora normal kulit dan berjumlah 46% dari populasi, sedangkan pada penderita ketombe jumlah tersebut meningkat menjadi 74%. (KA Arndt, 2002). Pityrosporum ovale, termasuk golongan jamur, sebenarnya adalah flora normal di rambut. Akan tetapi berbagai keadaan seperti suhu, kelembaban, kadar minyak yang tinggi, dan penurunan imunitas (daya tahan) tubuh dapat memicu pertumbuhan berlebihan dari jamur ini. Sebenarnya ketombe disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang meningkatkan minyak kulit dan meningkatkan flora normal dalam kulit, seperti :
1. Ras tertentu memiliki sifat kulit berminyak
2. Genetik
3. Diet makanan berlemak tinggi
4. Iklim dan cuaca yang merangsang kegiatan kelenjar minyak kulit
5. Stres psikis yang menyebabkan peningkatan aktivitas kelenjar
6. Umur tertentu yang menyebabkan kelenjar minyak berproduksi maksimal
7. Obat-obatan tertentu menyebabkan stimulasi kelenjar minyak
8. Higiene (kesehatan/kebersihan) kulit buruk
9. Penyakit sistemik kronik
10. Obat-obatan penurun daya tahan kulit dan tubuh
Manifestasi Klinis
Gejala ketombe yang sering timbul adalah
1. rasa gatal di kulit kepala pada siang hari, terutama bila panas dan berkeringat.
2. terjadi pelepasan lapisan keratin epidermal pada saat digaruk yang kemudian menempel di batang rambut
atau jatuh ke baju.
3. timbul perlukaan pada kulit yang menyebabkan timbulnya infeksi sekunder oleh mikroba lain.
4. garukan karena rasa gatal juga dapat menyebabkan rontoknya rambut terutama di daerah verteks (puncak
kepala).
Penatalaksanaan
a. Keperawatan
1. Melakukan massase pada kulit kepala saat keramas.
2. Memberikan diet rendah lemak.
3. Memberikan health education agar klien istirahat cukup, mengurangi rokok dan minuman keras.
b. Umum
1. Memberikan shampoo anti ketombe. Ada berbagai macam shampo anti ketombe yang bisa dipilih :
a Shampo sulfur : melepaskan lapisan tanduk kulit dan mengurangi pembentukan lemak di kulit kepala.
b Shampo ter : mengurangi pembentukan lemak kulit dan menekan pembentukan dan pelepasan kulit
(epidermal turn over).
c Shampo Zinc-pyrithion (ZPT) : kandungan yang banyak digunakan di shampoo anti ketombe yang dijual
bebas dengan sifat anti jamurnya menekan pertumbuhan P. ovale.
d Shampo Selenium : menekan pembentukan dan pelepasan kulit. Pemakaiannya dioles ke kulit kepala setelah dibasahi, diamkan selama 5-10 menit, kemudian dibilas. Pemakaian 2 kali seminggu, diturunkan bila ketombe sudah mulai berkurang.
e Medicated Shampo : dengan kandungan antiseptik dan campuran salah satu bahan di atas.
2. Memberikan solusio topical terbinafin 1 % efektif untuk terapi dermatitis seboroik pada kulit kepala
3. Jika kulit kepala tertutupi oleh skuama difus dan tebal, skuama dapat dihilangkan dengan memberikan minyak mineral hangat atau minyak zaitun pada kulit kepala dan dibersihkan dengan deterjen seperti dishwashing liquid atau shampoo tar beberapa jam setelahnya.
4. Skuama ekstensif dengan peradangan dapat diterapi dengan moistening kulit kepala dan kemudian memberikan fluocinolone asetonid 0,01% dalam minyak pada malam hari diikuti dengan shampo pada pagi harinya.
5. Bila ketombe masih membandel, dapat diberikan preparat anti jamur seperti ketokonazol 1-2%. Untuk pemberiannya berkonsultasilah dahulu dengan dokter. Pemakaiannya cukup 2 kali seminggu, pada hari lainnya dapat menggunakan shampo biasa. Perlu diperhatikan untuk didiamkan dulu di kepala selama beberapa menit sebelum dibilas.
6. Pengobatan lain adalah kortikosteroid, Ketokonazol oral, hormon estrogen, vitamin B, riboflavin, piridoksin dan sianokobalamin.
7. Apabila tidak berhasil juga, dapat digunakan anti malaria. Untuk mengatasi infeksi sekunder seringkali diperlukan antibiotik. Dan pada kelainan psikis diperlukan obat penenang.
Prognosis
Ketombe adalah penyakit kulit kepala yang dapat disembuhkan dengan menjaga kulit kepala tetap bersih. Dengan menjaga kesehatan rambut, jumlah flora normal pada kulit kepala akan tetap dalam batas normal sehingga aktivitas berlebihan flora normal kulit kepala dapat dihindari. Namun, faktor lain seperti konsumsi makanan, psikologi, cuaca, juga harus diperhatikan. Pada sebagian kasus yang mempunyai factor konstitusi penyakit ini agak sukar disembuhkan (Djuanda,1999)
0 komentar:
Post a Comment