PENGEMBANGAN KREATIVITAS
2.1 Definisi Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam membuat sesuatu menjadi baru dalam keberadaannya. Kreativitas juga berhubungan dengan adanya perubahan ide. Beberapa contoh orang yang memiliki kreativitas dalam bidangnya yaitu Pablo Picasso maestro dalam seni lukis mengatakan bahwa dampak dari kreasi adalah dampak pertama dari suatu pengrusakan.
2.2 Atribut dari Kreativitas
Karakteristik orang yang kreatif terdiri dari beberapa atribut seperti:
a. Terbuka dengan pengalaman.
b. Observasi – melihat sesuatu hal dengan sudut pandang lain.
c. Memiliki rasa penasaran tinggi.
d. Mau menerima dan mempertimbangkan pendapat berbeda.
e. Indepen dalam mengambil keputusan, pikiran dan tindakan.
f. Percaya diri.
g. Mau mengambil resiko terhitung.
h. Sensitif terhadap masalah.
i. Fleksibel
j. Responsif pada pemikiran.
k. Motivasi tinggi.
l. Kemampuan untuk konsentrasi.
m. Selektif
n. Bebas dari rasa takut dan gagal.
o. Memiliki daya pikir imajinasi yang baik.
2.3 Proses Kreativitas
Berdasarkan fungsi otak dibedakan atas fungsi otak kiri yang menangani berpikir logika, rasional, dan analitik sedangkan fungsi otak kanan mengatur tingkat emosional dan pengalaman intuisi.
Kreativitas memerlukan kedua fungsi otak tersebut.
Berikut ini proses dari kreativitas :
TAHAP KREATIVITAS
|
AKTIVITAS
|
GAYA PSIKOLOGI
|
Ketertarikan
|
Penelitian lingkungan
|
Intuisi / emosi
|
Persiapan
|
Persiapan perjalanan
|
Detail / perencanaan
|
Pengendapan
|
“mulling things over”
|
Intuisi
|
Penerangan
|
Pengalaman yg ada
|
Intuisi
|
Verifikasi
|
Riset pasar
|
Detail / rational
|
Eksplorasi
|
Captain of industri
|
Detail / rational
|
Entrepreneur Capacity
2.4 Hubungan Kreativitas dengan Kewirausahaan
Hubungan kreativitas dengan kewirausahaan sangat erat dan terkadang overlap walaupun tidak sama diantara keduanya.
Berdasarkan atas gambar diatas maka hubungan antara kreativitas dengan kewirausahaan dibedakan atas 4 kategori :
1. Kategori 1
Perusahaan dengan kreativitas tinggi tetapi sedikit dalam penggunaan konsep kewirausahaan seperti Manajemen artis yang harus menampilkan artis berbeda dengan sebelumnya dalam beberapa hal seperti penampilan tetapi hanya bergerak dalam bidang hiburan dimana artis tersebut terlibat.
2. Kategori 2
Perusahaan dengan kreativitas rendah tetapi memakai banyak konsep kewirausahaan yaitu perusahaan franchising fast food seperti McDonald’s dimana kreativitas rendah karena perusahaan ini harus mengikuti peraturan dari pemberi franchising (franchisor) sedangkan berdasarkan kewirausahaan konsep franchising merupakan konsep usaha yang baik
3. Kategori 3
Perusahaan dengan kreativitas tinggi dan tinggi dalam penggunaan konsep kewirausahaan seperti Perusahaan Film dimana memerlukan kreativitas tinggi dalam menciptakan film-film bermutu dan diterima masyarakat. Mereka mengembangkan berbagai jenis film dengan berbagai lapisan penonton atau melakukan diversifikasi produk sesuai konsep kewirausahaan.
4. Kategori 4
Perusahaan yang tidak menggunakan kreativitas dan kewirausahaan dalam melaksanakan kegiatannya seperti pada birokrasi pemerintah (bersifat birokrasi penuh) yang hanya menjalankan kegiatannya berdasarkan masa lalu saja.
2.5 Manajemen Kreativitas
Kreativitas merupakan nilai penting dalam kompetisi dalam segala bidang. Untuk itu kreativitas harus dipelihara dan dikembangkan dengan mengaturnya melalui manajemen kreativitas yang baik. Kreativitas dapat dibentuk atau dikembangkan dengan beberapa cara seperti berikut ini :
1. Menciptakan keterbukaan dengan struktur organisasi desentralisasi.
2. Mendukung iklim terciptanya eksperimen-eksperimen kreativitas.
3. Mendorong sikap eksperimental.
4. Mengedarkan cerita-cerita sukses.
5. Menekankan peran dari seorang pemenang.
6. Menitikberatkan komunikasi pada semua level manajemen.
7. Ketersediaan sumber daya untuk inisiatif baru.
8. Memastikan bahwa ide-ide baru tidak mudah dimusnahkan.
9. Mengurangi birokrasi dari proses alokasi sumber daya.
10. Menyediakan penghargaan financial dan non financial bagi suatu kesuksesan yang didapat.
11. Memastikan budaya organisasi yang mendukung pengambilan resiko dan ketidakraguan.
12. Meminimalisasikan campur tangan administrasi.
13. Memberikan kebebasan dari pengawasan dan pengevaluasian.
14. Menghilangkan deadline.
15. Mendelegasikan tanggungjawab untuk aktivitas baru.
0 komentar:
Post a Comment