Monday, October 14, 2019

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar dari falsafah Negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia wajib untuk mempelajari, menghayati, mendalami dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam setiap bidang kehidupan. Dalam kehidupan bangsa Indonesia, diakui bahwa nilai-nilai pancasila adalah falsafah hidup atau pandangan yang berkembang dalam sosial-budaya Indonesia. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek suatu bangsa. Nilai adalah suatu konsepsi yang secara eksplisit maupun implisit menjadi milik atau ciri khas seseorang atau masyarakat. Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat) tertentu yang menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan kehidupan dan pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang diyakini kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami negara tersebut. Pancasila sebagai system filsafat adalah merupakan kenyataan pancasila sebagai kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Kenyataan obyekrif yang ada dan terletak pada pancasila, sehingga pancasila sebagai suatu system filsafat bersifat khas dan berbeda dalam system-sistem filsafat yang lain. Hal ini secara ilmiah disebut sebagai filsafat secara obyektif. Dan untuk mendapatkan makna yang lebih mendalam dan mendasar, kita perlu mengkaji nilai-nilai pancasila dari kajian filsafat secara menyeluruh.


B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Filsafat dalam dasar Pancasila ?
2. Apakah arti Sistem Filsafat sebagai dasar dari pancasila?
3. Apa manfaat dari Filsafat?
4. Apa saja Fungsi dari Pancasila sebagai sistem Filsafat?

C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian filsafat dalam pancasila
2. Untuk memahami apa pengertian dari sistem Filsafat sebagai dasar pancasila
3. Untuk menambah wawasan mengenai manfaat dari filsafat
4. Agar lebih paham dan mengerti fungsi dari Pancasila sebagai sistem filsafat

BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN FILSAFAT
1.PENGERTIAN FILSAFAT DALAM DASAR PANCASILA
Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan “shopia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti cinta akan kebijaksanaan,atau mencintai kebenaran/pengetahuan. Dengan demikian,filsafat secara sederhana dapat di artikan sebagai keinginan yang sungguh- sungguh untuk mencari kebenaran yang sejati. Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan menurut J. Gredt dalam bukunya “elementa philosophiae” , filsafat sebagai “ilmu pengetahuan yang timbul dari prinsip – prinsip mencari sebab musebabnya yang terdalam”.

Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia, yang dituangkan dalam suatu sistem(Abdul Gani, 1998).

Pengertian filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berpikir atau pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana, dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.

Filsafat Pancasila kemudian dikembangkan oleh Soekarno sejak 1955 sampai kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat itu Soekarno selalu menyatakan bahwaPancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia, serta merupakan akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam). Filsafat Pancasila menurut Soeharto telah mengalami Indonesianisasi. Semua sila dalam Pancasila adalah asli diangkat dari budaya Indonesia dan selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci ke dalam butir-butir Pancasila.

Filsafat Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat praktis sehingga filsafat Pancasila tidak hanya mengandung pemikiran yang sedalam-dalamnya atau tidak hanya bertujuan mencari, tetapi hasil pemikiran yang berwujudfilsafat Pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of life atauweltanschauung) agar hidup bangsa Indonesia dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akherat (Salam, 1988: 23-24).

Berfilsafat seumpama orang yang berpijak di bumi dan menegadah ke bintang-bintang ,ia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam alam semesta atau seseorang yang berdiri diatas gunung memandang kebawah, ia ingin menyimak kehadirannya dengan kesemestaan yang ditatapnya.

Filsafat berciri menyeluruh, seorang ilmuwan tidak puas mengenal ilmu hanya dari segi pandangan disiplin ilmunya, ia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lainnya, ia ingin tahu kaitan dengan moral, ilmu dengan agama. Ia ingin yakin bahwa ilmu membawa kebahagiaan. Filsafat tidak dapat dipisahkan, bukan karena sejarahnya yang panjang tetapi lebih karna ajaran filsafat telah menguasai bahkan menjangkau masa depan manusia dalam bentuk ideologi. Manusia, bangsa, negara, hidup sebagai pengabdi setia nilai-nilai filsafat, demikian juga bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang sesuai dengan sejarah perjuangan yang cukup panjang.

Pada 1 juni 1945 Ir.soekarno berpidato membahas dasar negara, demikian bunyinya:”menurut anggapan saya yang diminta Paduka Tuan Ketua yang mulia ialah, dalam bahasa belanda, philosofishe grondslag dari pada Indonesia merdeka. Pholosofishe grondslag itulah fondamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa ,hastrat yang sedalam-dalamnya untuk didirikan diatasnya gedung Indonesia merdeka yang kekal dan abadi”.
 
 Pada 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD yang di beri nama UUD 1945. Sekaligus dalam pembukaan UUD 1945 sila-sila pancasila ditetapkan. Jadi, pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia ditetapkan bersamaan dengan ditetapkannya UUD 1945 dan menjadi ideologi bangsa Indonesia.

B.ARTI SISTEM FILSAFAT
1.ARTI SISTEM FILSAFAT SEBAGAI DASAR DARI PANCASILA

Pembahasan mengenai pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif.
1.Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat pancasila serta menganalisis dan menyusunnya
Secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.

2.Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat,
Merefleksikannya dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Sila-sila pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis. Artinya, antara sila-sila pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi.

Pemikiran dasar yang terkandung dalam pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan , dengan diri sendiri ,dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Sistem yang dimaksud dalam hal ini adalah satu-kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu, lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Satu kesatuan bagian-bagian.
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
3. Saling berhubungan, saling ketergantungan.
4. Kesemua dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem).
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich, 1974:122)

Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organik. Sila-sila dalam pancasila saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa dikualifikasikan oleh sila-sila lainnya. Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian (sila-silanya) saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan masyarakat bangsa dan negara.

Kenyataan Pancasila yang demikian ini disebut kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada Pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Sehingga Pancasila sebagai suatu sistem filsafat bersifat khas dan berbeda dengan sistem-sistem filsafat yang lain misalnya: liberalisme, materialisme, komunisme, dan aliran filsafat yang lain.

C. MANFAAT FILSAFAT

Menurut Harold H Titus, filsafat ada suatu usaha untuk memahami alam semesta , maknanya dan nilainya. Dr. Oemar A hosein mengatakan:ilmu memberi kita pengetahuan , dan filsafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasa kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan kebenaran , S Takdir Alisyahbana menulis dalam bukunya: pembimbing ke filsafat metafiska, filsafat itu dapat memberikan ketenangan pikiran-pikiran dan kematangan hati sekalipun menghadap maut.

Radhakrishnan dalam bukunya history of philoshopy menyebutkan:tugas filsafat bukanlah sekedar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup , melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menerapkan nilai, menerapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun pada jalan baru. Berbeda dengan pendapat Soemadi soejabrata, yaitu mempelajari filsafat adalah untuk mempertajam pikiran maka H De Vos berpendapat bahwa filsafat tidak hanya cukup diketahui , tetapi harus di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir) , etika (berprilaku), maupun metafisika (hakikat keaslian).

Manfaat mempelajari filsafat ada bermacam-macam. Namun sekurang-kurangnya ada 4 macam faedah ,yaitu:

1. Agar terlatih berpikir serius
2. Agar mampu memahami filsafat
3. Agar mungkin menjadi filsafat
4. Agar menjadi warga negara yang baik

Berfilsafat ialah berusaha menemukan kebenaran tentang segala sesuatu dengan menggunakan pemikiran secara serius . Plato menghendaki kepala negara seharusnya filosuf. Belajar filsafat merupakan salah satu bentuk latihan untuk memperoleh kemampuam memecahkan masalah secara serius, menemukan akar persoalan yang terdalam, menemukan sebab terakhir satu penampakan.

Dengan uraian diatas jelaslah bagi kita secara kongkrit manfaat mempelajari filsafat adalah:
  1. Filsafat menolong mendidik
  2. Filsafat memberikan kebiasaaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalanan-persoalan dalam hidup sehari-hari
  3. Filsafat memberikan pandangan yang luas
  4. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri
  5. Filsafat memberikan dasar-dasar baik untuk hidup kita sendiri(teruyama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jawa, ilmu mendidik, dll.
D. FUNGSI DARI PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Filsafat sangat berguna karna dengan belajar filsafat kita semakin mampu menangani pertanyaan-pertanyaan mendasar (makna realitas dan tanggung jawab) yang tidak terletak dalam wewenang metode ilmu-ilmu khusus .
  • Bersifat mengajak manusia bersikap arif, berwawasan luas terhadap berbagai problem yang di hadapi. Manusia diharapkan mampu memecahkan problem tersebut dengan cara mengidentifikasinya agar jawaban-jawaban dapat diperoleh dengan mudah.
  • Filsafat dapat membentuk pengalaman kehidupan seseorang secara lebih kreatif atas dasar pandangan hidup atau ide-ide yang muncul karna keinginannya
  • Filsafat dapat membentuk sikap kritid seseorang dalam menghadapi permasalahan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan lainnya (interaksi dengan masyarakat, komunitas, agama, dan hal-hal lain di luar dirinya) secara lebih rasional, lebih arif, dan tidak terjebak dalam fanatisme yang berlebihan
  • Terutama bagi para ilmuwan atau para mahasiswa dibutuhkan kemampuan menganalisis, yaitu analisis kritis secara komprehensif dan sintesis atas berbagai permasalahan ilmiah yang dituangkan dalam suatu riset atau kajian ilmiah lainnya. Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang mementingkan kontrol atau pengawasan. Oleh karena itu, nilai ilmu pengetahuan timbul dari fungsinya, sedangkan fungsi filsafat timbul dari nilainya

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN

Kelangsunagan dan keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai cita-citanya sangat dipengaruhi oleh filsafat negara dari bangsa tersebut. Bagai bangsa Indonesia, Pancasila adalah pedoman dan arah yang akan dituju dalam mencapai cita-cita bangsa. Tanpa dilandasi oleh suatu filsafat maka arah yang akan dituju oleh bangsa akan kabur dan mungkin akan dapat melemahkan bangsa dan negara, kalau filsafat itu tidak dihayati oleh bangsa tersebut. Untuk itulah kita bangsa Indonesia perlu untuk mengerti dan menghayati filsafat Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Pancasila sebagai filsafat telah berhasil eksistensinya dalam kehidupan bernegara, karena Pancasila dapat dan mampu berperan sebagi sumber nilai dalam kehidupan politik, dalam system perekonomian, sebagai sumber dari sistem sosial dan budaya masyarakat. Oleh karena itu Pancasila perlu kita sebar luaskan dankita gali terus menerus, demi kuat dan kokohnya bangsa dan negara Indonesia. Pancasila adalah sumber kekuatan bangsa untuk tetap tegaknya negara dan keteraturan kehidupan bermasyarakat.

B.SARAN
Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini.


DAFTAR PUSTAKA
  1. Ketut Rindjin, 2012 .pendidikan pancasilla untuk perguruan tinggi .kompas gramedia building :jakarta
  2. Heri Herdiawanto, Fokky Fuad Wasitaatmadja, Jumanta Hamdayama, 2019 Spiritualisme Pancasila, Prenadamedia Group :bandung  Rahayu, Minto. 2007.
  3. Pendidikan Kewarganegaraan : Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa. Grasindo:jakarta.

Ditulis Oleh : kumpulan karya tulis ilmiah // 7:09 AM
Kategori:

1 komentar:

  1. In this manner my pal Wesley Virgin's biography begins with this shocking and controversial VIDEO.

    You see, Wesley was in the military-and soon after leaving-he discovered hidden, "SELF MIND CONTROL" tactics that the CIA and others used to get everything they want.

    As it turns out, these are the EXACT same SECRETS many famous people (especially those who "come out of nothing") and elite business people used to become rich and successful.

    You probably know that you use less than 10% of your brain.

    Mostly, that's because the majority of your BRAINPOWER is UNCONSCIOUS.

    Maybe this conversation has even occurred INSIDE your own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain about 7 years ago, while riding a non-registered, beat-up garbage bucket of a car without a license and on his banking card.

    "I'm very fed up with going through life check to check! Why can't I become successful?"

    You've taken part in those conversations, right?

    Your very own success story is going to be written. All you need is to believe in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS

    ReplyDelete